Chapter 2: 4

313 35 3
                                    

Tidak ada orang di jalan melewati Crowley tanpa menyapa.

"Tuan ksatria."

"Tuan Templar."

"Terima kasih sudah berkeliling."

Satu-satunya yang menjawab sapaan itu adalah Jose, sambil membusungkan dadanya penuh bangga dan menatap Crowley dengan pandangan memuja.

Tatapan anak itu benar-benar mengganggu. Itulah kenapa Crowley menatap Jose dan menegur, "Kau benar-benar mengganggu, Jose."

"Eh?! Tapi saya tidak mengatakan apapun!"

"Suasana yang kau ciptakan benar-benar mengganggu."

"Ehhhhhhh?! Tolong maafkan aku!" Lalu Jose mundur selangkah.

Kemudian Jose berbicara dibelakang Crowley, "Tapi saya mau bilang, Crowley-sama, kalau Anda sangat terkenal."

"Itu karena kau menggunakan seragam yang mencolok. Normalnya, tidak sebanyak itu yang menyapa." Crowley menjawab.

Meskipun Crowley selalu membawa pedang, biasanya Crowley lebih suka pakaian yang tidak memperjelas jabatannya. Dan hampir tidak ada yang merasa perlu untuk bicara dengannya.

Itulah perbedaan sopan-santun mereka, hanya tergantung pada, apakah mereka melihat seragam atau tidak.

Seiring berjalannya waktu, nama Ksatria Templar menjadi lebih berpengaruh.

Namun, Jose menolak tanggapan itu, "Maafkan saya, tapi orang-orang itu bukanlah menunduk padaku yang memakai seragam, namun pada Anda. Kemungkinan besar, karena jarak yang terlalu besar seperti keagungan dan martabat diantara kita."

"..."

"Crowley-sama, setiap hari saya berdoa kepada Tuhan untuk menjadikanku tinggi dan berotot, seperti anda.

"Hah? Kau serius mendoakan hal semacam itu?" Crowley tidak bisa menahan diri untuk bertanya tanpa memikirkannya terlebih dahulu.

Jose minta izin untuk berjalan disamping Crowley lagi dan menjawab, "Tentu saja! Itu adalah mimpiku. Pagi ini saya berdoa lagi di gereja untuk menjadi seperti Anda." Dia lalu menatap ke atas, menatap Crowley dan bertanya, "Crowley-sama... kapan Anda mengikuti Misa?"

"Aku?"

"Iya, tuan. Setelah saya pikirkan lagi, saya tidak pernah melihat Anda di gereja. Atau, mungkinkah, ketika menjadi seseorang ksatria yang sangat hebat seperti Anda, mereka ikut Misa di tempat lain?"

Crowley meyentuh tasbih di lehernya, sebelum menjawab, "Aku menghabiskan waktuku untuk berdoa di medan perang, jadi sekarang Tuhan sudah muak melihat wajahku."

"Di medan perang... Maksud Anda, ketika anda berpartisipasi dalam perang Salib?"

Jose mencoba untuk mengendalikan nada suaranya, namun kedua matanya terlihat berbinar-binar yang sangat kentara.

Crowley berpikir, topik ini bukanlah topik yang cocok untuk percakapan.

Disamping itu, Jose melanjutkan pertanyaannya, "Apa yang Anda minta ketika Anda berada di medan perang?"

Ketika Jose menanyakan hal itu, Crowley mencoba mengingat kembali apa yang dia minta di perang itu.

"Yaa, itu bukanlah hal yan mulia, hanya harapan yang egois dan memalukan untuk diceritakan, contohnya, semoga aku bisa melewati hari ini dengan selamat atau semoga panah-panah yang diarahkan tidak mengenaiku."

"Kalau begitu, Tuhan telah mengabulkan doa Anda! Crowley-sama, bagaimanapun Anda telah membunuh begitu banyak penyembah berhala di Mesir dan berhasil menjadi seorang pahlawan!"

The Story of Vampire Michaela Volume 01Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang