Di Yokohama...
"Chuuyaaaaa~."
"Diamlah brengsek!"
"Hmmm~ kenapa kau marah Chuuya, padahal aku hanya ingin menyapamu~."
"Dazai sialan.....!!"
Chuuya langsung menjaga jarak dari Dazai karena tidak tahan dengan kelakuannya.
"Ngomong-ngomong kenapa kita dipanggil kemari?", ucap Dazai yang sedang berputar di kursi yang dia duduki.
"Aku tidak tahu, mungkin kita akan diberikan misi.", jawab Chuuya sambil bermain ponselnya.
"Apapun misi itu kalau dilakukan bersamamu aku tidak mau."
"Oi Dazai, kau pikir siapa yang ingin menjalankan misi bersama denganmu?", ucap Chuuya menatap sinis Dazai.
"Bahkan nyawa anjing pun lebih berharga daripada nyawamu itu."
"Jangan mengatakan hal yang menyakitkan seperti itu, kau melukai hatiku yang rapuh ini~.", jawab Dazai sambil mengeluarkan air mata palsu yang membuat Chuuya semakin ingin membunuhnya.
"Tutup mulutmu atau kulempar kau ke kandang anjing!"
"Hmm, boleh juga!"
"Bunuh diri di kandang anjing dan membiarkan tubuhku terkoyak dimakan anjing mungkin akan bagus, tapi itu menyakitkan!"
"Aku ingin mati tanpa rasa sakit!", ocehan yang Dazai keluarkan diabaikan oleh Chuuya yang menutup telinganya dan bersikap tidak acuh.
"Hei dengarkan aku!"
Chuuya masih bersikap tidak acuh sambil bermain dengan ponselnya.
Disaat kedua orang tersebut sedang berdebat muncul sosok dari balik pintu yang tidak lain adalah pemimpin dari organisasi mafia Port Mafia, Ougai Mori.
Detik itu juga Dazai dan Chuuya duduk di posisinya masing-masing dan disusul Mori.
"Wah, ada Dazai dan Chuuya!Ayo bermain denganku!"
"Nanti saja ya Alice-chan~.Sekarang kami sedang membahas hal yang penting.Kalau mau nanti Alice-chan bisa bermain denganku nanti.", ucap Mori sambil menenangkan Alice.
"Hmph!aku tidak mau bermain denganmu!"
Mendengar hal itu membuat Mori merasa sedih.
"Kumohon jangan marah Alice-chan~,nanti aku akan mengajakmu berbelanja pakaian baru dan membeli kue stroberi."
"Hmmm....Janji?"
"Iya aku berjanji.", ucap Mori diselingi pelukan dari Alice.
"Alice-chan kau imut sekali!!!"
Setelah Alice pergi Mori menatap duo yang sedang memperhatikannya dari tadi dengan tatapan yang sedikit tidak nyaman.
Sejujunya Dazai dan Chuuya mengaggap Mori sebagai pedofil/lolicon akut yang sudah tidak tertolong.
"Ahem...bisa kita mulai pembicaraan kita?"
"Jadi apa yang membuatmu memanggil kami secara pribadi kesini?", tanya Chuuya.
"Aku ingin memberikan misi kepada kalian berdua dan-", ucapan Mori terpotong karena pertanyaan dari Chuuya.
"Tunggu..."
"Aku?"
"Dan Dazai?"
"Berada di misi yang sama?"
"Benar?"
"Benar, tapi ju-", ucapan Mori terpotong lagi karena tiba-tiba Chuuya memukul Dazai.
Dazai terpental hingga menghantam tembok dan sedikit kesakitan."Hei apa yang kau lakukan?!", protes Dazai.
"Dasar bajingan, ini semua gara-gara perkataanmu tadi menjadi kenyataan!"
"Hoi! Aku juga tidak mau menjalankan misi bersama rambut udang sepertimu!"
"Hah?! Apa tadi kau bilang dasar mumi!"
Dazai dan Chuuya mulai berkelahi dan langsung dihentikan oleh Mori yang kesal karena diabaikan dari tadi.
"Aku belum selesai bicara jadi kalian berdua diamlah!"
"Huh!", Dazai.
"Huh!", Chuuya.
"Biar aku lanjutkan perkataanku.Kalian akan berada di misi yang sama.Dan juga anak-"
"Tunggu dulu! Aku tidak mau melakukan misi bersama Chuuya! Dia pasti akan menceramahiku terus menerus!"
Ucapan Mori terpotong lagi karena Dazai langsung protes dengan perintah yang diberikan Mori.
"Aku juga tidak mau bersama orang gila sepertimu! Pekerjaanku bisa terhambat gara-gara harus mengurus orang stress sepertimu!
Dazai dan Chuuya melanjutkan perdebatan mereka dan mengabaikan Mori lagi.
Mori yang sudah kehabisan kesabaran mengeluarkan hawa membunuh yang sangat pekat.
"Tutup mulut kalian atau aku akan menjahit mulut kalian."
"Sekarang bisa tenang dan dengarkan perkataanku sebentar saja?"
Dazai dan Chuuya sudah duduk dan siap mendengarkan Mori.
"Aku memang mengatakan mengatakan kalau kalian ada di misi yang sama tapi kalian tidak sendiri.Kalian juga akan menjalankan misi bersama anak didik kalian."
"Hm?misi apa itu sampai membutuhkan kami berempat?"
"Bukankah kau sudah bisa menebaknya? Dazai."
"Ooooooooooooo, aku mengerti."
Chuuya yang tidak tahu apa yang mereka berdua bicarakan hanya bisa menyimak.
"Memangnya misi apa itu?", tanya Chuuya sambil menaruh kakinya di atas meja.
"Nanti kau juga akan tahu, tapi sekarang kita sedang menunggu tamu yang akan datang."
"Tamu? maksudmu akan ada pengunjung dari luar?"
"Benar sekali."
"Kau menerima permintaan kerja sama dengan mereka?", tanya Dazai yang sedang bermain dengan pisau yang sedang dia pegang.
"Eh benarkah?~", lanjut Chuuya dengan seringai di wajahnya.
Mori yang mendengar hal itu cuma bisa tersenyum.
"Yah, sekali-sekali menerima hal seperti ini bagus juga kan?"
"Tapi orang penting seperti mereka harus diberi sambutan yang meriah bukan?"
Ucapan Mori membuat Dazai dan Chuuya menyeringai seperti orang gila.
"Biar kami yang urus pesta penyambutannya. Boleh kan?", Dazai sambil menatap Mori dengan tatapan yang meminta persetujuan.
"Tentu saja boleh."
"Chuuya, kau mau ikut denganku menyiapkan pesta penyambutannya?"
Chuuya yang mendengar pertanyaan Dazai hanya bisa terkekeh.
"Baiklah, kita harus membuat persiapan juga kan?"
Dazai dan Chuuya pun meninggalkan ruangan itu dengan seringai yang mengerikan.
Melihat hal itu Mori hanya bisa tersenyum berharap para pengunjung akan menikmati sambutan yang diberikan oleh duo gila itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCMenurut kalian bagaimana ceritanya?
Seru...?
Biasa...?
Jelek...?
Mohon maaf kalau ada kekurangan dalam cerita karena saya cuma manusia yang tidak ada kerjaan :)
Dan sekedar info, cerita ini update nya tidak menentu (tergantung mood)
Jadi...
Sampai ketemu lagi~ :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Mission At Yuuei Academy
FantasiDisaat para Hero mengalami konflik dengan para penjahat, kepala sekolah Yuuei yaitu Nezu meminta tolong kepada organisasi mafia yang paling ditakuti dunia yang bernama Port Mafia yang berada di kota Yokohama. Yokohama sendiri adalah kota yang penuh...