Lembaran 2🌺

1.5K 199 21
                                    

Happy reading 💚

Sesampai di rumah sakit, Arka segera menggendong Langit keluar dari taksi  masuk ke rumah sakit diikuti oleh Vero dan Miko. Arka berteriak teriak memanggil suster seperti orang kesetanan. Dengan segera para suster dan dokter menghampiri Langit. Arka menidurkan Langit di brankar, para perawat mendorong brankar Langit masuk ke UGD. Disusul dengan dokter yang akan menangani Langit.

Tubuh Arka luruh kelantai saat membayangkan Langit yang tengah kesakitan tadi. Hati Arka sungguh sakit. Vero dan Miko tak kalah khawatir dengan kondisi Langit. Sangking khawatir nya, mereka sampai lupa menghubungi kedua orang tua Langit.

Di sisi lain, kini Suzy tengah menyiapkan acara pernikahan klien nya di sebuah hotel mewah. Tapi dari tadi ia terus kepikiran sama putra bungsunya, Langit. Perasaan nya nggak enak mengatakan bahwa terjadi sesuatu pada Langit. Suzy juga merasa bersalah karena tidak pulang semalam untuk menemui Langit. Ya karena pekerjaan Suzy yang masih banyak jadi ia harus lembur untuk hari ini. Dengan segera Suzy menepis pikiran buruknya. Dan mengatakan pada dirinya bahwa Langit putranya baik baik saja.

Setelah jadwal visit nya selesai, Nello beranjak dari ruang praktek nya dan berjalan menuju ruangannya. Tapi ia baru ingat kalau hp nya masih tertinggal di mobil, alhasil Nello harus keluar rumah sakit menuju parkiran. Tapi saat berjalan, pandangan Nello menangkap sosok tiga manusia yang tidak asing baginya yaitu ketiga sahabat Langit, adeknya. Nello mengeryit terheran kenapa mereka hanya tiga siapa yang tengah sakit. Mata Nello membulat saat penglihatannya tidak mendapati adeknya. Nello segera berlari menghampiri ketiga sahabat adeknya untuk memastikan.

"Kalian kenapa kesini?siapa yang sakit?" Tanya Nello beruntun.

"Kak Nello i-itu yang ada hiks di dalam Langit kak hiks" Jawab Arka dalam isak tangisnya. Mata Nello membulat terkejut mendengar jawaban Arka.

"Adek kenapa hah?" Tanya Nello tak ada santainya.

"Nggak tahu kak Langit tadi minum minuman yang dibeli di superma*ket tapi setelah selesai minum Langit muntah darah dia juga kesakitan pada bagian perut kak" Jelas Vero.

"Kalian yakin kalau minuman itu asli dari superma*ket atau bisa ketukar gitu". Arka berusaha mengingat dan ia ingat akan sesuatu.

"Gini kak__"

Flashback on

Setelah selesai membayar, Langit beserta ketiga sahabatnya keluar dari superma*ket dan berjalan beriringan kecuali Langit yang memimpin di depan sambil membawa kantong keresek berwarna putih yang berisi minuman nya saja. Emang sengaja Langit meminta dipisahkan dengan yang lain katanya sih biar nggak diminum sama si Arka. Padahal mah Arka nggak begitu emang dasarnya Langit yang seperti anak kecil. Tapi tiba-tiba ada seseorang serba menggunakan pakaian hitam dan masker hitam serta topi hitam sehingga membuat orang tidak bisa melihat wajah ataupun sekedar melihat matanya ia juga membawa kantong keresek berwarna putih. Orang itu menabrak Langit membuat keresek keduanya jatuh.

Flashback off.

"Kakak pinjam salah satu hp kalian" pinta Nello. Miko segera menyodorkan hp nya yang langsung diterima oleh Nello. Nello segera menghubungi semua anggota keluarga nya.

Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruang UGD.

"Gimana keadaan adek saya dok" Tanya Nello ia sungguh khawatir terhadap adeknya.

"Itu tadi adeknya dokter Nello?" Tanya balik dokter Reyhan. Nello mengangguk sebagai jawaban.

"Jadi gini, pasien keracunan. Akibat racun yang ada di dalam tubuhnya, mengakibatkan salah satu ginjalnya rusak parah. Dan harus segera dioperasi pengambilan ginjal yang rusak" jelas dokter Reyhan dengan berat hati. Seketika tubuh Nello melemas. Ia tidak menyangka jika Langit adeknya mengalami hal sesulit ini. Nello merasa gagal menjadi seorang kakak yang tidak bisa menjaga adeknya. Nello telah lalai.

Langit Jevanello S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang