😇 16

192 50 2
                                    

Jeon Jungkook menemui Ratu Bae yang ada di ruangannya. Wanita berparas cantik itu terlihat tidak terkejut sama sekali. Ia sudah tau jika Jungkook akan datang.

Seulas senyum diberikan menyambut kedatangan Cupid andalannya. Cupid yang ia percayai terlebih saat cupid tampan itulah yang membuat putrinya berdebar. Disadari atau tidak oleh Kim Yerim, namun begitulah kenyataannya. Bae Joohyun mengetahui semuanya meski pada akhirnya ia memilih untuk memendam itu semua.

"Kau sudah datang..."

Jungkook menekuk kakinya. Bertumpu pada kaki kanan sementara kaki kirinya menempel pada lantai. Lengan kanan ia letakkan diatas lututnya.

"Kau sudah memutuskan?"

Jungkook terlihat gugup. Ia akhirnya mengangguk.

"Apa keputusanmu, cupid Jeon?"

"Bolehkah... saya meminta satu hal saat saya sudah mengutarakan pilihan saya?"

Tanpa ragu, Ratu Bae mengangguk.

"Saya tidak ingin kehilangan ingatan tentang rekan-rekan saya. Saya masih ingin sesekali mengunjungi mereka meski saya bukan siapa-siapa lagi."

Perkataan Jungkook membuat Ratu Bae terkejut. Sesaat, rasa bahagia muncul.

"Itu artinya... kau-"

"Menerima dan memilih Kim Yerim."

Ratu Bae membantu Jungkook kembali berdiri. Ia memeluk Jungkook dengan penuh ketulusan.

"Terimakasih... terimakasih kau telah memilih Yerim."

Jungkook mengangguk.

Ratu Bae menjauhkan tubuhnya dari Jungkook. "Aku akan mengambil panahmu. Sayap, juga sebagian kekuatanmu."

"Sebagian?!" Jungkook terkejut.

"Sebagai ucapan terimakasih karena kau mau memilih putriku."

*

Yerim melambaikan tangan pada Mina yang sudah mau repot-repot mengantarnya. Mereka baru saja mencari beberapa peralatan untuk blind date selanjutnya. Ada klien yang mau menjalani blind date di cafè yang baru mereka buka.

Beruntungnya Mark yang mendapatkan Mina mesk harus melalui cara yang kurang Yerim suka. Pada akhirnya Mina mampu berbaur dengan mereka dan tidak hanya sekali atau dua kali. Mina bahkan juga ikut kerepotan saat mereka akan membuka cafè.

"Sungguh nasib yang baik. Aku iri, Mark," gumam Yerim. Ia lalu berbalik.

"Aaakkkk!"

Yerim sungguh terkejut bukan main saat ia berbalik, wajahnya menabrak dada seorang lelaki yang bidang dan cukup keras. Sakit kening Yerim. Belum lagi ia hampir saja terjatuh jika lengan lelaki tersebut tak melingkari pinggangnya.

"Kau baik-baik saja?"

Yerim melepaskan lengan lelaki itu dan menatapnya dengan tajam. Sial.

"Kau!" Yerim menunjuk sosok dihadapannya dengan raut wajah yang memperlihatkan bahwa ia sangat kesal. "Apa yang kau lakukan?!!!"

"Maaf aku mengagetkanmu. Tapi kau tak apa kan?"

"Tak apa? Jidat aku sakit, sialan! Itu dada dari besi apa beton ish!"

Jungkook tertawa melihat Yerim yang dilanda kekesalan. Ya ia tak tau jika Yerim tak menyadari kehadirannya. Padahal ia juga tak menggunakan jurus menghilang atau jurus apapun.

"Puas sekali tertawanya," ucap Yerim dengan nada manis yang dibuat-buat.

"Maaf-maaf Kim Yerim. Aku tak tau kau akan terkejut. Aku tak bermaksud. Sungguh."

STUPID CUPID √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang