Ningning memajukan bibirnya kedepan sembari menunggu Asahi membuka suara, guna menjelaskan mengapa cowok Jepang itu selalu sibuk selama seminggu dan tiba-tiba muncul dengan Suyun.
"Kenapa?" Decak Ningning lalu menyesap minuman yang baru saja datang.
Asahi mengerutkan keningnya. "Kenapa apanya, sayang?"
"Ya kenapa seminggu ini kalo aku ajak jalan alasannya selalu sibuk, ngabarin aku nya ga kaya biasa! terus tiba-tiba muncul sama kak Suyun? kakak bosen sama aku?" Cerocos cewek itu dengan tersungut-sungut.
Bibirnya di lipat menahan tawa. "Aduh, gemesnya. Aku sama Suyun ada kelompok buat prakarya, sibuk nyari bahan juga. Maaf ya?"
Punggung Ningning menyender pada sisi bangku lalu menghela nafasnya lega. "Aku pikir Kak Asa bosen sama aku."
Tangan Asahi mengambil tangan kecil Ningning, kemudian di usapnya pelan. "Ya ga bakal lah, kalo aku bosen pasti aku bakal jujur sama kamu dari pada selingkuh."
"Iya deh, tapi geli banget di usap kaya gini ih."
Asahi langsung melempar tangan Ningning pelan. "Ga bisa di ajak romantis dikit ni cewek ya."
"Kakak juga biasanya ga mau romantis-romantisan tuh." Kata Ningning tak mau kalah sambil mengangkat dagunya ke atas.
Dengan cepat Asahi menyuapi kue yang sudah ia potong ke dalam mulut Ningning, kalo ga di kasih makanan pasti bakal terus ngomong, dan Asahi bawaanya suka gemes sendiri kali pacarnya itu ngomel.
"Ih aku belum kelar ngomong malah di sumpel kue ya!" Ketus Ningning tapi tetap membuka mulutnya, meminta lebih.
"Makan yang banyak ya, princess."