😇7

205 50 5
                                    

Kim Seokjin sedang membereskan meja yang sebelumnya digunakan oleh pelanggannya. Hari ini tidak begitu ramai namun Seokjin cukup bersyukur. Ramai atau tidak, ia tak pernah kehilangan semangat. Kim Seokjin memaklumi. Namanya usaha pasti ada naik juga turun.

Krling

"Selamat datang di...," Seokjin yang sedang membawa nampan berisikan peralatan makan yang kotor terkejut mendapati putri semata wayang datang bersama dengan sahabatnya.

"Ayah!" Yerim berlari kecil memeluk sang ayah yang membuat Seokjin mengangkat nampannya menjauh. Khawatir sisa kuah di mangkuk tumpah mengenai putrinya.

"Ada apa? Tidak biasanya begini."

Yerim menjauhkan dirinya dari sang ayah. Meraih nampan yang dibawa ayahnya. "Kami akan makan di sini."

Seokjin terkekeh. Jika demikian, ia tau alasan putrinya datang memeluk dirinya.

"Ayah paham."

"Paham?"

"Gratis?"

Yerim hanya memamerkan deretan giginya yang imut.

"Sana, pesanlah pada Lee Jeno. Ayah akan membereskan ini dulu. Kalian," Seokjin menoleh pada keempat orang yang masih berdiri di dekat pintu. "Jungkook, Tzuyu, Mark dan Yeonjung, sana cari tempat duduk. Jangan berdiri seperti sedang dihukum."

"Ah iya, om. Kami akan diduduk di dekat jendela," sahut Tzuyu.

"Sini yah. Biarkan aku bawa."

"Duduk sana dengan temanmu. Akan ayah bereskan sendiri."

Yerim keras kepala. Merebut nampan yang dibawa Kim Seokjin lalu melengos pergi meninggalkan Seokjin yang hanya bisa menggelengkan kepala.

.

Mereka makan dengan tenang. Tak ada pembicaraan. Yang ada hanyalah dentingan sumpit dan sendok. Sampai pada akhirnya Tzuyu membuka suara.

"Kencan kedua Jaemin sama Chaeryeong kapan? Berapa lama lagi?"

Pertanyaan itu membuat Jungkook mendelik tak suka.

'Dasar manusia konyol.'

Yerim menatap Jungkook dengan tatapan kesal, namun merasa menang secara bersamaan. "Secepatnya. Aku yakin mereka bisa segera menemukan kecocokan."

Tzuyu memamerkan lengannya. "Lihat, aku merinding. Artis pendatang baru dan mahasiswa tampan. Pasti keturunannya akan jadi titisan Dewa..."

"Ck."

Yeri menoleh ke arah Yeonjun. "Cemburu huh? Tenang saja. Di mata Tzuyu kau paling tampan. Aku jamin."

"Kata siapa? Dia pacaku tapi bukan tertampan. Eumm... Jungkook lumayan juga."

"Cho Tzuyu!" Kompak Yerim dan Yeonjun.

"Hmmm..."

"Eh ayah," Yerim meringis melihat ayahnya diam berdiri tak jauh dari meja mereka. Akan mengantar pesanan.

"Yerim, pulanglah sama ayah. Aku mau pergi dulu."

Ucapan Jungkook membuat Yerim menatap curiga. Kemana dia akan pergi?

"Hari mulai malam. Kau mau kemana?" Seokjin yang akan kembali ke dalam, melewati meja Yerim juga teman-temannya pastilah mendengar ucapan Jungkook.

"Eumm... hanya cari angin malam saja.. eumm, yah."

Seokjin mengangguk. "Jangan pulang terlalu larut."

Jungkook mengangguk.

*

STUPID CUPID √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang