Setelah menyiapkan makanan untuk sarapan, Suzy membangunkan Kenzo dan Nello. Dan sekarang Suzy melangkahkan kakinya menuju kamar Langit, putra bungsunya. Karena kurang putra bungsunya yang belum ia bangunkan.
'Ceklek'
Suzy melangkahkan kakinya mendekat ke ranjang Langit.
"Sayang bangun yuk nak udah pagi"
"Mom...my....ob...obat" Kata Langit terbata bata. Mendengar kata Langit yang terbata-bata seperti menahan sakit, Suzy mendekat ke Langit.
"Astaga sayang kenapa bisa sampai gini nak" Ujar Suzy terkejut melihat kondisi putranya yang sangat mengenaskan. Wajah yang sangat pucat, keringat dingin yang bercucuran serta bercak darah dimana mana. Suzy segera mengambil obat Langit yang berada di nakas lalu membantu Langit meminum obatnya.
"NELLO NAK ADEK KAMBUH" teriak Suzy dengan perasaan kalut.
Kini Nello dan Kenzo sedang duduk di kursi meja makan menunggu kedatangan Suzy dan Langit. Namun, tiba-tiba ada seseorang yang berteriak yang mereka sudah tahu bahwa itu suara dari mommy nya. Kenzo dan Nello segera bangkit dari duduknya dan berlari ke kamar Langit.
"Astaga mom kenapa adek bisa gini?" Tanya Nello yang baru sampai di kamar adek bungsunya. Nello dengan cekatan memeriksa keadaan Langit yang sudah terlihat sangat lemas.
"Kondisi adek mengkhawatirkan kita bawa ke rumah sakit sekarang" Langit yang mendengar perkataan Nello menggeleng cepat.
"Kita ke rumah sakit ya sekarang ini adek pasti kesakitan kan" Tutur lembut Kenzo.
"Adek...nggak...mau.... biaya...nya....mahal" Ketiga nya kaget dengan jawaban Langit. Apa yang Langit maksud?? Apakah Langit sudah mengetahui??. Dan jawaban nya adalah iya!! Langit sudah mengetahui semuanya dan oleh sebab itu Langit tidak mau membebani keluarga nya lagi dengan dirinya yang harus dilarikan ke rumah sakit dan berujung mengeluarkan biaya banyak.
Suzy menggeleng "Adek jangan pikirin soal biaya mommy masih punya banyak uang sayang kita ke rumah sakit ya" bujuk Suzy. Hatinya berdenyut saat putranya itu memikirkan biaya. Dan Suzy tidak pernah membayangkan akan berada di posisi ini.
"Dek dengerin kakak adek jangan pikirin soal biaya walaupun mommy kekurangan uang tapi masih ada kakak sama abang. Adek lupa?? Kakak punya restoran banyak dan Abang juga seorang dokter jadi, udah tentu kami punya uang lebih" Kenzo memberi pengertian kepada Langit.
"Tapi...kakak... punya kebutuhan sendiri"
"Nggak ada dek prioritas abang sama kakak sekarang ini adalah adek....kita ke rumah sakit ya" ujar Nello dengan mata berkaca-kaca. Langit mengangguk lemah sungguh saat ini ia sedang kesakitan. Nello tersenyum lalu ia segera menggendong Langit ala bridal style dan beranjak ke rumah sakit.
"Arggh...ssaa...kit...mom...my" Erang Langit saat merasakan sensasi sakit pada area tertentu pada perutnya. Belum lagi kepalanya yang semakin sakit membuat Langit kepayahan.
"Perut adek sakit juga sayang hiks?" Tanya Suzy dalam Isak tangisnya karena ia tak kuasa melihat putranya kesakitan di pangkuannya. Langit mengangguk lemah. Pandangan Langit semakin memburam, hingga telinga nya juga berdengung.
"Adek jangan tutup matanya sayang hiks adek dengar suara mommy kan?" Suzy berusaha untuk membuat putra bungsunya itu tetap sadar. Namun, usahanya sia-sia. Mata Langit perlahan menutup Langit hanya ingin mengistirahatkan tubuhnya dari semua rasa sakitnya.
"Nello cepat adek pingsan hiks" Nello mengangguk lalu menambah kecepatan mobilnya.
"Pah apa yang papah lakukan ini salah! Papa nggak seharusnya jadi serakah seperti ini dan menghianati sahabat papah sendiri!!"
"Iya papah tahu tapi dia pantas mendapatkan ini semua Arsat". Ya pemuda yang diajak bicara adalah Arsat. Dokter yang menangani Langit. Identitas Arsat memang tidak ada orang yang mengetahui jika ia adalah putra dari Michael. Jevanello pun tidak mengetahui jika Michael memiliki putra bernama Arsat, karena Arsat sedari dulu tinggal di luar negeri untuk menempuh pendidikan sebagai dokter.
"Papah salah!! Mereka nggak pantas mendapatkan ini semua karena mereka udah baik sama papah. Semua salah papah kalau saja papah tidak korupsi di perusahaan, om Jevan nggak akan pecat papah. Asal papah tahu ya om Jevan tidak sebahagia yang papah lihat!! Dan Yang orang orang orang lihat. karena apa?? Karena putra bungsunya menderita Leukimia Limfoblastik Akut yang taruhannya selalu nyawa saat putranya collapse" Ujar Arsat berusaha menyakinkan Michael. Ya Michael adalah sahabat Jevanello ples orang yang menipu Jevanello. Dan Michael adalah papah Arsat.
Michael tersentak dengan penuturan Arsat, anaknya. Ia baru tahu jika Jevanello begitu menanggung beban yang sangat berat.
"Papah salah....lalu apa yang harus papah lakukan?" Michael menunduk ia baru sadar awal permasalahan ini adalah karenanya ya!! karena dirinya. Dan sekarang ia menyesal.
"Papah harus minta maaf atas apa yang papah lakukan pada om Jevan" Kata Arsat datar. Michael mengangguk lalu ia beranjak keluar.
~ Langit Jevanello ~
"Keadaan Langit kritis dan kita harus segera mendapatkan donor ginjal secepat mungkin karena Langit tidak akan bisa bertahan hanya dengan satu ginjal di kondisi sekarang ini. Apalagi ginjal Langit saat ini telah rusak"
Perkataan dokter Arsat terngiang ngiang di kepala Jevan dan Suzy. Suzy menangis meraung di dekapan Kiandra putra sulungnya. Karena Jevanello sang daddy keadaan nya juga tidak baik-baik saja membuat ia tidak bisa menenangkan Suzy, istrinya.
"Sayang mommy harus bagaimana supaya kamu bisa sembuh hiks"
"Mommy yang tenang adek pasti baik-baik saja"
Dokter Arsat berlari menghampiri keluarga Jevanello dengan mata yang sembab.
"Kami telah menemukan ginjal yang cocok dengan pasien. Dan kami akan segera melakukan operasi nya" Ucap dokter Arsat dengan berat.
TBC
Kira kira siapa ya yang mendonorkan ginjal nya buat Langit??
Jangan lupa vote dan komen ya 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Jevanello S2
Teen FictionWARNING!! Baca dulu season 1 nya dulu biar nyambung!! Menceritakan seorang remaja yang bernama Langit Jevanello yang harus menghadapi hari-hari nya yang sedikit berbeda dari tahun yang lalu. Entahlah Langit bingung apakah ia harus bahagia atau mala...
