Keesokan harinya....
"Akutagawa, apa kau sudah menyiapkan semua barangnya?"
"Sudah, kita juga diperintahkan untuk mencari berbagai informasi."
"Aku tahu. Lalu apa itu yang sedang kau baca? Kita akan terlambat."
"Catatan mengenai informasi semua murid dan guru Yuuei."
"Kau menghafal semua?!"
"Dazai-san memerintahkan ku untuk menghafal semua."
Atsushi hanya bisa menatap horor Akutagawa karena mampu menghafal semua informasi yang banyak itu.
Itu maklum karena Dazai yang memerintahkannya.
Saat Atsushi dan Akutagawa berjalan menuju kelas Atsushi mendapat pesan dari Dazai kalau Dazai dan Chuuya tidak akan datang dalam beberapa hari karena sedang menjalankan misi yang lain.
"Kalian tunggu disini sampai aku memanggil kalian.", ucap Aizawa
Di dalam kelas keadaan sangat kacau balau karena para siswa-siswi sedang keluyuran kesana-kemari.
"Semuanya duduk.", ucap Aizawa sambil mengaktifkan Quirknya.
Semua langsung duduk di tempatnya masing-masing.
"Hari ini kita akan kedatangan murid baru."
Seisi kelas langsung gaduh dan menebak-nebak siapa murid baru itu.
"Murid baru?! Aku harap dia perempuan cantik!"
"Semoga saja murid baru itu laki-laki tampan!"
"Aku penasaran seperti apa mereka."
"Mereka sebenarnya bukan murid baru hanya saja terlambat untuk masuk sekolah karena urusan pribadi."
"Hah! Siapapun itu pasti akan kuhajar!", ucap Bakugou dengan sombong.
"Masuklah."
Kemudian Akutagawa dan Atsushi memasuki kelas yang membuat seisi kelas menjadi heboh.
"Hore! Kita dapat murid tampan!", ucap Ashido yang kegirangan.
"Ya ampun! Mereka tampan sekali!", sorak Hagakure yang gembira.
"Eh?! Itu kan mereka!", ucap Uraraka sambil menunjuk kedua murid baru itu.
"Uraraka-san kenal mereka?", tanya Yaoyorozu.
"Mereka yang dibicarakan kemarin. Jadi mereka murid baru?!", ucap Uraraka yang tidak percaya.
"Semuanya diam. Sekarang perkenalkan diri kalian."
"Halo semua. Namaku Nakajima Atsushi salam kenal.", ucap Atsushi dengan senyuman cerahnya.
"Akutagawa Ryunosuke.", ucap Akutagawa dengan wajah datar.
"Hei, apa Quick kalian?", tanya Kirishima dengan semangat.
"Hah? Untuk apa aku harus memberi tahumu?", ucap Akutagawa dengan nada dingin.
"E-eh? T-tidak apa-apa.", jawab Kirishima dengan canggung.
Atsushi langsung menyikut Akutagawa yang bersikap dingin ke Kirishima.
"M-maaf dia orangnya memang seperti ini jadi tolong dimaklumi ya. Ehehehe.", ucap Atsushi dengan tawa canggung.
"Kalau kalian penasaran dengan Quirknya nanti kalian bisa lihat saat jam pelajaran olahraga.", ucap Atsushi mencoba mencairkan suasana.
"Jika perkenalkannya sudah selesai kalian duduklah di bangku yang sudah disiapkan."
"Baik, Sensei."- Atsushi
Setelah itu semua mengikuti pembelajaran sampai selesai.
Saat jam istirahat telah tiba Atsushi langsung dikerumuni semua orang karena penasaran.
"Ne, Nakajima-kun kau dari sekolah mana?"
"Apa kau kuat?"
"Apa makanan favoritmu?"
"Apa kau suka olahraga?"
Atsushi langsung pusing karena diberi pertanyaan sebanyak itu.
"Teman-teman! Jaga kelakuan kalian! Kalian membuatnya bingung!", ucap Lida sang ketua kelas 1-A sambil menggerakkan tangannya seperti robot.
"Apa kau baik-baik saja Nakajima-kun?", tanya Midoriya yang khawatir.
"Aku baik-baik saja...emmm?Siapa namamu?"
"Namaku Midoriya Izuku."
"Salam kenal Midoriya-san."
"Salam kenal juga."
Setelah perkenalan yang melelahkan Atsushi pergi ke kantin bersama Akutagawa.
"Hah...itu tadi melelahkan sekali.", keluh Atsushi.
"Apa yang akan kau lakukan sekarang?"
"Halo?"
"Apa kau mendengarku?"
"Moshi-moshi~"
Akutagawa hanya diam dan langsung meninggalkan Atsushi yang sedari tadi memamggilnya.
"Dia benar-benar membenciku.", batin Atsushi disertai wajah pasrah.
Di ruang kepala sekolah....
"Apakah kita benar-benar bisa mempercayai mereka?", tanya Midnight.
"Mereka bisa dipercaya selama kita tidak mengusik mereka.", jawab Nezu.
"Mereka cuma mengirim 4 orang? Dan terlebih lagi 2 diantaranya anak-anak? Sepertinya mereka terlalu meremehkan kita.", ketus Blood King yang langsung ditegur Aizawa.
"Sebaiknya kau tidak meremehkan anak-anak yang ada di Yokohama dan 2 anak yang mereka kirim. Dua anak itu bisa saja membantai seisi sekolah dengan mudah jika mereka mau.", ujar Aizawa dengan menatap Blood King dengan tatapan serius.
Blood King terkejut karena jarang sekali Aizawa memberikan tatapan yang serius dan penuh kewaspadaan.
"Kami bahkan dikalahkan oleh anak-anak yang ada di sana.", ucap All Might yang membuat semua guru terkejut.
"Apa?! Bagaimana bisa kalian dikalahkan oleh anak-anak?!", tanya Present Mic yang tidak percaya bahwa simbol perdamaian dikalahkan dengan mudah. Apa lagi oleh anak-anak.
"Bisa dibilang kami bertarung dengan anak-anak saat kondisi kami tidak prima. Walaupun kami bertarung dalam kondisi prima kami tidak yakin bisa mengalahkan anak-anak itu."
Pernyataan All Might berhasil membuat para guru tercengang.
"Saat bertarung dengan anak-anak dari Port Mafia aku merasa mereka tidak bertarung dengan serius malah rasanya mereka seperti mempermainkan kami.", ucap Aizawa dengan nada frustasi.
"Kita tidak punya pilihan lain bukan? Apa kalian tidak ingat insiden yang terjadi di USJ?", ucap Thirtheen mengingatkan kembali insiden penyerangan yang terjadi di USJ.
Insiden dimana para gerombolan penjahat muncul dan menyebut diri mereka sebagai bagian dari Liga Penjahat.
Karena peristiwa itu nyaris saja membahayakan keselamatan para murid yang sedang belajar di sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBCHalo, kita ketemu lagi.
Ceritanya gimana? Udah mulai bosan? Berbelit-belit?
Otak saya juga sekarang berbelit-belit karena kekurangan ide.
Masih bingung mau nulis apa lagi buat ceritanya
Hghekkdkzoovospakjfjckz (abaikan saja)
Tolong maafkan manusia yang gabut ini :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Special Mission At Yuuei Academy
FantasíaDisaat para Hero mengalami konflik dengan para penjahat, kepala sekolah Yuuei yaitu Nezu meminta tolong kepada organisasi mafia yang paling ditakuti dunia yang bernama Port Mafia yang berada di kota Yokohama. Yokohama sendiri adalah kota yang penuh...