05. ADA YANG DATANG

278 103 657
                                    

Untuk kamu yang masih singgah disini nungguin Revaldo terimakasih ya, Tara seneng banget!

Maaf banget aku updatenya agak lama dari yang sebelumnya, karna ada hal lain yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Jangan lupa puter mulmed dari :

Maudy Ayunda - Untuk Apa

Lidah bisa berkata namun hati tak sejalan, kata-kata tak menjamin cinta.

Pagi itu Mahen tidak masuk ke kelas ia hanya duduk melamun di ambang pintu toilet, dengan tatapan kosong seraya menatapi dinding ruangan sekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi itu Mahen tidak masuk ke kelas ia hanya duduk melamun di ambang pintu toilet, dengan tatapan kosong seraya menatapi dinding ruangan sekitar. Hatinya berkecamuk, beragam pertanyaan terus menggelayut didalam benaknya. Bagaimana dengan Clara nantinya? Kenapa hati ini begitu sakit ketika mengetahui mereka berpacaran? Revaldo sahabat gue sendiri tapi kenapa gue kurang yakin sih?

Semua petanyaan itu ia simpan dalam hati. Mahen sadar, dirinya bukan siapa-siapa ia hanya bisa berharap semoga apa yang ia pikirkan itu salah.

"Kak Mahen."

"Anj--" tiba-tiba panggilan itu menyadarkan Mahen, sontak ia berdiri dengan suara tergagap cowok itu menyahut panggilan dari gadis yang tak asing.

"E-eh lo, mau kemana?" cowok itu menggaruk tekuknya yang tak gatal karna ia malu bahwa dirinya sedang melamun.

"Mau ke kuburan kak, ya ke toilet lah jelas- jelas ini toilet," gadis itu terkekeh mendengar pertanyaan dari Mahen "kak Mahen ngapain disini, yang lain mana?"

"Mereka di UKS, temen lo abis jatuh.''

"Clara? kalo gitu Jefina ke UKS dulu ya kak," gadis itu melambaikan tangan kemudian bergegas pergi, namun langkahnya terhenti cowok itu menghadangi jalannya.

Degh.

Jantungnya berdetak dengan kencang, aliran darahnya seolah mengalir melawan arus yang seharusnya, Jefina mendongak kemudian menatap manik mata hitam milik Mahen yang sedang menatapnya dengan tatapan teduh.

"Jagain Clara, dari Revaldo."

Gadis itu mengernyitkan dahinya bingung "Kenapa? kan kak Revaldo itu pacarnya, ngapain--"

Namun pria berbadan tinggi putih itu melenggang pergi, Jefina hanya berdiam diri menatap punggung Mahen sampai hilang dibelokan koridor.

"Ngapain gue jagain dia dari pacarnya sendiri."

•••🦋•••

REVALDO ALDEBARAN DINATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang