80 - 67 = 13

1.6K 203 232
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Saat touman dan valhalla bentrok, aku ingin kau melawan ku, aku ingin melihat kemampuan mu" ucap Hanma tiba tiba

"Aku tidak bisa, tenaga mu lebih besar, aku tidak ingin mati di tangan mu, setidaknya aku ingin mati dengan cara yang elite" jawab ku dengan nada seperti mengejek

"Mati dengan cara yang elite? Bagaimana memangnya?" Tanya Hanma penasaran

"Mati saat memperjuangkan sesuatu, mati saat memperjuangkan sesuatu terdengar elite bagi ku" jawab ku santai

"Itu bukan elite, tapi bodoh, siapa juga memang yang mau mempertaruhkan nyawanya demi sesuatu hal yang tidak berguna" lanjut Hanma

"Memang sih sesuatu hal yang tidak berguna, tapi sangat berarti, sangat berarti sampai kau merasa seperti ingin melihat lebih dekat lagi" kata ku dengan senyuman tulus dan memandang ke depan seperti menerawang

"Kau.. sudah berubah" ucap Hanma samar samar yang ku lihat dia sedang menatap ku seperti menatap orang yang berbeda

"Ya, aku sudah menemukan tujuan hidup ku! Hehe, kau juga harus coba Hanma, ini seru loh, seperti bermain dalam game adventure" jawab ku

"Tujuan hidup? Ku kira kau sudah menemukan tujuan hidup sejak bertemu dengan nii-chan mu itu" kata nya sembari melihat tv seperti tidak peduli

"Saat ayah dan ibu ku cerai waktu itu aku masih kecil sekitar kelas 2 atau kelas 3 an, nii-chan bersama ibu dan aku bersama ayah, ayah menikah lagi dengan wanita aneh yang ia temui di bar waktu saat itu, dari hasil pernikahan mereka mempunyai 1 anak laki laki, Fuji Aoki. Kalau tidak salah seharusnya sekarang dia kelas 2 atau kelas 1 SD, istri baru ayah tiba tiba meninggal karna penyakit bawaan dan semenjak itu Aoki di urus oleh kerabat dari ibu nya, semenjak itu ayah jadi kacau"

"Ayah menjadi gila kerja sampai lupa waktu, jadi lebih sering lupa, ingatannya kacau tidak beraturan, jadi tempramen dan gk nentu arah, seperti benar benar menjadi redup, dan semua itu mulai terjadi, ayah jadi sering memukul ku, menghukum ku, memberi peraturan peraturan yang mengekang, dan mulai memperkosa-"

"Aghh.. aku mengantuk, laki laki tua bangsad yang sudah memperlakukan mu seperti itu, masih saja kau sebut ayah, dia tidak pantas" potong Hanma yang langsung berdiri dari duduk nya dan pergi ke kamar

Walau cara nya yang kasar untuk menggambarkan sesuatu, tapi aku tau bahwa dia baik, ia memotong cerita ku karna tidak ingin aku mengingat hal yang tidak seharusnya, dia itu tipe orang yang menunjukkan perasaanya secara samar, tidak ingin memberikan perhatian secara terang terangan dan malu untuk mengekspresikan nya

Aku segera menghabiskan ramen ku lalu membuang cup nya ke tempat sampah di dapur lalu mematikan lampu dapur dan ruang tamu lalu memasuki kamar, ku lihat Hanma yang sudah berbaring di kasur sambil meletakkan tangannya di atas mata seperti menutupi pandangannya mencoba untuk tidur, aku tidur di sampingnya lalu berbalik membelakangi Hanma, aku mengambil hp ku di meja samping tempat tidur lalu memainkan beberapa game sebelum tidur

||Tokyo Revengers x Male ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang