😇 12

196 52 7
                                    


Yerim takjub dengan kamar yang telah disiapkan untuknya. Kata salah satu cupid perempuan yang mengantarnya, kamar itu disiapkan sejak lama. Namun, mereka sendiri tak tau apa tujuan dari disiapkannya kamar tersebut.

Seperti di kerajaan-kerajaan. Tetapi kamar yant kini ditempatinya didominasi warna putih dengan sentuhan warna soft pink. Sungguh manis.

"Selamat beristirahat, nona. Mungkin jika lelahmu sudah hilang, ratu akan datang menyapa."

Lelah? Bahkan perjalanan ke tempat itu tidak begitu jauh~

Tok tok tok

Yerim tak tau siapa yang mendatanginya. Ia tanoa ragu membuka pinti dan~~~ ta da! Si cupid bodoh sudah tersenyum di depan pintu kamarnya.

"Apa?"

"Wah, naik pangkat jadi tuan putri, galaknya makin menjadi."

Yerim harus bersabar. "Ada apa cupid Jeon?"

"Bagaimana? Kau nyaman tinggal di sini?"

Jungkook melenggang masuk tanpa dipersilahkan oleh Kim Yerim. "Hidupmu di sini pasti terjamin."

Yerim tak munafik. Suasana di sana sangat nyaman. Ia ingin berlama-lama di sana meski baru hari itu ia menginjakkan kaki di tempatnya para cupid tinggal.

Jungkook paham apa yang dirasa Yerim. Ia tersenyum. "Hidupmu ada di tanganmu sendiri. Bukan di tangan bunda atau ayahmu. Kau yang menentukan. Pikirkan baik-baik, Kim Yerim. Anggap waktu di sini adalah waktu untuk memikirkan semuanya sebelum mengambil keputusan."

"Maksudmu?"

Jungkook mengangguk. "Kau pasti paham maksudku," ujar Jungkook lalu mengedipkan sebelah matanya.

Sialan. Gemuruh itu datang lagi.

"Eum.. k kau tidak bertugas? Bukankah kau yang ingin kembali karena ingin menjalani hidup seperti cupid lain. Bertugas? Kenapa masih di sini? Kau mau bermalas-malasan setelah melalui semua hari buruk itu? Hah?"

Jungkook menaikkan sebelah alisnya. Kenaoa gadis itu yang repot? Dia mau melakukan apapun juga tak ada pengaruhnya kan bagi hidup gadis yang bernama Kim Yerim itu?

"Aku baru saja akan pergi. Kalau kau penasaran, aku memegang nama Lee Chaeryeong."

Jungkook tersenyum jahil. Ia harus memperbaiki tugasnya yang sempat gagal.

"Jeon Jungkook! Jangan macam-macam huh!!!"

Jungkook hanya tertawa mendengar suara Yerim yang melengking. Ia meninggalkan Yerim begitu saja. Memberinya ruang untuk berpikir.

"Tunggu... apa maksud perkataan jungkook?"

*

Baru tiga hari berlalu, Seokjin sudah membuat adiknya kebingungan. Kim Yoongi awalnya ingin berkunjung biasa sekaligus mengantarkan putrinya belajar bersama Yerim. Kedatangan baba dan putrinya itu nyatanya tidak sesuai rencana. Kim Aeri gagal belajar dengan Kim Yerim.

'Ikut bundanya.'

Satu kalimat yang menyebabkan Kim Yoongi tersedak kala itu. Bunda yang dimaksud pastilah bunda yang melahirkan Kim Yerim.

'Kau gila?! Kau merawatnya selama ini, sekarang kau malah membiarkannya pergi?!'

Begitulah respon Yoongi saat mendapatkan kesadarannya kembali. Kim Aeri saat itu bergegeas pergi ke kamar Yerim demi menjauhi pertengkaran baba dan ayahnya Yerim.

Rasa kesal Yoongi hanya sesaat. Melihat kesedihan sang kakak, Yoongi memilih tidak lagi membuatnya semakin terpuruk. Maka dari itu, disanalah keluarga kecil Kim Yoongi. Memasak di rumah Seokjin berniat menginap di sana untuk beberapa waktu.

STUPID CUPID √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang