Perkelahian pun tak terhindarkan. Mereka berdua mulai menyiapkan serangan masing-masing dan bersiap untuk menerjang.
Yang melihat kejadian itu berusaha menghentikan keduanya yang tentu saja hasilnya nihil.
"Bakugou?! Apa yang kau lakukan?!"
"Jangan berkelahi dikelas!"
"Akutagawa-kun tenanglah!"
"Berisik! Siapapun yang menghalangiku akan ku hancurkan! Jadi enyah lah kalian para karakter figuran!"
Sebelum itu Aizawa sudah tiba di kelas dan langsung menggunakan Quirknya pada Bakugou. "Apa yang sedang terjadi disini?", tanya Aizawa dengan ekspresi sedikit marah.
Semua langsung lega karena Aizawa muncul diwaktu yang tepat sebelum mereka saling bertarung satu sama lain.
Bakugou berhenti melakukan ancang-ancang karena Quirknya di hapus oleh Aizawa dan Akutagawa kembali tenang dan memperhatikan kondisi dan sekitar.
"Jangan bilang kalau kalian ingin berkelahi?"
Semuanya diam tak berkutik dan Aizawa menganggap jawabannya adalah Iya. Menghela nafas panjang Aizawa langsung menyuruh semua untuk duduk di tempatnya masing-masing.
"Kalau hal seperti ini sampai terjadi lagi aku tidak akan segan-segan untuk memberikan hukuman pada siapapun yang terlibat.", ancam Aizawa dengan dingin.
"Baik..."- All
Atsushi tidak tahu harus berkata apa karena saat ini yang ada didalam dirinya hanya ada perasaan lega yang luar biasa. Tidak perlu menahan Akutagawa yang mengamuk saja sudah menjadi berkah yang tiada tara untuk Atsushi.
"Baik, sekarang aku punya pengumuman untuk kalian. Mulai Minggu depan kalian akan diajar oleh guru baru jadi kalian harus menjaga sikap kalian."
Semua langsung berteriak heboh karena akan ada guru baru tapi sebagian juga bertanya-tanya mengapa ada guru tambahan.
Yang pertama angkat bicara adalah Midoriya yang menanyakan alasan ada guru tambahan, "Aizawa-sensei, kenapa ada guru tambahan? Apakah guru di Yuuei saat ini masih belum cukup?"
"Hampir benar. Tapi alasan lain dari keputusan ini adalah karena insiden yang menimpa kalian di USJ. Sekolah menganggap bahwa hanya dengan memperketat keamanan tidak akan menjamin keselamatan kalian dan berencana untuk membuat kalian semakin kuat dan bisa bertahan bila terjadi hal yang tidak diinginkan."
Mendengar penjelasan panjang lebar dari Aizawa semua langsung mengangguk paham dan memaklumi kejadian ini.
"Sekarang fokuslah pada pembelajaran saat ini. Hari ini kita akan ada Ulangan Harian."
Tetesan keringat mulai turun dengan deras di kepala semua yang ada di sana. Bagaimana tidak, tanpa aba-aba mereka langsung diberi lembaran soal Ulangan Harian yang sudah diberikan Aizawa saat mengumumkan akan ada Ulangan Harian.
"Aizawa-sensei! Kenapa sekarang ada Ulangan Harian?! Kemarin Aizawa-sensei tidak memberi tahu ini!", tanya Ashido dengan suara yang sedikit keras.
"Ini adalah permintaan dari Guru baru itu. Dia ingin melihat nilai akademik kalian. Jadi mulai sekarang selama satu Minggu di setiap mata pelajaran kita akan mengadakan Ulangan Harian.", jawab Aizawa dengan datar.
Semua membeku ditempat dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"SEMUANYA!!! KABUR DARI SINI!!!", seru Mineta yang memperingatkan semua untuk lari meninggalkan kelas.
"Gyaaa!!!"
"Cepat keluar!"
"Ini gila! Apa guru itu mau membuat kita mati?!"
"Biarkan aku pergi!!"
"Aku belum mau mati!"
Usaha mereka untuk kabur sia-sia karena mereka sudah terjerat oleh tali pengikat milik Aizawa.
"Mencoba kabur? Tidak semudah itu. Walaupun kalian bolos sekolah kami akan mendatangi rumah kalian satu persatu."
"Memangnya kita ini buronan?!", protes Kaminari yang ketakutan.
"Coba pikirkan lagi Aizawa-sensei, ini tidak logis. Apakah kami bisa mengikuti semua kegiatan itu?", tanya Yaoyorozu yang juga tidak setuju dengan permintaan guru itu tadi.
"Lepaskan aku! Aku tidak ingin mati di neraka seperti itu!", teriak Mineta seraya memberontak melepaskan diri dari tali Aizawa.
"Diam, semua sudah sepakat dengan keputusan ini jadi diamlah dan kerjakan saja soal itu. Ini hanya berlangsung selama satu Minggu."
Semuanya masih tetap memberontak dan berteriak minta tolong dengan putus asa. Aizawa pun mengaktifkan Quirknya dan memberikan tekanan yang berat.
"Kalau ingin protes, protes saja pada kepala sekolah. Itupun kalau kalian berani. Semua sudah disiapkan dan soalnya tidak terlalu sulit."
"T-t-tidak... Te-terlalu... S-sulit.…?", ucap Uraraka yang gemetar setelah membaca beberapa soal yang tertera di lembaran.
Itu adalah soal yang berisi semua pengetahuan yang belum pernah diajarkan pada mereka dan mereka dipaksa mengerjakan soal itu.
"A-Aizawa-sensei? Ini bercanda kan?", tanya Hagakure yang masih tidak percaya.
"Tidak. Seharusnya kalian bisa mengerjakan soal mudah seperti itu."
"SOAL MUDAH?!",- All
"Kita sudah disuruh ulangan setiap hari dan ini?! Kami bahkan belum mencapai materi ini! Bagaimana cara kami bisa mengerjakannya?", protes Sero.
"Jawab saja sebisa mungkin. Yang membuat soal itu adalah guru baru kalian."
"Dia iblis."- All
Tidak habis pikir guru mana yang tega memberikan soal berjibun-jibun ditambah lagi soal yang setara anak kelas 3 SMA bahkan lebih dan diberikan pada kelas 1 SMA yang harus dikerjakan setiap hari. Kalaupun ada sudah pasti orang itu adalah orang yang tidak waras.
Dengan terpaksa kelas 1-A mengerjakan Ulangan Harian dengan diselimuti suasana suram dan gelap.
"Hm? Kenapa lesu begitu? Dimana semangat Plus Ultra kalian?"
"Baik..."- All
Atsushi sudah bisa menebak siapa yang membuat permintaan seperti itu. Siapa lagi orang yang mampu melakukan hal ini selain Dazai. Bahkan Atsushi pun tidak bisa menjawab sebagian soal.
"Dazai-san benar-benar tidak ada ampun.", batin Atsushi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Mission At Yuuei Academy
FantasyDisaat para Hero mengalami konflik dengan para penjahat, kepala sekolah Yuuei yaitu Nezu meminta tolong kepada organisasi mafia yang paling ditakuti dunia yang bernama Port Mafia yang berada di kota Yokohama. Yokohama sendiri adalah kota yang penuh...