😇 11

196 48 0
                                    


Jeon Jungkook hanya sarapan berdua dengan Kim Yerim. Pagi-pagi sekali ayahnya dijemput oleh Om tercinta karena diminta menemani membeli ikan segar. Ini yang mengherankan. Meski sudah lama menikah, bahkan sudah memiliki seorang putri yang hampir lulus SMA, Kim Yoongi masih saja sering mengeluh dan mengadu pada Kim Seokjin.

Seperti pagi ini. Memilih ikan segar adalah perkara mudah. Masih saja menyeret ayahnya Yerim untuk mengantar. Dasar saja Kim Seokjin pria yang baik dan tak tegaan. Dia akan menuruti kemauan Kim Yoongi.

"Sarapan buatan ayah enak. Kenapa kau tak nafsu begitu?" Tanya Jungkook.

"Nafsu makanku kacau," bisik Yerim. Ia lalu teringat akan punggung Jungkook. "Lukamu?"

"Masih belum sepenuhnya kering. Tapi tidak begitu sakit lagi."

Yerim mengangguk. Apa benar jika kalung yang ia temukan bisa membuat Jungkook cepat pulih? Jika diberikan dan pulih, apa Jungkook akan kembali secepat itu?

"Ada yang salah?"

Yerim menggelengkan kepala. "Kalungmu itu bisa menyembuhkan?"

Jungkook mengangguk tanpa ragu. "Healing. Kalung itu akan mempercepat proses penyembuhan. Tapi sayang. Masih entah dimana," sesal Jungkook.

Yerim tak tega. Itu hak Jungkook. Ia tak ada hak melarang Jungkook pergi. Tak ada hak menyimpan kalung yang lelaki itu cari. Sungguh tak ada hak. Memangmya siapa Kim Yerim? Hanya seorang gadis yant berjiwa bebas dan suka menantang hal-hal baru yang terkesan aneh.

"Ummm..."

"Hmm?" Jungkook balas bergumam.

"Apa kau lihat warna hitam rambutku semakin tumbuh, semakin panjang?"

Jungkook mengangguk.

"Apa aku akan tetap menarik?" Yerim membulatkan mata tak percaya dengan apa yang ia katakan. "Hah. Bukan. Jangan dijawab."

Mulut sialan. Padahal ia tak berniat bertanya itu.

"Bukankah pada dasarnya kau itu cantik? Orang cantik diwarna apapun rambutnya akan tetap cantik."

Deg

Jantungnya bergemuruh lagi. Wajahnya memerah. Panas. Tapi Jungkook tak sadar. Ia sibuk menyendok makanan di piring tanpa melirik Kim Yerim.

Srekk

Yerim mendadak berdiri membuat kursi makan yang ia duduki sebelumbya sedikit terdorong ke belakang. Jungkook mendongakkan kepala menatap Yerim dengan heran.

"Kau kenapa?"

"Umm.. aku... aku.. aku menemukan kalungmu."

"Benarkah?!!!"

Lihatlah mata menyebalkan itu. Bagaimana bisa mata itu begitu cerah? Berbinar-binar mendengar kata kalung yang ditemukan.

"Mana," Jungkook menengadahkan tangannya.

Yerim dengan gugup meraih kalung yang ada di saku celananya. "Ini?"

Jungkook bahagia. Kalungnya benar-benar ditemukan. Asli.

"Wah~~~ terimakasih Kim Yerim. Aku sangat berterimakasih padamu. Aku berhutang budi," ujar Jungkook.

"Hutang budi? Tak ada hal seperti itu. Kau kehilangan ini juga karna aku."

Jungkook berdiri menghampiri Yerim. "Apapun itu, terimakasih!" Jungkook memeluk Yerim dengan erat. Tak lupa menghadiahi kecupan di pipi yang membuat tubuh Yerim membeku. Tanpa disadari rambut hitamnya tumbuh dan semakin panjang beberapa senti.

STUPID CUPID √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang