"Ning masih tidur Sahi, kamu bangunin coba. Tadi udah Mamah bangunin, anaknya susah banget, ampun deh." Keluh sang Mamah tentang anak gadisnya yang seperti putri tidur.
"Iya Mah." Lantas Asahi berjalan menaiki tangga, menghampiri kamar serba pink milik sang pacar.
Tangannya membuka knop pintu, dilihat Ningning masih bergulung diri pada selimut kesayangan dengan bibir yang tak sengaja di manyunkan dengan lucu, membuat Asahi tersenyum.
Sampai di hadapan Ningning yang tertidur, cowok Jepang itu mengeluarkan benda pipihnya, mengabadikan Ningning dalam potretnya.
"Heh putri kebo bangun."
Tanpa disangka Ningning langsung terbangun dalam empat kalimat itu, Asahi memang ajaib tapi Ningning lebih ajaib.
"Kakak???!!?" Kaget Ningning lalu duduk sembari mengucak matanya.
Asahi menatap datar. "Lupa kalo mau lari pagi apa gimana?"
Mata Ningning tambah membelala. "JAM BERAPA SEKARANG? AKU LUPA PAKE BANGET ADUUUUH."
"Jam sembilan, buruan siap-siap jangan kaya putri kebo deh."
"Ah lu, bagusan dikit napa si namanya. Putri tidur."
Asahi mengedikkan bahu, lalu keluar menuju ruang tamu kembali, mengobrol banyak hal dengan Mamah dari sang pacar sembari menunggu Ningning.
"Nih, makan kue nya. Buatan Ningning." Kata Mamah menawarkan kue kering pada Asahi.
Lantas cowok itu meneguk ludah sendiri, karena terakhir kali Asahi memakan kue buatan Ningning itu, rasanya asin.
Dengan senyum canggung, Asahi memakan pelan. Dan betapa kaget, ternyata skill Ningning meningkat. Kuenya betul-betul enak.
"Enak kan." Ningning berkata dengan nada sombongnya. Membuat Asahi kaget, muncul tiba-tiba.
"Ayo ah buruan, lama banget. Keburu siang." Lanjut Ningning yang mendapat jeweran dari sang Mamah.
"Kamu yang lama, Asahi disini udah dari tadi. Aduh kamu ini anak perawan ko bangun siang, malu sama ayam."
"Malu ko sama ayam Mah, jangan aneh deh." Kata Ningning, sudah menggandeng Asahi.
"Kalo dibilangin nyaut aja."
Ningning mengecup pipi sang Mamah. "Dah Mamah, anak mu mau kencan dulu."
"Pergi dulu ya Tante, lari sekitaran sini."
"Iya Sahi."
"Ko ka Asa doang???" Rengek Ningning.
"Udah sana, Mamah juga mau kencan sama Papah." Jawab Mamah dengan nada meledek.
"Mah???"