"Eunghhh"
"Adek udah bangun sayang" Ujar Alin yang saat ini sedang menjaga Langit. Karena kedua orangtuanya bersama Nello di panggil ke ruang dokter. Jadilah sekarang yang berada diruang rawat Langit ada Alin berserta suaminya dan Kenzo.
"Mommy mana?" Tanya Langit lirih.
"Mommy sama daddy lagi ketemu sama dokter adek sama kakak dulu ya" Langit hanya mengangguk lemah.
Di tempat lain, kini Jevanello dan Suzy tengah duduk di kursi menghadap dokter Arsat dokter yang saat ini menangani Langit. Sedangkan Nello, ia berdiri di samping Suzy. Keadaan hening, hingga akhirnya Jevan membuka suara.
"Gimana keadaan putra saya". Dokter Arsat menghela nafas berat, lalu ia mengambil angklop berwarna putih berlogo rumah sakit di dalam laci mejanya. Lantas dokter Arsat menyerahkan angklop itu kepada Jevan.
"Itu hasil keseluruhan pemeriksaan tuan muda Langit Jevanello. Saya harap kalian bersabar menerima semuanya" Tutur Arsat sebagaimana ia sebagai dokter.
Suzy segera keluar dari ruang dokter Arsat. Ia berjalan tergesa-gesa di lorong rumah sakit sambil sesekali ia menyeka air matanya yang terus berjatuhan. Perasaan nya hancur berkecamuk. Saat ini tujuannya adalah ruang Langit berada, putra bungsunya.
Sedangkan Jevan dan Nello mengejar Suzy, mereka tau bahwa wanita itu sedang terpukul atas kenyataan. Jevanello melihat istrinya tengah menangis di luar ruangan Langit sambil berjongkok. Dengan segera Jevanello dan Nello menghampiri nya. Jevanello merengkuh tubuh istrinya mencoba memberikan ketenangan.
"Mas hiks kita harus ngomong sama adek gimana hiks" ujar Suzy dengan isak tangisnya.
"Nanti kita bicarakan baik-baik ngasih pengertian sama adek. Kamu jangan nangis gini, kalau kamu nangis gini yang nenangin adek nanti siapa?" Sembari mengusap lembut kepala Suzy sang istri.
"Mommy harus kuat buat adek, kita nanti bicarakan sama adek pelan pelan" Tutur Nello. Suzy mengangguk lalu ia segera menghapus air matanya.
"Ayo kita masuk pasti adek udah nungguin kalian" Jevanello dan Suzy mengangguk lalu melangkah masuk keruang rawat Langit.
'Ceklek'
"Hai adek udah bangun sayang" Ujar Suzy memaksakan senyuman nya sembari menghampiri Langit.
"Mommy kenapa lama banget~"
"Maaf dek tadi mommy dari ruang dokter Arsat" Tutur Suzy lembut sambil mengelus kepala Langit lembut. Sedangkan Jevan ia diam memperhatikan keduanya sambil sesekali menoel noel pipi Langit.
"Emangnya dokter Arsat ngomong apa kok lama banget" selidiki Langit penasaran karena yang Langit lihat saat Suzy masuk ke dalam ruangannya adalah mata sembab sang mommy yang jelas terlihat abis menangis.
"Em i-itu..." Gugup Suzy bingung harus menjawab apa. Sedangkan Langit memiringkan kepalanya meminta penjelasan pada sang daddy. Jevanello yang ditatap seperti itu bingung harus apa.
"Daddy mau bicara serius sama kalian semua, terutama kamu dek"
"Adek harus kuat ya menerima ini semua jangan patah semangat karena semua yang ada di sini selalu mendukung adek" Langit yang mendengar penuturan Jevan sang daddy bingung, ada rasa tidak enak di benaknya. Begitu juga dengan yang lainnya yang penasaran tapi memilih diam dan mendengarkan.
Jevan menghela nafas panjang, lalu ia mengeluarkan angklop hasil tes Langit.
"Adek positif LLA" Semua orang terkejut begitu juga dengan Langit seakan nafasnya tercekat.
Flashback on
Dokter Arsat menyerahkan angklop berwarna putih itu kepada Jevan. Lantas Jevanello membuka angklop itu dengan hati hati. Ada perasaan yang tidak enak di benaknya. Seperti akan terjadi sesuatu.
Jevan terkejut saat mengetahui isi surat hasil tes Langit. Begitu juga dengan Suzy dan Nello yang ikut membaca. Di sana tertera bahwa Langit putranya positif penyakit LLA atau sering disebut Leukemia Limfoblastik Akut.
"Ini bohong kan dok?!" Ujar Suzy sedikit berteriak tak percaya.
"Maaf tapi itulah hasil tes Langit"
"Nggak mungkin...anak saya sudah sembuh dok kenapa ini bisa terjadi lagi !!"
"Acute lymphoblastic leukemia atau leukemia limfoblastik akut (LLA) adalah salah satu jenis kanker darah. Penyakit ini terjadi ketika sel darah putih yang belum matang (limfoblas) memperbanyak diri secara cepat dan agresif.
Penyakit ini terjadi karena kesalahan proses produksi sel darah putih di sumsum tulang. Sel darah putih terbentuk dari proses pematangan sel punca (stem cell). Untuk membentuk salah satu sel jenis sel darah putih yang disebut limfosit, sel punca akan berubah menjadi limfoblas terlebih dahulu.
Pada penderita penyakit LLA, proses pematangan ini mengalami gangguan, di mana sebagian besar limfoblas tidak berubah menjadi limfosit. Akibatnya, limfoblas semakin banyak dan memenuhi sumsum tulang, hingga kemudian keluar dari sumsum tulang dan masuk ke aliran darah dan itu yang terjadi pada tuan muda Langit". Dokter Arsat memberikan penjelasan kepada Jevanello, Suzy dan Nello.
Flashback end
Langit hanya diam tak bergeming. Ia tak tahu harus bagaimana lagi jika takdirnya seperti ini. Kata orang-orang, jika kita mempunyai sakit sedikit saja bisa menggugurkan dosa dosa nya. Mungkin, Langit di kasih sakit keras kedua kalinya supaya dapat lebih cepat menggugurkan dosa dosa nya dan cepat pula ia kembali ke pangkuan yang Mahakuasa. Itulah yang ada dipikiran seorang Langit Jevanello.
"Adek jangan sedih ya kita lewati sama sama" Ujar Kenzo mengusap punggung Langit.
"Apaan sih cuman kanker kan?" Apa kata Langit?? cuman kanker ia bilang?? bahkan itu adalah penyakit yang mematikan. Semua orang melihat ke arah Langit tak percaya dengan jawaban yang diberikan oleh Langit.
Suzy merengkuh tubuh Langit, putranya. Ia tahu jika putranya kini sangat terpukul dan sedih atas kenyataan nya. Namun, putranya memilih diam menyembunyikan penderitaan nya.
"Luapin semuanya nak jangan di pendam sendirian kita semua ada buat adek"
"Hiks mommy hiks Langit takut hiks" Runtuh semua pertahanan Langit saat itu juga ia tak kuasa menahan tangisnya. Suzy menangis dalam diam meredam tangisnya. Sungguh ia takut putranya merasakan sakit seperti dulu yang sangat menyiksa.
"Mommy hiks Langit nggak mau sakit itu lagi hiks rasanya sakit Langit nggak kuat hiks"
Kenyataan memang terkadang tidak selalu manis, namun kita sebagai manusia harus menanamkan rasa sabar dan ikhlas untuk menerima semua ujian yang diberikan oleh Allah SWT. Dan senjata yang paling ampuh adalah Do'a. ~ Nandita
TBC
Jangan lupa vote dan komen!!
Pengumuman!!
Mungkin ini adalah chapter terakhir Langit Jevanello aku update. Bukan tamat ya tapi, aku mau Hiatus sementara di cerita Langit Jevanello. Dan mau fokus di cerita ku yang lain yang part nya masih dikit.Langit Jevanello: Bye bye sampai jumpa...jangan bosan nungguin aku ya sampai ketemu lagi.
Ohh ya jika kalian ada yang pengen ditanyain soal aku atau apa gitu. Tanya aja ya nggak usah sungkan sebisa ku pasti aku jawab kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Jevanello S2
Roman pour AdolescentsWARNING!! Baca dulu season 1 nya dulu biar nyambung!! Menceritakan seorang remaja yang bernama Langit Jevanello yang harus menghadapi hari-hari nya yang sedikit berbeda dari tahun yang lalu. Entahlah Langit bingung apakah ia harus bahagia atau mala...