16. Kambuh

132 16 0
                                    

Seorang gadis yang terbaring tidak sadarkan diri di brankar rumah sakit, dengan di dorong satu dokter dan dua perawat serta beberapa laki-laki yang masih mengenakan seragam sekolah.

Di raut mereka terlihat rasa khawatir dan panik. Karena gadis yang mereka anggap seperti adik sendiri sekarang terbaring lemah di brankar rumah sakit.

Dengan di bantu suster yang membawa selang infus, brankar gadis itu di masukan ke dalam ruang ICU. Salah satu suster memberitahu bahwa orang yang mengantar gadis itu hanya bisa menunggu hasil dan kabar baik dari dokter tanpa perlu ikut masuk ke dalam.

Mereka menunggu gadis itu dengan setia. Semua diam, begitu juga dengan laki laki yang melamun di pojok. Mereka kira hanya menunggu  beberapa menit saja, namun dokter yang berada di dalam ruangan itu belum keluar sampai sekarang, hal itu membuat para laki laki yang menunggu di luar merasa cemas.

"Gen minum dulu" ucap imel yang memberikan sebotol air mineral.

Namun laki laki yang bernama genta itu tidak mau menerima dan hanya di lihat saja.

"Kalo lo ga makan seengganya lo minum lah" ucap imanuel

"Eca juga belum makan. Belum minum" ucap genta lemas.

"Oalah bocah prik!!" ucap bagas

"Bulol" celetuk abas

Mereka kembali terdiam hingga beberapa menit kemudian terdengar suara langkah kaki yang begitu terburu-buru menghampiri mereka.
Mereka semua menoleh dan melihat ada seorang pria yang mengenakan jas kerjanya. Kennan menghampiri orang tersebut dan memberitahu bahwa mereka belum juga mendapatkan kabar tentang kondisi Eca di dalam sana.

Orang tersebut menatap Genta dengan tatapan mata yang tajam. Ia menghampiri Genta dan menarik kera baju Genta.

Genta kaget dengan perilaku orang itu yang tiba tiba menariknya berdiri.

"Kamu apakan Eca hah?" Ucap marsel dan memberikan satu Bogeman kepada Genta.

Genta bingung siapa laki laki di depannya ini. Tiba tiba datang dan memberikannya pukulan.

"Saya tidak mengenal anda?!" Ucap Genta

Pria tersebut adalah marsel. Marsel tersenyum sinis menatap Genta.

"Jika kamu tahu siapa saya bagi Eca, saya tidak akan pernah izinkan kamu untuk bersama Eca. Saya tahu siapa perempuan yang sekarang sedang bersamamu." Ucap marsel yang menatap tajam Genta.

Berselang mereka bertengkar, seorang dokter wanita keluar dari ruang ICU. Yang mereka tunggu sendari tadi.

"Permisi. Dengan keluar nona Eca?" Ucap dokter itu

"Saya keluarganya" ucap marsel yang maju

"Begini tuan, nona Eca mengalami peningkatan kadar gula darah yang dimana Kebiasaan makannya yang tidak konsisten dapat mengganggu keseimbangan produksi insulin sehingga pengaturan gula darah nona eca juga terkena imbasnya." Ucap dokter itu yang membuat marsel menghembuskan nafasnya

"Saya ingin bertanya apakah nona Eca  sering melupakan tentang pola makannya?" Tanya dokter itu pada marsel

Marsel hanya bisa menganggukkan kepalanya, dan menatap lirih kedalam dimana Eca sedang terbaring dengan infus yang menempel di tangannya.

"Selain dari kadar gula darahnya yang meningkat, saya menemukan beberapa penyakit di dalam tubuhnya yang sudah bersarang sangat lama. Apakah anda tau tentang itu tuan?"

Marsel sangat kaget dengan pernyataan dokter tersebut yang menyebut bahwa di dalam tubuh Eca terdapat penyakit yang sudah bersarang sangat lama.

"Saya sangat tidak tahu tentang hal itu!!" Ucap tegas marsel

ELCYANELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang