Chapter 2: 3

312 42 0
                                    

"Crowley-sama. Para Ksatria Templar membutuhkan Anda, pahlawan kami."

"Mereka hanya ingin menggunakan nama pahlawan, kan? Dan aku tidak merasa ingin ikut campur ke dunia politik yang penuh kelicikan."

"Bukan, bukan itu alasannya. Kekuatan Anda dibutuhkan untuk mengatur kedamaian ini. Kedamaian itulah yang menjadi kehendak Tuhan."

Sebelum sempat melihat pada dirinya sendiri, Crowley berbicara dengan asal, "Dengar, Gilbert, nama Tuhan tidak bisa dibawa untuk hal sia-sia semacam itu."

Untuk beberapa alasan, tiba-tiba wajah Gilbert berubah menjadi cerah. "Saya tahu kalau Anda tidak kehilangan kepercayaan Anda, tuan."

"..." Crowley mengerutkan dahinya. Sedikit mendesah, dia menyentuh kalung tasbih di lehernya jadi Gilbert tidak akan menyadari hal itu. Crowley penasaran, kenapa dia tetap mengalungkan tasbih itu jika dia benar-benar kehilangan kepercayaan kepada Tuhan.

"Crowley-sama." Gilbert memanggil namanya lagi, Crowley mengangkat kepalanya dan berkata, "Aku harus pergi."

"Crowley-sama. Saya akan datang kesini setiap hari, sampai Anda mengiyakan tawaran saya."

"Tindakanmu benar-benar mengganggu."

"Saya akan mengembalikan Anda ke tengah lagi, tuan, sama seperti Anda menyelamatkan saya di perang itu."

Mengabaikan ucapannya, Crowley berjalan menjauh.

***

Crowley membuat rumahnya menjadi tempat latihan, rumahnya selalu bersih, karena seminggu sekali, seorang pelayan rutin datang membersihkan rumahnya.

Crowley memang bukan tipe yang akan membiarkan rumahnya kotor. Dulu, hal yang biasanya dia lakukan adalah jalan-jalan untuk mencari angin, membaca, dan melakukan beberapa latihan pedang agar tubuhnya tidak kaku. Tetangga-tetangganya menyediakan makanan utnuk Crowley. Tidak lama setelah Crowley tinggal disini, dia menangkap 3 orang yang mencoba untuk mencuri di tiga rumah berbeda, dan setelah kejadian itu, para tetangganya tahu kalau ada pria tidak berpenghasilan tinggal sendirian, lalu menyiapkan makanan untuk Crowley. Makanan itu sebagai bayaran untuk perlindungannya.

Dengan begitu, Crowley tidak perlu mencuci pakaian atau mencuci piring, juga tidak perlu menyiapkan makanan.

Alasan lainnya, hidup disini sangatlah nyaman, dan dia bisa menghabiskan waktunya dengan tenang tanpa perlu ikut campur masalah Ksatria.

Duduk di meja makan, Crowley memikirkan apa yang terjadi hari ini. Pada apa yang dikatakan Gilbert. Lebih khususnya pada sarannya agar Crowley mencalonkan diri sebagai kandidat Pemimpin Ksatria Templar yang selanjutnya.

Crowley tidak paham, bagaimana Crowley bisa disarankan menjadi calon pemimpin, tapi kemungkinan besar untuk alasan permainan politik.

Jika melihat pada kualifikasinya, merekomendasikan Crowley sebenarnya bukanlah pilihan yang buruk. Diantara para bangsawan, keluarga Eusford dimana dia lahir, bukanlah keluarga dengan tingkat rendah.

Sebagai anak ketiga, dia tidak memiliki keberuntungan atau warisan; itu menjadi alasan utama mengapa Crowley memilih menjadi Ksatria atas nama Tuhan sebagai permulaan, dengan harapan memenangkan penghormatan di medan perang, dan jika dia menjadi Pemimpin dan memiliki jabatan yang lebih tinggi, Crowley butuh posisi yang lebih tinggi-yaitu posisi pemimpin.

Ketika Crowley memilih menjadi kandidat dan nama Eusford disebutkan, tidak diragukan lagi, ayahnya pasti akan sangat bangga.

Bagaimanpun, sekarang Ksatria Templar menjadi lebih terlibat dalam sedikit masalah politik yang cukup rumit dan mulai ikut campur dalam masalah keuangan.

The Story of Vampire Michaela Volume 01Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang