4. Menyembunyikan luka

167 20 5
                                    

🔥🔥🔥

Keesokan harinya...

"Ca kamu pulang sama siapa?" Tanya hana.

"Gak tau deh, tapi kayanya habis pulang ini aku mau rapat lagi, eventnya kan Minggu depan" ucap Eca seraya memasukan bukunya kedalam tas

"Tapi kamu bareng siapa?"

"Gak tau deh antara diantar papa ku sama naik Gojek, ya tau sendiri kan aku boleh naik motor tapi gak boleh ke jalan raya"

"Iya tapi emang bener kamu belum boleh ke jalan raya dulu bahaya" nasehat Hana

Saat ini Eca dan Hana berjalan di koridor. Mereka berdua berjalan sambil bercerita banyak hal.

Dari ujung sana tiba tiba Sasa datang dan mengkagetkan merek berdua. Hana dengan latah sopannya, sedangkan Eca dengan latah yang sedikit kasar.

"Anjing" latah Eca dengan suara nyaring. Untuk saja seluruh sekolah sudah sepi, tetapi suara Eca yang nyaring seperti itu terdengar samping keseluruh sekolah.

Hana menabok bahu Eca dengan mata yang melotot tajam. Sedangkan Eca menutup erat mulutnya.

"Ya sori han, keceplosan" ucap polos Eca

"Kalo latah tuh mikir dulu biar nga ngomong kasar" ucap Hana yang sudah seperti menasehati anak kecil.

Sedangkan Sasa sudah tertawa terbahak-bahak sendari tadi melihat Eca yang kena sempot lagi dari Hana.

Eca menoleh pada Sasa yang berusaha menghentikan tawanya. "Gara gara kamu ya sa"

"Ya maap lagian kalian ninggalin gue sendiri, kan tadi gue udah bilang kalo tungguin gue ya. Lo berdua malah pergi"

"Kapan kamu ngomong?" Eca bingung.

"Kemarin, ya tadi istirahat eca sukeja" ucap geram Sasa

"Ohh yang itu, iya aku lupa" ucap Eca sembari cengar-cengir

"Kebiasaan dari dulu kebawa deh" ucap Hana

Ya Eca memang orang yang gampang lupa dengan hal hal penting. Tetapi jika hal itu tidak penting ia mengingatnya. Mau maklum, tapi ini Eca.

"Duh pengen deh copot ginjalnya" ucap gemas Sasa

"Udah ayo pulang, kamu Eca katanya mau rapat" Hana memang the best dalam masalah memecahkan pertengkaran antara Sasa dan Eca. Duo anak Hana yang paling bandel diurus.

Baru saja sampai di lobby sekolah, dari arah kiri datang Genta dkk dengan gaya mereka yang berbeda beda.

Melihat hal itu Sasa melototkan matanya lalu ia yang paling heboh dengan kedatangan Genta dkk. Sampai sampai ia meremas kuat lengan tangan Eca.

"Biasa aja kali. Kelihatan banget noraknya" ucap Eca sembari menghempaskan tangan saa yang berada di lengannya.

"Ih Eca Lo tuh gak pernah ngerasain apa yang gue rasain ya? Gue tuh lagi seneng sekarang, lihat nih di depan kita ada kakel cogan yang pernah gue bilang"

ELCYANELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang