😇 10

187 44 4
                                    

Seokjin berada di kamar Yerim. Ia mendapati putrinya sedang mandi. Kebiasaan Kim Yerim, sebelum tidur malam, ia harus mandi. Gerah.

"Eh ayah?" Yerim terkejut ketika sang ayah sedang menatap ke arah luar jendela kamarnya.

Seokjin berbalik. Ia melihat Yerim mengenakan tanktop dengan celana pendek dan rambut masih terbungkus handuk.

"Kemarilah," pinta Seokjin. Meminta putrinya duduk di meja rias kecil yang ada di kamar itu.

Yerim menuruti permintaan sang ayah meski ia bingung. Ada apa gerangan hingga ayahnya berada di kamarnya ketika ia akan menuju alam mimpi?

Seokjin mulai menyalakan hair dryer yang sudah tersambung aliran listrik. Membuka handuk putrinya dan mulai mengeringkan rambut putrinya yang sudah tak murni pirang lagi.

"Kenapa suasana menjadi syahdu begini," gumam Yerim. Gadis itu cukup peka jika ada sesuatu.

Seokjin tersenyum. "Ayah hanya ingin bicara dari hati ke hati. Dengan tenang."

"Ada masalah yah?"

"Ada sesuatu. Ayah harap putri ayah yang cantik ini mendengarnya dan mencoba untuk mengerti."

Yerim menatap ayahnya dari pantulan cermin. Wajah tampan sang ayah terlihat sangat serius.

"Ayah tadi bertemu bundamu."

Bunda?

Jantung Yerim berdebar.

"Wanita cantik yang mengandung dan melahirkanmu. Dia masih sama seperti dulu. Masih cantik."

Yerim menahan tangan ayahnya yang sedang sibuk menggerakkan hair drayer. "Cukup. Aku tidak butuh siapapun kecuali ayah."

Seokjin tau. Pasti seperti ini respon putrinya. Seokjin menurunkan tangan Yerim dan kembali mengeringkan rambut putri tercinta.

"Bundamu tidak bisa bersama kami karena bundamu itu berbeda. Ayah rasa kali ini harus ayah ceritakan dari awal."

Yerim menjadi tegang. Ia belum siap.

...

Yerim masih mematung tak percaya mendengar cerita ayahnya. Kim Seokjin memeluk Kim Yerim dari belakang. Ia menciumi pipi hingga kening putrinya untuk menenangkan. Jika Yerim menangis, Seokjin akan lebih tenang. Namun, respon diam ini membuatnya khawatir.

Yerim sendiri merasa terkejut. Ayah dan wanita yang disebut bunda itu bertemu secara tidak sengaja. Bundanya terluka karena berselisih paham dengan saudaranya dan kalungnya diambil begitu saja oleh saudaranya yang licik. Melihat wanita terluka, Seokjin saat itu menolongnya dan memberikan tumpangan dalam kurun waktu yang tidak sebentar membuat keduanya saling jatuh hati satu sama lain.

Rasa cinta yang membara membuat mereka hanyut dalam kuasa nafsu dan memberikan kabar yang tak diinginkan. Kehamilan. Takut akan diusir dari tempat asal, bundanya Yerim tinggal bersama Kim Seokjin sampai melahirkan.

Awalnya ragu untuk kembali, tetapi Bae Joohyun, bunda Yerim mencoba untuk kembali. Setelah kembali ia langsung dinobatkan menjadi ratu dan tak pernah kembali pada Seokjin juga putri kecil mereka.

"Istirahat ya. Rambutmu sudah kering. Jangan terlalu dipikirkan."

Seokjin menuntun putrinya untuk berbaring. Setelah menyelimuti Yerim, Seokjin memberikan kecupan selamat tidur lalu keluar dari kamar Yerim.

Baru saja pintu ditutup, pintu kamar itu kembali terbuka. Yerim enggan menoleh namun telinganya mampu menangkap suara langkah kaki yang berat. Jeon Jungkook.

"Kim Yerim...," lirih Jungkook.

'Bundamu... ratu cupid.'

Yerim menoleh pada Jungkook yang sudah duduk di tepi tempat tidurnya. Melihat sosok Jeon Jungkook yang seorang cupid, tangis Kim Yerim pecah.

STUPID CUPID √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang