12. Menunggu

2K 337 155
                                    

"Apa kabar anak-anak! Kalian pasti sudah lama menungguku ya?!"

"TIDAK."-All

Sapaan ceria Dazai di balas dengan nada suara yang sangat dingin sedingin es oleh kelas 1-A. Mereka sudah lelah lahir batin akibat ulah Dazai dan setelah melihat pelaku penyiksaan terhadap mereka memiliki sifat yang seperti itu menimbulkan rasa was-was dan firasat buruk untuk mereka. Bisa-bisa pas jam sekolah berakhir yang ada hanya nama mereka yang pulang.

"Ehhhh??!! Kenapa kalian dingin sekali! Padahal aku sudah bekerja keras untuk kalian!" rengek Dazai dengan air mata buaya.

Plak!

"Aakh!"

Berikutnya Dazai langsung mendapat pukulan penuh kasih sayang yang diberikan oleh Chuuya dengan sepenuh hati. "Hentikan omong kosong yang kau buat dan jangan banyak basa-basi." ujar Chuuya penuh penekanan.

"Hiks... kau jahat sekali." ucap Dazai sambil menghapus air mata palsunya.

"Ekhem! Baiklah! Halo salam kenal namaku Dazai Osamu guru tercinta kalian!" ucap Dazai dan yang dia dapat hanya tatapan jijik dan sinis.

"Dan namaku Nakahara Chuuya, salam kenal."

Setelah perkenalan singkat yang dibumbui dengan sedikit drama akhirnya tibalah waktu yang ditunggu-tunggu.

Sekarang adalah waktunya penyiksa- maksudnya pelajaran yang akan dibimbing oleh seorang Dazai sang maniak bunuh diri yang dicintai semua orang.

Semua langsung menuju ke lapangan menggunakan seragam olahraga tak lupa juga membawa air minum sebanyak 330 ml di sebuah botol kecil yang entah untuk apa. Semuanya berkumpul ditengah lapangan menunggu sang guru didampingi dengan teriknya sinar matahari yang serasa membakar kulit mereka.

Mereka dilarang untuk meninggalkan lapangan sebelum Dazai mengizinkannya dan saat di lapangan mereka dilarang menggunakan Quirk mereka. Jika ada yang ketahuan melanggar aturan yang Dazai buat mereka akan dihadapkan dengan soal-soal yang dibuat Dazai dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi dan di paksa untuk menjawab semuanya dengan benar.

Semua murid hanya mengangguk dan berkeringat dingin mendengar konsekuensi apabila melanggar larangan tersebut.

"Deku-kun menurutmu kenapa kita disuruh membawa air minum ini?" tanya Uraraka.

"Entahlah aku juga tidak tahu. Mungkin kita akan berlatih dengan keras hari ini." jawab Midoriya sembari melihat air minum yang ia pegang.

"Jujur, aku tidak suka dengan Dazai-sensei. Dia benar-benar mengerikan." keluh Mineta yang sedang memeluk air minum yang ia bawa tanpa menyadari tatapan membunuh dari Akutagawa.

"Cara mengajar guru di Yuuei kan berbeda-beda pasti ada alasan dibalik tindakannya itu." ucap Midoriya yang berusaha untuk menghangatkan suasana di tengah cuaca panas.

"Entah kenapa aku punya firasat buruk.", gumam Todoroki yang merasakan ada yang tidak beres tentang yang mereka lakukan sekarang.

6 hours later....

Kalian penasaran bagaimana keadaan murid kelas 1-A saat ini?

Mereka saling bunuh.

Ya. Mereka saling bunuh untuk memperoleh air minum dari teman mereka sendiri untuk berjuang melawan dehidrasi yang mereka alami.

Sudah 6 jam Dazai belum muncul juga dan kondisi murid kelas 1-A saat ini sungguh memprihatinkan. Ada yang sudah pingsan terkapar di atas tanah yang panas, ada yang mati-matian melindungi stok air minum mereka dan ada yang sudah menjadi gila dan kehilangan akal sehat.

'Dazai-san....', batin Atsushi yang sudah tidak bisa berkata-kata lagi melihat ulah yang ditimbulkan Dazai.

Akutagawa hanya duduk diam sembari menunggu kedatangan Dazai. Ia tidak mengeluh atau apapun karena inilah yang diperintahkan Dazai. Akutagawa bahkan mampu menceburkan diri ke lahar panas kalau Dazai yang memintanya.

Bakugou menyerang siapapun yang ada di sekitarnya karena kewarasannya sudah hilang akibat dehidrasi bahkan seorang Todoroki yang terkenal akan ketenangan, kekuatan, dan wibawanya dibuat mati lemas.

Sisanya sudah menjadi satwa liar yang sangat agresif dan tidak bisa berpikir jernih. Bagai kebun binatang yang tidak terawat dan ditelantarkan.

Bayangkan, siapa yang tidak gila apabila dijemur dibawah terik sinar matahari yang diperkirakan sangat panas atau bisa dibilang cuaca ekstrim dengan stok air minum yang sangat sedikit. Bagai melihat cacing kepanasan.

Di suatu tempat....

Nampak Dazai sedang mengawasi atau lebih tepatnya menonton anak muridnya menggunakan teropong jarak jauh ditemani dengan berbagai minuman yang menyegarkan di bawah payung yang teduh, diiringi angin sepoi-sepoi yang menyejukkan nan nyaman, dan melakukan hal yang lainnya bagai sedang berlibur ke pantai dengan pemandangan yang jernih dan memanjang mata.

Chuuya hanya bisa menatap Dazai dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Melihat rekannya ini sedang bersantai sembari melihat penderitaan orang lain.

'Hah. Lagipula tidak ada hubungannya denganku.', batin Chuuya yang malas lalu pergi dengan santai mengabaikan anak-anak tak berdosa yang diubah menjadi satwa liar oleh rekannya.

"Chuuya? Apa kau tidak mau bergabung denganku? Ini menyenangkan loh." tawar Dazai pada Chuuya untuk mengajaknya melihat tontonan yang ia anggap menghibur.

"Tidak perlu. Aku lebih baik tidur di ruanganku." ucap Chuuya sembari menguap. Cuaca panas ini benar-benar membuat Chuuya mengantuk dan ingin tidur ditempat yang sejuk.

"Hmm~ Sayang sekali." ucap Dazai sambil menyeruput minumannya dan kembali menonton pertunjukan satwa liar.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

Hai.

Apa kabar?

Kangen book ini up?

Nungguin book ini up?

Menanti book ini up?

Atau book ini nyaris terlupakan oleh para pembaca sekalian :') ?

Maaf udah nggak up selama 2 bulan lebih🙏

Makasih yang udah menantikan book ini up dengan sabar🙏🙂

Sebenarnya mau up tapi takutnya jalan ceritanya garing terus selalu merasa ada yang kurang jadinya bingung sendiri. Sekali lagi mohon maaf 🙏😭

....

Sekian dari saya, terima gaji🙏🗿

Special Mission At Yuuei AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang