Jika Simon berkata ya, maka kau harus berkata ya juga. Jika tidak, kau akan mati.
Lengkapnya Aksara, biasa disebut Aksa saja. Dia adalah murid pindahan dari Sydney, dia pergi ke sekolah ini untuk mencari sesuatu dan untuk menyelesaikan sebuah tujuan...
Beberapa hari ini Aksa pulang lebih sore dari biasanya karna ia harus ikut latihan basket untuk perlombaan. Alen sebagai kekasihnya yang perhatian merasa khawatir dengan Aksa, Alen tahu betul tentang Aksa yang sangat susah untuk makan, apalagi sekarang Aksa bertambah kegiatannya, Alen tidak mau Aksa sakit. Karna itu Alen akan membawakan bekal untuk Aksa makan.
"Ada Aksa gak?" Alen bertanya kepada Marsel yang sedang keluar dari tempat latihan basket.
"Ada, mau gua panggilin?" jawab Marsel, sepertinya Marsel sudah tahu apa tujuan Alen datang ke tempat latihan mereka.
"Iya... tolong panggilin ya."
"Oke siap." Marsel berlalu menghampiri Aksa.
Tidak sampai satu menit pun, Aksa sudah berada dibelakang Alen yang sedang melamun. Alen tidak menyadari Aksa sudah datang. Aksa menutup mata Alen dengan kedua tangannya dari belakang. Alen sudah mengira bahwa itu pasti Aksa, ia memegang kedua tangan Aksa dan melepaskannya, berbalik badan menghadap Aksa.
"Kangen ya?" tanya Aksa sambil cengengesan, wajah dan rambut nya penuh dengan keringat yang membuatnya semakin tampan.
Duh ganteng banget, gak kuat hiks - batin Alen.
"Enggak kangen ya, ih pede banget." Alen berbohong.
"Terus kenapa tuh?"
"Ini, harus dimakan pokoknya gak mau tahu!" Alen memberikan Aksa kotak makan berukuran kecil.
Aksa sedikit terkejut dengan pemberian dari Alen, tapi ia tetap terlihat biasa saja seolah senang dengan itu. Aksa mengambilnya dengan tersenyum, begitu pun Alen sangat senang sekali Aksa menerimanya.
"Yang aku tahu... Aksa tuh orangnya susaaaah banget buat makan, Aksa makan itu adalah sesuatu yang langka. Makanya aku bikinin bekal ini buat kamu, kamu pasti capek," ucap Alen.
"Aku ngerepotin kamu ya, makasih deh, Len." Aksa tersenyum.
"Ih apasih Aksa! Enggak ngerepotin lah. Harus dimakan pokoknya! Gak mau tahu! Kalau gak dimakan aku bakal ngambek pokoknya!" tegas Alen yang membuat Aksa jadi gemas.
"Iya iya bawel, pasti aku makan kok, makasih Alen." Aksa mengacak-ngacak rambut Alen yang di gerai rapi.
"Yaudah aku pulang duluan ya, semangat latihannya Aksa! Jangan lupa dimakan juga ya!" Alen mengepalkan tangannya ke udara dan berbicara dengan ceria.
"Maaf ya gak bisa nganterin pulang," kata Aksa.
"Gak papa kok, gih sana latihan lagi. Dadaaaah!" Alen berbalik badan meninggalkan Aksa sambil melambaikan tangannya.
Aksa hanya tersenyum tipis sambil menatap punggung Alen yang kini kian menjauh dihadapannya. Aksa kembali ke tempat latihannya dengan membawa bekal pemberian dari Alen, ia berjalan menuju tempat sepi.
Dengan penasaran Aksa membuka kotak nasi itu, di dalam nya terdapat makanan yang disusun rapi dan imut oleh Alen.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.