Ex-Wife

163K 1.5K 8
                                        

******

"Mau kemana kamu, mas? Rapih banget." tanya seorang perempuan cantik yang terlihat dari rambutnya bahwa ia baru saja bangun dari tidurnya.

"Dion hari ini wisuda, aku harus hadir." jawab lelaki yang juga tampan dan rapih dengan setelan jasnya. "Kamu mau ikut?" tanya lelaki bernama Dio itu.

"Gak, buat apa? Jangan terlalu memperhatikan anak itu, kita sudah punya anak sendiri." balas perempuan bernama Karin.

"Memangnya kau siapa mengaturku? Dion tetap anakku meski aku sudah bercerai dengan ibunya." jawab Dio.

Setelahnya Dio meninggalkan rumah besar dan mewah miliknya, ia segera mengambil kunci mobil dan pergi.

Dio dan Karin adalah sepasang suami istri, mereka sudah 5 tahun menikah. Sebelum menikahi Karin, Dio sudah terlebih dahulu menikah dan memiliki 3 anak mereka adalah Dion, dan si kembar Dino dan Dina. Namun, Dio mengkhianati istrinya dengan berselingkuh.

_

_

_

Dio sangat bangga ketika sang anak, Dion, berhasil lulus dengan nilai terbaik dan menjadi lulusan terbaik di SMP-nya. Di sampingnya terlihat seorang wanita cantik nan ayu, dia adalah Risa, Mantan Istri Dio sekaligus ibu dari 3 anaknya.

"Dia memang anakmu, cerdas." ucap Risa singkat di telinga Dio. Benar mereka sudah 5 tahun bercerai, namun, Risa tidak mau berlarut dalam kemarahan dan kesedihan dengan memaafkan seluruh kesalahan Dio.

"Ya, begitu deh. Anaknya Dio gitu loh." balas Dio dengan semangat. Melihat tingkah laku mantan suaminya, Risa sedikit tersenyum. "Kenapa kamu senyum-senyum?" tanya Dio. Entah mengapa jantungnya berdegup kencang setelah melihat Risa tersenyum.

"Apaansih? Salah liat kali." jawab Risa salah tingkah.

Acara terus berlanjut, Dion terus menerus dipanggil ke atas panggung karena prestasinya. Mulai dari nilai tertinggi di beberapa mata pelajaran, prestasi non-akademik dari kegiatan olahraga, hingga menjadi siswa teladan pilihan kepala sekolah dan dewan guru.

Setelah selesai Dion menyambangi kedua orang tuanya, Dio lalu menyambut anaknya dengan sebuah pelukan hangat.

"Selamat sayang, Papa dan Mama bangga dengan kamu." Dio masih memeluk anaknya tersebut.

"Makasih, pa." Dion tersenyum haru.

"Kamu mau, apa? Semua yang kamu mau Papa belikan, oke?"

"Beneran, pa? Ayo!" dengan semangat Dion berjalan sembari dirangkul oleh Dio. Risa yang melihat itu begitu senang, meski mereka sudah berpisah Dion tetap menaruh perhatian besar kepada tiga anaknya.

"Risa, kamu kenapa melamun? Ayo." Dio kembali dan menghentikan lamunan Risa.

"Eh, iya." Risa bergegas mengikuti langkah kedua lelaki itu.

_

_

_

Dion sudah membawa banyak sekali tentengan, Dio membelikan semua keinginan anaknya itu. Mulai dari ponsel seri terbaru, konsol game seri terbaru, sepatu, tas, dan lainnya. Mereka berdua tengah duduk di sebuah kafe sambil menunggu Risa dari kamar mandi.

"Udah cukup? Mau apa lagi, nak?" tanya Dio pada Dion, anaknya.

"Ehmmm, itu... cukup deh, pa." Dion seperti ragu ingin meminta sesuatu.

"Abang, mau ngomong sesuatu?" tanya Dio sembari mengelus pundak anak sulungnya itu.

"Ehh, Aku takut mau membicarakannya, pa." jawab Dion.

Lembaran Biru (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang