Di lapangan sangat ramai sedang bermain bola voli, terutama cowok yang sedang bermainnya. Para cewek hanya menonton disamping lapangan dan menyemangati.
Saat giliran Aksa memukul bola nya, semua penonton cewek sangat heboh melihatnya.
"AAAAA SEMANGAT GANTENG!"
"AKSARA PASTI MENANG!"
"AKSA PACAR AKU!"
"MWAH MWAH BUAT AKSA!"
Begitulah teriakan mereka dan masih banyak lagi. Aksa yang mendengar itu hanya tersenyum simpul.
Bola yang di pukul Aksa melewati batas karna terlalu keras memukulnya. Semua penonton heboh saat melihat bola itu kena kepala Alen sangat keras, bahkan saking kerasnya sampai Alen jatuh dan pingsan. Alen adalah teman sekelas Aksa.
Aksa langsung berlari menghampiri Alen yang tergeletak di samping lapangan. Tanpa meminta bantuan orang lain Aksa segera memopang tubuh mungil Alen dengan mudah dan membawa nya ke UKS.
✘✘✘
Aksa izin tidak mengikuti jam pelajaran sekarang untuk menjaga Alen yang masih belum sadarkan diri di UKS.
Di UKS tidak ada orang selain Aksa dan Alen berdua. Aksa duduk disamping ranjang Alen, menatap Alen dalam. Ia melihat luka yang berdarah di kaki kanan Alen. Mungkin karna tadi Alen jatuh dekat pagar besi yang lancip. Aksa segera mengambil P3K untuk mengobati luka Alen. Dengan lembut Aksa membersihkan luka itu dengan alkohol, setelah bersih Aksa mengobati nya dengan obat merah dan menutupi luka itu dengan perban serta plester.
"Manusia... memang sangat lemah." Aksa tersenyum miring sambil mengelus rambut Alen dengan lembut.
Tak lama kemudian Aksa menjambak rambut Alen dengan keras.
"Woy bangun dong! Lebay amat sih!"
Karna lumayan lama Aksa menunggu Alen bangun, akhirnya Aksa tertidur juga. Setelah beberapa menit kemudian akhirnya Alen membuka mata dengan perlahan. Alen melihat ada cowok yang tertidur di samping ranjang nya. Sedikit demi sedikit Alen mulai mendudukan tubuhnya di ranjang. Hal itu membuat Aksa terbangun juga.
"Oh hey bangun juga." Aksa segera membantu Alen duduk dengan benar. Melentangkan kaki cantik Alen dengan berhati-hati dan menyandarkan kepala Alen di tepi ranjang.
"Eeeum maaf ya ini gara-gara gue." Aksa menatap wajah Alen yang pucat.
"Enggak papa kok, badan gue nya aja yang lagi lemes." Alen tersenyum samar.
"Mana aja nih yang sakit?"
"Cuma kaki... eum sama kapala pusing banget sa"
Aksa berdiri dan langsung memijat kening Alen dengan lembut. Alen yang melihat nya langsung terkejut.
"Ih jangan sa, gue gak papa kok." Alen memegang tangan Aksa untuk menghentikan nya.
"Gue ngerasa bersalah banget len, pasti pusing banget kan?" Tangan Aksa masih memijat kening Alen.
"Udah mendingan kok, beneran. Gue mau ke toilet sa, gak kuat." Alen segera beranjak dari ranjang nya. Dengan sigap Aksa membantunya.
"Kaki lo sakit len, mana luka lagi." Aksa menggendong Alen untuk pergi ke toilet.
Alen kaget pastinya, tapi dia pasrah karna kaki nya memang sakit sekali, bahkan sebelum jatuh juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simon Says
Misteri / ThrillerJika Simon berkata ya, maka kau harus berkata ya juga. Jika tidak, kau akan mati. Lengkapnya Aksara, biasa disebut Aksa saja. Dia adalah murid pindahan dari Sydney, dia pergi ke sekolah ini untuk mencari sesuatu dan untuk menyelesaikan sebuah tujuan...