Crowley melepas tangan Ferid dengan sedikit kasar dan membuat beberapa jarak antara dirinya dan pria itu.
Crowley lalu berkata, "Bagaimanapun juga, tempat ini sudah bukan urusanmu. Semua wanita sudah mati."
Ferid kembali tertawa kegirangan, "Kau benar, sepertinya aku tidak akan mendapatkan apapun hari ini. Tapi, ini mungkin menjadi kesempatan untuk melakukannya dengan sebuah mayat."
Seperti dia baru saja mengatakan candaan, dia berjongkok di samping mayat yang terbaring di lantai, mencoba meraih mayat itu.
"Apa yang sedang kau lakukan?"
Di samping itu, Ferid menekan satu jarinya ke tenggorokan korban yang memiliki luka menganga. Tidak ada suara yang muncul ketika jarinya meraba-raba luka itu.
Benar-benar orang yang sinting, itu yang Crowley pikirkan, tapi, di bawah keadaan semacam ini, akan lebih baik untuk mencoba dan mendapatkan beberapa informasi dari pria itu yang masih berada di akal sehatnya meskipun pada situasi semacam ini, dibandingkan membuat orang-orang di kota menjadi panik karena hal yang tidak jelas dan gemetar ketakutan pada monster yang tidak diketahui, jadi Crowley melanjutkan pertanyaannya.
"Kamu..."
"Panggil aku "Ferid-kun"."
"Baiklah, Ferid-kun, apakah kamu seorang pelanggan disini?"
"Kau bisa menyebutnya begitu, setidaknya untuk beberapa bulan terakhir."
"Lalu, apakah kau tahu bahwa pembunuhan ini sudah terjadi untuk beberapa waktu? Dari yang aku dengar, sekarang, ada lebih dari 30 wanita yang terbunuh."
"Sepertinya aku pernah mendengarnya dari salah satu perempuan ini... Aah~ Setelah kupikir-pikir lagi, di tempat tidur, ada seorang gadis yang menceritakan sebuah cerita konyol tentang monster penghisap darah-vampire-muncul dari waktu ke waktu. Tidak ada gunanya kalau bilang aku tidak mempercayainya. Tapi setelah melihat hal ini, aku jelas lebih mudah untuk mempercayainya," Ferid menjawab.
"Lebih tepatnya, apa yang kau percayai?" Crowley bertanya.
"Kalau vampire itu ada."
"Tidak mungkin."
"Kenapa tidak? Kamu mempercayai keberadaan Tuhan, tapi menolak keberadaan vampire?"Pernyataan itu benar-benar berbahaya. Tergantung siapa yang mendengarnya, ada kemungkinan bahwa Ferid akan dicap orang yang tidak punya sopan santun-seumur hidup.
Menatap Ferid, Crowley memperingati, "Sebaiknya kau berhati-hati dengan pernyataan semacam itu."
"Oh? Apakah kau khawatir padaku? Meskipun kita baru saja bertemu?"Ekspresi bahagia Ferid ketika menatap Crowley membuat kemarahan Crowley menurun. Tapi tetap saja...
"Aku menasehatimu, jangan mengatakan hal semacam itu pada Templar lainnya. Keadaan disini sudah sangat aneh tanpa perlu kau panas-panasi. Seorang penyihir atau penyembah iblis bisa dicurigai. Jadi kalau kau tahu apa yang baik untukmu, tahan dirimu dari ucapan yang tidak penting. Tentu saja akan ceritanya akan berbeda jika kau adalah pembunuh sekaligus seorang iblis."
Ferid tertawa lepas. "Aku tidak pernah! Aku adalah murid Tuhan juga. Aku juga pergi ke gereja dari waktu ke waktu~"Ketika Ferid mengatakan hal itu, Ferid menarik keluar jarinya dari tenggorokan korban.
Lalu, suara datang dari belakang mereka.
"Crowley-sama!"
Crowley berbalik. Jose sudah kembali, tapi tidak ada Ksatria Templar yang bersamanya. Jose kemungkinan terburu-buru kembali setelah melapor.
Ferid berkomentar, "Siapa anak manis ini? Pacarmu?"
Komentar itu tidak perlu untuk di jawab, Crowley bertanya pada Jose, "Jadi? Apakah mereka akan datang?"
"Iya! Mereka akan sampai disini dalam waktu dekat!"
"Aku mengerti. Pekerjaanku selesai."
"Belum... Semuanya cepat-cepat kesini karena ini adalah kesempatan untuk bertemu dengan Anda."
![](https://img.wattpad.com/cover/183186351-288-k46769.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story of Vampire Michaela Volume 01
VampireTerjemahan Bahasa Indonesia dari light novel Seraph of the End: The Story of Vampire Michaela Volume 1. The Story of Vampire Michaela adalah seri novel ringan ketujuh dari Seraph of the End, novel ini ditulis oleh Takaya Kagami dan diilustrasikan ol...