09. RUMAH SAKIT

118 40 530
                                    

HALLO KETEMU LAGI NIH BARENG ALDOO!

ADA YANG KANGEN?

MAU TAU KONDISI ALDO?

SEBELUMNYA AKU MAKASIH BANYAK SAMA KALIAN YANG MASIH BACA CERITA INI WALAU KADANG AGAK LAMBAT UPDATE LANGSUNG SAJA YA, HAPPY READING! 💜✨

"Aldo lo yang kuat Do, jangan tutup mata lo.. Ayo guys cepet bawa Aldo ke RS," semua panik dan mengangkat Revaldo yang sudah tak sadarkan diri ke dalam mobil.

"Arsen lo jahat, kalo sampe Aldo kenapa-napa gue bakal laporin lo ke polisi." Gilang begitu kesal melihat wajah Arsen.

"Maksud lo apaan hah? Kan dia yang oleng sendiri," ia mendekati Gilang dengan wajah songong. Arsen benar-benar berhati iblis tidak ada sama sekali rasa bersalah terhadap adiknya sendiri, kalau ia tidak berbuat licik, mana mungkin Aldo bakal seperti ini.

"Oleng apaan bangsat! Jelas-jelas gue lihat dengan mata kepala gue sendiri, kalau lo banting stir ke arah mobil Aldo!"

"Udah Lang, gaada waktu ngurusin orang gila, yang kita pikirkan sekarang nyawa Aldo dulu," dengan sikap dewasa Mahen mengajak Gilang untuk masuk ke mobil.

"Aldo! Lo masih hidup kan? Jangan tinggalin kita lagi Do! Do ayo bangun, ingat Aldo lo sekarang punya Clara kalau dia tau pasti dia sedih," Azka yang duduk di kursi mobil nomor dua tak percaya melihat begitu banyak darah bercucuran di wajah Aldo.

Mahen yang fokus menyetir dengan kecepatan sedang membelah perjalanan kota membawa Aldo menuju Rumah Sakit, disisi lain Gilang juga menghubungi orang tua Revaldo.

Sesampainya mereka di rumah sakit, Dokter langsung membawa keruang UGD dan segera melakukan tindakan medis.

"Apa gue juga hubungin Clara ya?" Gilang bertanya-tanya kepada kedua sahabatnya.

"Sebaiknya besok aja Lang, ini udah malam, kasian buat anak orang kepikiran." ucap Mahen yang di angguki Gilang, dengan wajah pucat cowok itu begitu trauma melihat insiden kecelakaan seperti ini lagi.

"Ka, lo kenapa bengong?" Mahen menghela nafas panjang. "Doain aja yang terbaik buat Aldo, gue yakin Aldo pasti sehat lagi nanti," Azka hanya mengangguk, ia begitu terpukul saat melihat sahabatnya terkulai lemas tidak berdaya ditambah lagi darah yang terus mengalir di bagian kepala.

Aldo sudah kecelakaan dua kali, dan itu kecelakaan karna balapan motor, dua tahun yang lalu ia sempat hampir mati dan mengalami lumpuh sementara, dan sekarang hal itu terjadi kembali.

"Aldo! Anakku, nak jangan tinggalkan mamah nak!" wanita paruh baya tersebut nampak panik saat itu, air matanya terus mengalir.

"Mah, sabar anak kita pasti baik-baik aja," ucap Reno menenangkan Sena.

Reno melihat wajah ketiganya secara bergantian. "Kalian teman akrabnya Aldo, gimana ceritanya anak saya bisa sampai seperti ini lagi?"

"Anu om, gara-gara..." Azka melihat Gilang dan Mahen, dengan maksud mengode apakah ia harus mengatakan sejujurnya atau tidak.

Ceklek

Dokter membuka pintu ruangan. "Di sini apakah ada kerabat dari pasien?"

"Kami dok, orang tua dari pasien, gimana dok anak saya?" tanya Sena sambil menangis dan wajahnya terlihat pucat.

Dokter itu menghela napas panjang. "Pasien dinyatakan koma, akibat benturan cukup kuat di bagian kepala kemungkinan besar ia juga akan mengalami amnesia sementara, tetapi ibu dan bapak harap tenang, kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan pasien,"

REVALDO ALDEBARAN DINATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang