Ini cerita tentang gadis yang malas mengenal dunia. Tak pernah mau dipaksa atau memaksa. Sebab ia tahu kalau terluka bisa karena ucapan tanpa pikir panjang.
Manusia sekarang bercanda kelewatan di bilang wajar, sedangkan pembullyan dianggap benar. He...
Pertama-tama sebelum nyampe part 1. Saya cuma mau nyampein 3 poin penting. Tolong dibaca sampai akhir!!!
1. Saya minta maaf kalau di sini banyak typo bertebaran atau kata kurang jelas. Kalian bisa kritik saya kalau ada salah dalam mengetik kata. Namanya manusia tak lepas dari kesalahan.
2. Karya original dari haluan saya sendiri. Semisalnya ada satu dua kata yang mirip. Saya minta maaf. Dan tolong! Kalau tidak suka dengan cerita Titus ini bisa kalian skip atau abaikan saja. Jangan meninggalkan comment buruk yang bikin saya sakit hati. Tolong jaga ketikan semuanya🙏🏻🙂 biarpun sepele tapi tidak ada yang tahu kalau seseorang bisa terluka meski hanya satu kata. Mental orang berbeda-beda.
3. Juga teruntuk diri saya sendiri maupun pembaca Titus. Semua orang punya alur cerita masing-masing dalam imajinasi mereka bukan? Jika cerita ini tak sesuai seperti ekspektasi yang diinginkan ... mohon maaf, pandangan tentang cerita seseorang berbeda-beda. Apakah saya salah jika berbeda? Tapi yang pasti, saya selalu berusaha menyuguhkan kalian sebuah cerita terbaik yang saya karang.
Dari poin ke 3. "Apakah Saya salah jika berbeda?" Bila ada orang berkata seperti di atas. Kalian jawab apa? Bukannya semua orang bisa berkreasi atau kreatif sesuka hati mereka dan bebas berhaluan.
Jadi. Sekali lagi, jika ada kesalahan yang tidak saya sengaja dalam mengetik kalimat atau kutipan. Tolong tuntun saya buat memperbaiki, boleh?
Sekian dari saya. Sekiranya seperti itu, sekali lagi mohon maaf kalau ada kekurangan. Saya harap semuanya bisa mengerti, terimakasih. 🙂🙏🏻
BIJAKLAH DALAM MEMBACA❣️
AMBIL HIKMAHNYA, BUANG YANG BURUKNYA❤️
Menurut kalian gimana?
Maaf kalau saya terlalu banyak mengatakan kata 'maaf'
Bagi saya dari tiga kata ajaib ini (terimakasih, maaf dan tolong) Saya lebih memilih'maaf' karena sebenar apapun kita, pasti tetap ada kesalahan yang terselip.
