Ex-Wife (3)

89.3K 1.2K 9
                                        

******

Seorang pria yang baru saja sampai di rumahnya terus tersenyum dengan rasa bahagia di hatinya, pria itu adalah Dio. Dirinya senang karena setelah sekian lama ia bisa merasakan pagi yang indah dan hangat.

Dengan perasaan berbunga-bunga ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya. Ia bisa melihat keempat anaknya sedang sarapan bersama di meja makan. Ia sangat senang ketika Dion, Dino, dan Dina bisa akur dan menyayangi Diza walau mereka berbeda ibu dengan bocah berusia 5 tahun itu.

"Papa, baru pulang? Dari mana, pa?" tanya Dina, anak perempuan Dio satu-satunya yang memiliki perawakan anggun.

"Eh, itu... Papa ada kerjaan mendadak dan harus lembur. Papa istirahat dulu, ya?" ucap Dio dengan terbata-bata.

"I-iya, Pa." jawab Dina.

"Papa gak sarapan?" tanya Dino.

"Su-sudah tadi... ehm tadi papa makan makanan cepat saji." bohong Dio, tidak mungkin ia memberi tau anak-anaknya kalau ia menginap dan sarapan di rumah Risa.

"Yasudah, istirahat gih pa." jawab Dino.

"Yaudah, papa ke kamar dulu ya."

Dio melangkahkan kaki ke kamarnya, saat membuka pintu ia bisa melihat istrinya, Karin, masih bermalas-malasan di tempat tidur sambil memainkan ponselnya. Beda sekali dengan Risa yang masih bangun pagi dan menyiapkan sarapan untuknya walau lelah akibat kegiatan mereka semalam.

"Kamu darimana?" tanya Karin sok peduli.

"Bukan urusanmu." jawab Dio singkat, ia meletakkan tas pinggangnya di nakas.

"Apa kamu tidak bisa menghargaiku sebagai istrimu?" kata Karin yang sedikit tersulut emosi.

"Memangnya sejak kapan kau menghargaiku sebagai suami? jadi untuk apa aku menghargaimu?"

Dio menuju ruangan pakaiannya dan berganti baju dengan baju tidur. Ia naik ke kasurnya dan merebahkan diri. Kemudian pria itu membuka ponselnya, sebuah senyum terlihat seketika ia membuka ponselnya. Terdapat pesan dari Risa yang menyuruhnya istirahat.

"Apa kau berselingkuh?" tanya Karin tiba-tiba.

"Kalau tidak ada kata baik yang bisa kau ucapkan, lebih baik kamu diam." ucap Dio, ia menutup ponselnya dan menarik selimut karena ingin tidur.

"Aku hanya bertanya, darimana kau semalaman tidak pulang?!" Karin membentak Dio kemudian mengacak selimut yang sudah melekat di tubuh suaminya itu.

"Tolong diam, aku lelah." Dio masih menahan emosinya, ia menarik kembali selimut dan memasukkan seluruh tubuhnya ke dalamnya.

"JAWAB! DARIMANA SAJA KAMU?!" nada bicara Karin semakin tinggi dan berhasil menyulut api kemarahan Dio.

"BRENGSEK, SUDAH AKU BILANG AKU LELAH!" Dio bangkit dan menjambak rambut Karin. Ia menyeretnya keluar.

"MAS, SAKIT!" Karin berusaha melepaskan jambakan Dio, namun, hasilnya nihil.

"KELUAR!" Dio mendorong Karin keluar dan segera mengunci pintu.

Dio kembali ke kasurnya dan merebahkan diri, ia pun terlelap dalam tidurnya.

_

_

_

2 Minggu Kemudian

Tok... Tok... Tok...

"Masuk..." jawab Dio yang sedang berada di ruang kerjanya.

Dion, Dino, dan Dina memasuki ruangan kerja Papanya yang terlihat sangat rapih dan bersih.

Lembaran Biru (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang