Intermission

145 22 2
                                    

"Ahh, tunggu, Crowley. Bisakah kita menunda percakapan kita sebentar?" Ferid bertanya dengan mengangkat jari.

Keheningan menyelimuti perpustakaan.

Mata Crowley fokus pada pria yang sudah dia kenal selama 700 tahun. "Hm?"

Crolwey Eusford mengangkat kepalanya.

Kembali pada hari-hari itu, dia masih polos, kuat, dan tampan. Dia masih percaya pada tuhan dan belum menjadi vampire.

Hari-hari terakhir ini, dia sudah sepenuhnya menjadi vampire, baik dari ujung rambut sampai kaki.

"Ada apa?"

"Aku ada urusan yang harus kulakukan."
"Urusan. Baiklah, aku juga tidak tertarik untuk membawamu masuk ke dalam ingatan-ingatanku juga, jadi tidak masalah."

"Tidak, tidak. Biarkan aku mendengar akhir dari cerita tersebut malam ini. Cerita tentang bagaimana kau jatuh dan menjadi vampire adalah bagian kesukaanku."

"Hmm."

Crowley mengangguk dan mengambil buku dari rak buku di sebelahnya. Ujung dari perpustakaan ditujukan untuk Kitab Injil. Di sana, dapat ditemukan salinan dari Kitab Injil diterjemahkan ke hampir semua bahasa. Salinan yang diambil adalah Kitab Injil yang berbahasa Latin. Dia sudah lama semenjak kehilangan kepercayaan, tapi apakah menceritakan masa lalu bisa membuatnya merindukan Tuhan, lagi?

Sambil membuka Kitab Injil, Crowley berkata, "Baiklah, bagaimana jika malam ini kita mengenang masa lalu dengan segelas wine? Seperti dulu?"

Ferid tersenyum dan menjawab, "Ide bagus, tapi kita sudah tidak bisa minum wine."

Crowley hanya menggunakan satu matanya dan sekilas menatap Ferid sambil berkata, " "Kita?" Tapi bukankah kau minum wine saat itu?"

Darah pastinya. Ferid mengingat selama apa dia sudah tidak minum wine.

Crowley bertanya, "Sudah selama apa kau menjadi vampire? Jika ada, aku tertarik mengenai caramu berubah menjadi vampire?"

"Kau tertarik padaku?"

"Aku tertarik belajar bagaimana orang mesum sepertimu menjadi manusia. Kau pastinya juga bukan vampire dari awal kan?"

"Aha," Ferid tertawa.

Bagaimana dia menjadi manusia. Bagaimana dia menjadi vampire. Bahkan jika dia ingin membicarakannya, urusan dia harus didahulukan.

Pada akhirnya, baik Crowley Eusford dan Ferid Bathory hanyalah korban yang dibawa-bawa dalam cerita dari nama "Michaela"...

Hari ini, dia akan bertemu secara empat mata dengan bocah yang memilki nama Mikaela. Itulah kenapa...

"Baiklah, kita bicarakan hal itu nanti. Aku akan menyiapkan wine berkualitas untuk kita."

"Tidak, darah saja, okay?"

Tersenyum pada kata-kata Crowley, Ferid meninggalkan perpustakaan.

Ini adalah chapter terakhir dari Novel Ringan The Story of Vampire Michaela: Volume 01. Terima kasih sudah membaca sampai sejauh ini. Volume 02 akan saya lanjutkan di cerita baru. Terima kasih atas support, like, comment, dan kritikan yang sudah diberikan. Sampai jumpa di Volume 02. 

An update:
Silakan melanjutkan volume 02 di profil saya. Terima kasih

The Story of Vampire Michaela Volume 01Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang