Hallo kita ketemu lagi di cerita Langit
Jangan lupa vote dan komen
Happy reading....
Sudah hampir satu minggu, Langit terbaring lemah tanpa membuka matanya. Dari hasil pemeriksaan, kondisi Langit hari demi hari semakin menurun. Biarkanlah Langit beristirahat melepas semua rasa sakit untuk sementara ini. Suzy dan Jevan setia menunggu sang putra untuk membuka matanya. Mereka tidak pernah meninggalkan Langit sendirian di rumah sakit.
Kini Suzy dan Jevan memasuki ruang ICU, Langit berada. Suzy duduk disamping ranjang pesakit Langit sambil menggenggam tangan Langit yang terasa dingin. Sedangkan Jevan, berdiri di samping sang istri sambil memperhatikan wajah putra bungsunya yang sebagian tertutup masker oxygen tampak sangat pucat.
"Dek... mommy sama daddy disini loh nemenin adek hiks adek nggak kangen apa sama kita mommy sama daddy kangen banget sama adek" Sesak itu yang sekarang Suzy rasakan. Ia merasa gagal menjadi seorang ibu. Suzy ingin sekali marah dengan takdir kenapa harus putranya yang mengalami ini semua?? Kenapa?!.
"Adek bangun dong mommy kangen sama adek mommy kangen dipanggil mommy kangen senyum adek mommy—" Suzy tidak bisa berkata kata lagi sungguh hatinya sangat sakit. Air mata terus berjatuhan. Jevan merengkuh tubuh sang istri berusaha menenangkan.
"Kamu jangan gini kalau adek lihat pasti adek akan sedih" Ujar Jevan padahal di dalam lubuk hatinya ia juga sangat merasa sakit dan menangis.
"Mas kenapa harus anak kita?? Kenapa??"
"Karena adek kuat!"
"Mas lupa?? besok hari ulang tahun adek anak kita mas genap ke 15 tahun hiks tapi adek masih enggan membuka matanya hiks hiks" Suzy melepas pelukan Jevan lalu ia berdiri dan mendekat ke Langit lalu membisikkan sesuatu kata di telinga Langit.
''Besok hari ulang tahun adek...adek harus bangun ya! Mommy, daddy, kakak dan abang nungguin adek bangun. Mommy sayang adek"
'Cup'
Satu kecupan manis mendarat di kening Langit. Dan saat itu juga air mata Langit jatuh membasahi pipinya. Lantas Suzy segera menghapus air mata Langit. Sedangkan Jevan yang berada di samping tidak tahu harus bicara apa lagi. Jevan menangis dalam diam melihat interaksi istri dan anaknya. Sungguh hati Jevan seperti tertancap beribu ribu pisau sangat sakit.
"Daddy sama mommy keluar dulu ya dek karena waktu menjenguk udah habis. Malam nanti adek harus bangun ya kita semua nungguin adek" Ujar Jevan lalu merengkuh tubuh Suzy dan berjalan keluar ruangan.
Keluarga Jevanello tampak bahagia karena saat malam hari, Langit sudah sadar dan kondisi stabil. Kini semua anggota keluarga berkumpul di ruangan Langit. Kini Langit duduk bersandar di dada bidang Jevanello sang daddy.
"Besok ulang tahun adek loh adek mau kado apa hm?" Tanya Alin mendekat ke arah Langit. Langit menggeleng kan kepalanya.
"Adek nggak mau kado apa apa karena bagi Langit menjadi putra dari mommy Suzy dan daddy Jevan adalah kado terindah bagi Langit" Perkataan Langit membuat semua orang bungkam termasuk Alin sendiri. Seketika air mata Suzy mengalir tanpa memberi izin. Lantas Suzy langsung memeluk putra bungsunya.
"Nggak!! Buat mommy sama daddy, adek lah kado terindah dari Allah yang diberikan pada kita" Alin meneteskan air matanya. Walaupun Alin belum menjadi seorang ibu, namun ia juga wanita yang dapat memahami perasaan wanita lain. Sedih itu yang ia rasakan.
~Langit Jevanello~
Kini semua anggota keluarga besar telah berkumpul di ruangan Langit. Untuk mendekorasi ruangan Langit. Karena saat ini Langit sedang menjalankan terapi berjalannya, dan saat ini juga dimanfaatkan para anggota keluarga lainnya untuk mempersiapkan acara kejutan ulang tahun Langit. Amelia dan Mahendra serta Taeyong juga ikut andil dalam acara ini. Ya berhubungan Langit adalah bagaikan permata mereka semua. Dan jangan lupakan Siwon, Yoona dan Renjuna juga hadir.
"Semoga adek suka dengan kejutan ini" ujar Renjuna penuh harap.
"Pasti!! Adek pasti suka" Balas Nello
Disisi lain, kini Langit sedang melakukan terapi berjalan di dampingi oleh kedua orang tuanya. Ya mengingat Langit sudah hampir satu minggu tidak sadarkan diri dan terus berbaring membuat ia susah berjalan.
Setelah selesai menjalani terapi nya, kini Langit duduk di kursi roda sambil didorong sang daddy menuju ke ruangannya. Betapa terkejutnya Langit saat sampai di ruangannya.
"SURPRISE" Teriak semua anggota bersemangat. Langit terkejut lalu ia tersenyum sumringah.
"Selamat ulang tahun sayang" Ucap Suzy langsung mengecup kening Langit.
"Selamat ulang tahun jagoan Daddy terimakasih udah bangun" Ujar Jevan menciumi wajah putra bungsunya itu. Langit tersenyum senang. Tentu Langit sangat bersyukur karena di kelilingi oleh orang orang yang sangat menyayangi nya.
"Selamat ulang tahun adek nya kak Kian harus sehat ya" Ujar Kiandra.
"Happy birthday adek kesayangannya kak Ken yang imut sendiri kiyowo"
"Selamat ulang tahun ya dek semoga adek panjang umur, dan di berikan kesehatan terus dan jangan lupa selalu bahagia" Ujar Nello memeluk tubuh adeknya.
Langit mengabsen wajah semua orang yang berada di sekitarnya. Sungguh hari ini adalah hari terbahagia buat Langit. Tak terasa air mata Langit jatuh yang bertanda air mata kebahagiaan.
"Tuhan.. kalau Langit boleh meminta izinkan Langit untuk disini lebih lama lagi. Langit bahagia disini bersama mereka semua, orang yang menyayangi Langit".
TBC
Jangan lupa vote dan komen 💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Jevanello S2
Teen FictionWARNING!! Baca dulu season 1 nya dulu biar nyambung!! Menceritakan seorang remaja yang bernama Langit Jevanello yang harus menghadapi hari-hari nya yang sedikit berbeda dari tahun yang lalu. Entahlah Langit bingung apakah ia harus bahagia atau mala...
