Matahari telah muncul dan seorang gadis masih saja bersembunyi di balik selimut tebalnya.
Sang Abang yang sendari tadi menunggu adiknya turun namun tidak melihat batang hidungnya. Akhirnya dirinya memutuskan untuk membangunkan sang adik sendiri."Elly sayang bangun yukk" ucap marsel sambil menggoyangkan badan Eca pelan.
"Masih pagi bang" ucap Eca dengan suara yang serak
Marsel terkekeh dengan jawaban Eca.
"Justru sekarang kamu bangun sayang, nanti telat sekolahnya" ucap lembut marsel
Eca bangun karena tarikan paksa dari marsel.
Ia duduk bersandar sambil mengumpulkan nyawanya yang masih tertinggal."Ayo mandi siap siap, habis pulang sekolah nanti Abang ajak jalan jalan. Mau?" Ajak marsel untuk membujuk adiknya agar lebih bersemangat
"MAU!!!" teriak Eca semangat
"Nanti kita jalan jalan beli permen kapas yuk bang, terus nanti makan eskrim yuk di taman biar kayak orang orang yang sering aku liat jalan sama Abang mereka" ucap Eca antusias
Marsel menatap wajah Eca dengan rasa kasihan, separah itu setelah dirinya meninggalkan adiknya dan tidak mendapatkan kasih sayang.
Dirinya berjanji mulai hari ini akan menjadi ibu ayah serta Abang yang memberikan kasih sayang untuk adiknya.
"Iya, kalo gitu sekarang wake up, mandi Abang tunggu di bawah yaa"
Eca langsung saja berlari masuk kedalam kamar mandi. Membutuhkan waktu 20 menit untuk dirinya beradaptasi di kamar mandi barunya, setelah selesai mandi Eca mengganti pakaiannya dengan seragam sekolahnya.
Eca menatap dirinya di cermin besar kamarnya. Dirinya sekarang berubah 180° dari yang dulu. Eca yang sekarang lebih terlihat segar dari biasanya yang tampil apa adanya. Di berikan peralatan sekolah yang baru serta banyak merek baju yang di belikan abangnya hanya untuk dirinya. Entah berapa digit yang telah di keluarkan abangnya. Namun Eca hanya bersyukur karena abangnya tidak berubah seperti kebanyakan novel yang ia baca, yang dimana kebanyakan Abang di luar sana berubah setelah mendapat
kebahagiaannya sendiri.©©©©©©©©©©©©
"Nanti Abang janji kan jemput aku pulang sekolah?" Ucap Eca yang menagih janji sang Abang
Refleks marsel melihat jam tangannya.
"Iya sayang nanti Abang jemput" ucap marsel sembari mengacak rambut Eca
"Oke kalo gitu aku masuk dulu, Abang hati hati dijalan" ucap Eca sembari menyalami abangnya dan mencium pipinya.
"Bye. be careful too baby" balas marsel yang mencium seluruh wajah adik tersayangnya.
Eca turun dan berlari menuju lobby yang terdapat kedua sahabatnya yang sudah menunggunya sendari tadi sejak Eca menghubungi mereka.
"Lo hutang cerita ke kita!" Ucap Sasa dengan penuh penekanan
"Cerita apa?" Tanya heran Eca
"Kamu diantar siapa tadi?" Ucap to the point Hana
"Oh masalah itu, nanti deh waktu istirahat aku ceritain. Tapi nanti jangan kaget jangan shock yah"
"CK, mulai deh...alay nya" ucap Sasa sembari memutar bola matanya malas
"Udah ayo kekelas, untung hari ini gaada pr" ucap Hana
Perjalanan naik tangga menuju kelas mereka. Mereka bertiga berpas-pasan dengan kennan dkk. Mereka terlihat terburu buru menuruni tangga. Eca yang melihat wajah keempat pria tampan itu merasa aneh, tidak biasanya wajah mereka semua terlihat serius seperti itu, bahkan mereka berempat mengabaikan sapaan dari Eca.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELCYANELIA
Teen FictionElcyanelia Farishta atau kerap di panggil Eca sama seperti kebanyakan gadis yang lain ia adalah sosok yang humoris, kadang sedikit lebay dan kadang sedikit cengeng, humble dan friendly akut. Namun semua orang hanya mengenal Eca dari satu sisi, sisi...