3. Junior

2.3K 373 61
                                    

Suara gesekan antar pisau yang terdengar sampai keluar tempat latihan memancing Dazai untuk melihat ke dalam ruangan itu.

Terlihat dua anak sedang latihan bertarung menggunakan pisau dan teknik bela diri, lebih tepatnya saling bunuh.

Dazai yang melihat itu langsung menghentikan kegiatan yang mereka lakukan.

"Bukankah sudah kubilang untuk tidak saling bunuh?"

Terpampang jelas bekas luka goresan pisau, memar, luka tusukan, dan darah yang berceceran dimana-mana.

Kedua anak itu hanya diam dan menundukan kepala dengan rasa bersalah.

Mereka adalah Akutagawa dan Atsushi.Dua anak didik yang Dazai latih.

Akutagawa Ryunosuke adalah anak yang pendiam dan dingin. Memiliki rambut hitam sedikit panjang dan rambut putih di ujung rambutnya. Wajahnya selalu datar walaupun sebenarnya dia mudah marah ketika ada yang meremehkan Port Mafia dan dirinya, namun dia juga bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Dia jarang bersosialisasi dan memiliki perawakan yang tenang namun menghanyutkan.

Saat menjalankan tugas yang diberikan oleh Port Mafia Akutagawa selalu melakukan yang terbaik. Mau itu pencurian, penipuan, bahkan pembunuhan.

Dalam membunuh Akutagawa tidak pandang bulu, walaupun itu perempuan dan anak-anak. Akutagawa membunuh setiap targetnya dengan sempurna.

Akutagawa juga merupakan seorang pengguna Kemampuan Supranatural. Kemampuannya adalah Rashomon yang terdiri dari mantel hitam yang berubah menjadi makhluk hitam yang bisa merobek apa pun, bahkan ruang.

Di sisi lain sangat berkebalikan dengan Nakajima Atsushi. Dia adalah anak yang aktif walaupun kurang percaya diri. Memiliki rambut putih dengan sebelah poni sedikit panjang. Memiliki wajah yang selalu ceria dan suka membuat berbagai ekspresi. Terkadang juga bersosialisasi dan memiliki sifat yang ramah dan hangat yang membuatnya mampu berteman dengan siapa saja.

Tapi semua itu berubah ketika Atsushi sedang menjalankan misi. Saat bertugas sifat Atsushi berbanding terbalik dari yang murah senyum, ramah, dan hangat berubah menjadi pembunuh berdarah dingin yang tidak akan segan-segan untuk membantai apapun yang menghalanginya.

Atsushi termasuk penggunaan Kemampuan Supranatural yaitu Gekkaju yang membuat sebagian tubuhnya menjadi harimau putih. Dengan kecepatan, kemampuan regeneratif, dan daya tahan yang luar biasa membuatnya mampu membunuh dan mengoyak mangsanya hingga tak berbentuk. Atsushi juga bisa berubah menjadi harimau putih sepenuhnya.

"Maaf Dazai-san, kami niatnya cuma ingin latihan tapi malah berakhir seperti ini."

Atsushi meminta maaf sambil membungkukkan badannya.

"Ini salahku karena terbawa emosi.", ucap Akutagawa dengan wajah datar.

"Memangnya apa yang membuatmu emosi sampai saling bunuh dengan Atsushi?"

"Aku hanya kesal melihat wajahnya."

Dazai yang mendengar jawaban Akutagawa tidak habis pikir kenapa para juniornya tidak pernah akur.

"Eh?! J-jadi tadi kau menyerangku hanya karena kesal melihat wajahku?"

Atsushi yang terkejut dan tidak percaya hanya bisa menatap horor ke arah Akutagawa.

"Cepat hentikan ini. Kenapa kalian tidak pernah dewasa dan hanya melakukan perkelahian konyol seperti anak-anak?", kata Dazai sambil memasang wajah kesal.

Atsushi hanya menatap Dazai yang tidak sadar bahwa kelakuannya juga seperti anak-anak.

"Bukankah Dazai-san juga sering bertengkar dengan Chuuya-san? Apa lagi Dazai-san juga hobi melakukan bunuh diri."

".....itu sih beda cerita. Te-he~"

Atsushi hanya bisa menghela nafas melihat sifat kekanak-kanakan seniornya itu.

"Apa yang membuat Dazai-san kemari? Apakah kami akan diberi misi?", tanya Akutagawa yang sudah siap diberi misi apapun.

"Tepat sekali!"

" Sebelum itu kalian pergi ke kantor Agen Detektif Bersenjata dan minta Yosano-san untuk menyembuhkan kalian."

Wajah Atsushi seketika pucat mendengar di harus disembuhkan oleh Yosano.

"D-d-dazai-san se-sepertinya tidak perlu repot-repot pergi ke sana, aku tidak ingin merepotkan Yosano-san.", ucap Atsushi dengan senyum canggung seraya menyakinkan Dazai kalau dia tidak apa-apa.

"Ini penting untuk misi~"

"Akutagawa ini adalah perintah.", ucap Dazai sambil tersenyum kearah Akutagawa.

Mata Akutagawa langsung berbinar-binar saat menerima perintah dari Dazai.

Dengan Rashomon Akutagawa melilit Atsushi dan segera membawanya pergi dari tempat latihan.

"Kami akan segera kembali Dazai-san.", Ucap Akutagawa dengan percaya diri, sedangkan yang dililit sedang meronta-ronta meminta untuk dilepaskan.

"Dazai-san! Kumohon hentikan Akutagawa! Aku tidak ingin disembuhkan oleh Yosano-san!!!"

Atsushi memegang tembok agar tidak dibawa pergi oleh Akutagawa sambil memasang ekspresi ketakutan.

"Aku tidak terluka terlalu parah, dan penyembuhan Yosano-san itu terlalu menakutkan!!!"

"Tidak ada yang perlu ditakutkan. Kalian harus kembali kesini dalam keadaan yang berkilau~"

"Lagipula Yosano-san justru senang bisa menyembuhkan kalian berdua~"

Dazai tersenyum cerah sambil melambaikan tangan dan itu membuat Atsushi merasa putus asa.

"TIDAKKKKK!!!!!!!!!!"

Setelah kembali dari kantor Agen Detektif Bersenjata....

Atsushi dan Akutagawa benar-benar kembali dalam keadaan yang berkilau.

Kemudian Dazai membawa Atsushi dan Akutagawa menemui Mori dan menjelaskan misi yang akan mereka dapatkan.

"Jadi kami akan bekerja sama dengan orang luar?"

Mori menatap Atsushi dan berkata, "Benar, kalian akan bekerja sama dengan pihak luar. Untuk lebih lengkapnya kalian akan tahu ketika mereka datang."

"Kapan mereka akan datang?"-Akutagawa

"1 Minggu lagi."

"Maka dari itu Atsushiii~, Akutagawaaa~ aku ingin kalian membantuku menyiapkan pesta penyambutan~"

Atsushi menatap ke arah Mori sambil menunjuk Dazai, "Apa tidak apa-apa?"

"Tentu saja."

Mendengar jawaban itu Atsushi memasang ekspresi tidak yakin.

"Aku merasa kasihan pada mereka.", ucap Atsushi sambil memasang wajah prihatin dan berharap mereka baik-baik saja.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC





Special Mission At Yuuei AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang