"JINKOOOOOO!!!!!!"
"Gyaaaa!!"
Pagi yang diawali dengan teriak dan kejar-kejaran di sepanjang lorong sekolah yang membuat mereka menarik perhatian orang-orang yang dilaluinya.
"Jangan lari! Akan ku penggal kepalamu itu!"
"Maafkan aku! Aku tidak sengaja! Aku benar-benar minta maaf!!!"
Flashback on
Hari-hari berjalan seperti biasa untuk kedua anak didik seorang Dazai Osamu. Berjalan menuju kelas dan dan langsung duduk menunggu jam pelajaran yang akan segera tiba.
Hari itu sudah satu Minggu sejak penyiksaan gila-gilaan berbentuk soal yang dibuat oleh Dazai untuk kelas 1-A dan hari ini adalah hari dimana Dazai dan Chuuya akan datang.
Semua murid benar-benar terlihat seperti debu yang bisa lenyap tertiup angin kapan saja. Bagaimana tidak, otak mereka dipaksa untuk bekerja nonstop selama satu Minggu penuh dan otak Kaminari sampai hari ini masih konslet dan hanya bengong melihat kesana-kemari. Bahkan Yaoyorozu yang memiliki nilai tertinggi di kelas langsung menyerah dan tidak kuat menerima semua soal yang ada dihadapannya sampai-sampai dia pernah berteriak frustasi di tengah pembelajaran.
"Hari ini guru itu akan datang kan?", tanya Lida lesu.
"Iya aku penasaran orang seperti apa guru itu. Dia benar-benar kejam! Otakku sampai sekarang masih pusing kalau mengingat kejadian satu Minggu ini.", jawab Uraraka dengan nada frustasi.
"Rasanya setiap pagi hanya ada hawa suram yang menyelimuti kelas ini.", ujar Asui.
"Tidak bisa dimaafkan tidak bisa dimaafkan tidak bisa dimaafkan tidak bisa dimaafkan tidak bisa dimaafkan tidak bisa dimaafkan tidak bisa dimaafkan tidak bisa dimaafkan tidak bisa dimaafkan.", gerutu Mineta dengan penuh akan dendam yang sekarang sudah menjadi gila dan sepertinya perlu direhabilitasi.
Melihat keadaan seluruh teman sekelasnya yang menjadi gila membuat Atsushi sedikit prihatin. Entah apakah mereka akan tahan atau tidak dengan sifat Dazai saat mereka bertemu nanti.
Akutagawa memilih untuk keluar dari kelas daripada mendengarkan ocehan yang tidak berguna dan melihat sekitar sambil mencari informasi yang berguna diikuti oleh Atsushi untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
"Kenapa kau mengikuti Jinko? Melihat wajahmu membuatku muak."
Sebenarnya Atsushi juga tidak ingin ikut bersama Akutagawa tapi dia takut apabila Akutagawa membunuh orang yang dilihatnya apabila dia dalam mood yang buruk. "Hanya untuk berjaga-jaga.", jawab Atsushi.
Hanya melihat lihat sekitar dan itu membuat Atsushi merasa bosan dan mengantuk karena kurang tidur. Tanpa diduga saat menoleh kebelakang, dibelakangnya ada siswa mutan yang sedang membaca buku dan langsung membuat Atsushi kaget sekaligus takut karena menurutnya bentuknya sedikit menyeramkan.
Atsushi langsung melompat mundur dan secara tidak sengaja mendorong Akutagawa yang ada didepannya hingga jatuh tersungkur.
Merasa seperti menabrak sesuatu Atsushi langsung menoleh kedepan dan mendapati Akutagawa yang berusaha bangun dari lantai dan menyeka darah yang mengalir di hidungnya.
Akutagawa terdiam sejenak dan langsung mengeluarkan hawa membunuh yang kurang mengenakkan dan Atsushi yang saat ini gemetar ketakutan merasa kalau dia tidak lari maka dia akan mati.
"M-m-m-maaf a-a-aku ti-tidak s-sengaja... A-aku ke-kembali ke kelas dulu."
Atsushi segera mundur perlahan dan langsung melesat kabur.
"JINKOOOOOO!!!!!!"
"Gyaaaa!!"
Flashback off
Dan itulah kronologi kejadian yang menimpa Atsushi yang saat ini berusaha bertahan hidup dari kejaran hewan buas yang siap memenggalnya.
Kejar-kejaran akhirnya dihentikan oleh Aizawa yang baru saja keluar dari tuang guru.
"Apa yang kalian lakukan ini?"
"Jangan menghalangiku kau akan ku tebas.", ucap Akutagawa dengan nada dingin.
Aizawa hanya menghela nafas dan berusaha menenangkan Akutagawa yang saat ini sedang emosi.
"Lebih baik kalian kembali ke kelas. Mereka akan segera datang."
Yang dimaksud Aizawa adalah Dazai dan Chuuya. Mereka saat ini sedang berada di ruang kepala sekolah dan akan menuju ke kelas 1-A.
Akutagawa yang mengerti siapa yang dibicarakan Aizawa langsung menurunkan emosinya dan kembali ke kelas dan meninggalkan Atsushi yang saat ini bersembunyi dibalik Aizawa.
Setelah dirasa Akutagawa sudah menjauh Atsushi juga menyusul Akutagawa ke kelas. "Maafkan kami atas kejadian tadi." ,ucap Atsushi sambil membungkuk sopan.
"Tidak masalah kau sebaiknya juga pergi."
"Baiklah."
Akutagawa dan Atsushi pun sudah berada di dalam kelas dan menunggu kedatangan Dazai dan Chuuya. Selang beberapa waktu akhirnya orang yang ditunggu telah tiba.
Aizawa masuk diikuti oleh Dazai dan Chuuya. "Baiklah ini adalah guru baru kalian.", ucap Aizawa dengan malas.
"Halo semuanya~ bagaimana kabar kalian?~ Soal yang ku buat tidak menyusahkan kalian kan?~", ujar Dazai dengan wajah tak berdosa.
Semua langsung terkejut melihat pelaku yang membuat mereka mengalami neraka menyapa mereka tanpa ada rasa bersalah sama sekali. Citra Dazai di mata murid kelas 1-A sudah dipastikan buruk.
Tidak sedikit pula yang diam-diam mengutuk Dazai di dalam hati mereka karena merasa kesal. Ada juga yang sudah bersiap untuk melayangkan serangan pada Dazai siapa lagi kalau bukan Bakugou.
Dan begitulah pagi hari yang suram dipenuhi oleh kutukan dan serapah yang ditunjukkan untuk Dazai seorang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Mission At Yuuei Academy
FantasyDisaat para Hero mengalami konflik dengan para penjahat, kepala sekolah Yuuei yaitu Nezu meminta tolong kepada organisasi mafia yang paling ditakuti dunia yang bernama Port Mafia yang berada di kota Yokohama. Yokohama sendiri adalah kota yang penuh...