chapter 18

1K 149 24
                                    

Gemini melepas ciumannya dari Fourth, dilihatnya wajah merah merona kucing nakal yang berada dalam kukungannya sekarang, Fourth duduk bersimpuh layaknya perempuan di pelukan Gemini, pinggangnya dirangkul oleh dua tangan kekar milik Gemini, itu semua sukses membuat Fourth semakin malu, karna pasalnya wajah mereka makin dekat dan makin dekat. Gemini terus memajukan wajahnya hingga hidung mancung mereka berdua bertubrukan.

Dengan polosnya Fourth menatap Gemini sambil berkata " Phi Gem ...lagi ..." Mata polos itu terus menatap pria tampan yang ada di depannya. Bibir kenyal itu terbuka menampakkkan gigi rapi nan putih menambah kesan imut kucing manis ini.

Mendengar permintaan Fourth barusan, membuat Gemini tertawa, baru kali ini dia melihat bocah kecil imut yang minta dicium lagi dengan tampang yang polos. Hal itu sukses membuat Gemini gemas tergemas-gemas.

"Hahahaa Fot, memang rasanya gimana?" tanya Gemini sambil mengelus puncak kepala Fourth lembut.

Dengan cepat tanggap Fourth menjawab pertanyaan dari Gemini, "enak!" seru Fourth antusias dengan senyum yang terpampang di bibirnya.

Karna sudah terlalu gemas, Gemini menghujani Fourthdengan ciuman di seluruh wajahnya, hidung, mata, pipi, kening, dagu, pokoknya seluruh bagian wajah bocah manis mendapat ciuman dari bibir seksi Gemini.

"Phi Gem... geli ... " Fourth tertawa karna ciuman Gemini membuatnya geli.

Didorongnya tubuh Fourth dan membuat bocah itu terbaring di bawah Gemini, namun kegiatan mencium seluruh bagian wajah Fourth tak kunjung dia hentikan.

.......

"Permisi Pak," Pond membungkuk hormat pada pria tua yang ada di depannya.

"Iya dengan siapa dan mencari siapa?" Pak Mus menyambut dua pria tampan ini tak lupa dengan senyumnya.

"Kami berdua adalah teman dari Gemini, pengasuh disini, apa kami bisa bertemu dengan Gemini?" tanya Pind sopan diangguki oleh Joong yang berdiri di samping Pond.

"Oh jadi Aden-aden berdua ini temanya Den Gemini? Silahkan masuk saja! Jangan sungkan-sungkan!" ucap pak Mus sambil menunjuk ke arah pintu dengan sopan.

"Baiklah Pak terimakasih," Pond dan Joong masuk ke rumah mewah itu setelah membungkuk hormat kepada pak Mus.

....

"Yang mana kamarnya si Fot, Pond?" Pond dan Joong melihat ke sekeliling rumah besar dan mewah itu.

"Mungkin kamarnya diatas," ucap Pond sambil menunjuk ke atas.

"Gak mungkin di atas Pond, soalnya Fot kan masih bocah, gak mungkin keluarganya menyuruh anak itu tidur di atas,akan sangat berbahaya" ucap Joong panjang lebar.

"Benar juga Jong, ayo kita cari dia di kamar sebelah kanan! Gue bingung soalnya rumah ini terlalu besar dan kamarnya terlalu banyak," Pond tertawa garing.

Sudah satu abad Pond dan Joong berkeliling, namun tak juga menemukan kamar sang bocah yang diasuh oleh sahabat karibnya itu.

Hingga akhirnya, pikiran cerdas Joong baru keluar sekarang, "Hey, kenapa tidak kita telfon saja?" ucap Joong dengan wajah yang mengkerut karena kelelahan mengitari rumah sebesar itu selama satu abad.

"Kenapa baru bilang sekarang bangsat!" Pond mengumpati temannya padahal dia sendiri juga gak kepikiran hal itu.

Ketika Pond ingin mengetik nomor telepon sahabatnya itu, tiba-tiba Joong mendengar suara gelak tawa yang dipastikan itu milik Fourth dari kamar sebelah kiri paling ujung.
Mereka berdua segera menghampiri asal suara itu.

Pond diam-diam membuka kamar yang pintunya besar itu dengan hati-hati yang kebetulan tidak dikunci. Bukan main terkejutnya mereka ketika mendapati sahabatnya tengah menciumi pipi chubby Fourth tanpa ampun.

Mereka terkekeh pelan, niatnya untuk menemui Gemini mereka tunda dulu dan menonton kegiatan cumbu-mencumbu itu dengan seksama.

Di tengah acara tonton-menonton itu Joong mengeluarkan ponselnya dan merekam kegiatan Gemini dan Fourth.

"Hey apa yang kau lakukan Joong?" tanya Pond.

"Bukan apa-apa Pond,hanya sebagai kenang-kenangan dan untuk bahan tertawaan kita ketika ngumpul." Joong tertawa garing.

"Gak lucu Joong!" Pond merebut ponsel Joong dan langsung menghapus rekaman itu.

Joong hanya bisa manggut-manggut gak jelas, karena rencana untuk menertawai Gemini jadi gagal total ulah Kelepon itu.

......

"Bocah itu manis juga ya?" Mark tersenyum miring duduk di kursinya di hadapan sang adik.

"Bocah yang mana?" tanya Lyly bingung.

"Siapa lagi kalau bukan si Fot," ucap Mark menyeringai.

"Phi Mark suka padanya?" Lyly memajukan duduknya mendekati sang kakak dengan rasa penasaran.

"Ah tidak, aku hanya bilang bocah itu manis bukan berarti aku menyukainya." Pipi Mark memerah dia tidak bisa menyembunyikan rasa malunya dan bergegas pergi dari hadapan sang adik.

"Ini sangat bagus." Lyly tersenyum miring.

......

"Fot ... " Gemini menepuk-nepuk pipi Fourth, bagaimana bisa semudah itu kucing ini tertidur? Padahal Gemini terus saja menciumi pipinya.

Gemini terkekeh pelan, dihentikan acara cium-menciumnya dan menyelimuti Fourth tak lupa mengelus pucuk kepala Fourth lembut.

Beberapa detik kemudian, Gemini menangkap suara berbisik di balik pintu yang terbuka sedikit. Gemini sangat mengenal suara itu, itu pasti Joong dan Pond sahabatnya.

Dengan segera Gemini berjalan menuju pintu dan membuka pintu lebar-lebar, mendapati kedua temannya dengan raut wajah yang setengah mengejek.

"Apa kalian mengintip? Sejak kapan kalian di sini?"

Dan jangan lupakan kalau Gemini dan Fourth harus ke kampus sekarang, makanya temannya menjemput.

"Apa lo lupa kalau hari ini ada ujian Gem?" ucap Joong intens.

"Astaga gue lupa!" Gemini setengah panik. Padahal dia tidak benar-benar panik, dia juga tidak perduli dengan ujian,tapi bagaimana dengan Fourth?

"Cepat bangunin Fot! Bisa-bisa dia ketinggalan ujian," ucap Pond antusias.

Gemini berjalan menuju kasur, dia tidak tega membangunkan bocah yang baru saja tertidur itu. Akhirnya Gemini menggedongnya ala bridal dan membawa Fourth ke kampus dalam keadaan tertidur.

Pond dan Joong hanya geleng-geleng kepala,
"Suit suit, ada yang lagi jatuh cinta nih!" ucap Joong menggoda.

....

Sesampainya di kampus Gemini masih tidak membangunkan Fourth, dia kembali menggendongnya ala bridal menuju kelas, itu semua tak lepas dari pandangan para mahasiswa yang melihat dan para dosen tampan yang memang dari awal terpikat dengan Fourth.

Sesampaimya di kelas, Gemini mendudukkkan Fourth, dan Gemini duduk di sampingnya karena kebetulan mereka satu bangku. Joong yang awalnya memang duduk bertiga dengan mereka memilih pindah ke bangku belakang yang kebetulan kosong.

"Fourth bangun!" Gemini menepuk pelan pipi Fourth menyuruhnya bangun.

"Engh ... " Lenguhan khas bangun tidur Fot membuat semua mata tertuju padanya dan membuat para pria tampan yang ada di kelas itu menelan ludahnya kasar.

"Hah?" teriak Fot karena terkejut.

....

MALAM

win terbangun dari tidurnya karena gangguan dari tangan yang selalu saja mengelus rambutnya. Elusan itu datang dari seseorang yang sudah menciumnya tadi dan tanpa rasa malu Fourth malah minta tambah.

"Phi Gem ... " Fourth memanyunkan bibirnya lucu dan berusaha untuk duduk.

"Kenapa bangun Fourth? Ayo kembali tidur! sudah malam," ucap Gemini sambil mengelus pucuk kepala Fourth lembut.

"Phi Gem dada Fot sakit," ujar Fourth lirih dengan bibir yang begitu pucat pasi.

Big Baby Sitter [ GEMINIFOURTH ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang