"Gimana persiapan Olimpiade kamu?"
Kinara yang sudah hampir tertidur sontak membuka mata saat mendengar suara mama nya. "Kenapa, Ma?"
"Gimana persiapan Olim?"
Gadis itu menghela napas ringan. Mungkin sebaiknya ia pura-pura tidur saja tadi.
"Jawab, Ra."
"Gitu-gitu aja," jawab Kinara seadanya.
Jika saja dirinya memiliki keberanian, ia akan mengatakan dengan lantang bahwa otaknya tidak secerdas itu untuk mengikuti harapan sang mama.
Jujur, ia sedikit prihatin dengan kakak kelasnya yang sudah sebulan ini selalu ia ganggu.
Tapi ada baiknya juga, ganteng soalnya.
"Jaemin gamau ngajarin kamu?" tanya Krystal to the point.
Mendengar nama kakak kelasnya disebut, Kinara refleks menggeleng cepat. Lebih kasihan lagi kalau nanti mama nya ini turun tangan.
"Terus kenapa? Masa gaada kemajuan, Ra?"
"Ada, Ma. Dikit-dikit tapi. Kak Jaemin juga udah bantu banget kok," ujarnya sedikit berbohong.
Bantu banget dalam hal mencuci mata.
Saat ditanyai soal fisika, lelaki itu jelas lebih banyak menolaknya. Paling hanya menjawab sesekali, itu juga jika mood nya baik. Selebihnya Kinara diserahkan ke teman-teman Jaemin.
Kalau tidak Renjun ya Jeno.
Gapapa juga sih, ganteng semua. Apalagi Kinara itu termasuk spesies pencinta lelaki tampan.
Tapi, agaknya Renjun sedikit dikecualikan. Lelaki itu suka sekali menggoda. Kinara jadi risih.
Lelaki tampan kalau suka menggoda, kadar ketampanannya jadi menurun di mata Kinara.
"Mama cari guru les tambahan ya?"
Kinara sontak menoleh ke sang mama yang fokus menyetir. "Udah, Ma. Kak Jaemin aja cukup. Di sekolah juga udah ada bimbingan kan?"
"Nggak, Mama gamau kamu kalah dari Jisung."
"Maa," rengek Kinara.
"Mama pastiin kamu yang bakal jadi perwakilan sekolah."
Lagi-lagi Kinara menghela napasnya. Berat, sebagai anak satu-satunya ia harus menanggung beban harapan orang tua.
Tapi untuk yang ini, kepala Kinara benar-benar tidak menyanggupi. Muatan otaknya tidak sebesar milik Jaemin, apalagi untuk pelajaran fisika.
"Mama aja yang ikut Olim sana," ujar Kinara berbisik.
Krystal yang mendengarnya samar-samar, sontak membelalakkan mata. "Kamu nyuruh Mama ikut Olim?!"
"Bangunin Nara kalo udah sampe rumah," ujarnya sembari menutup mata, lelah.
*****
"Duh, dibales nggak ya?" gumamnya pelan sembari menggigit kecil jari-jari mungilnya.
Dengan gerakan slow motion, Kinara membalik layar ponselnya yang tadi sempat ia telungkupkan. Helaan napas berat mulai terdengar.
Line
Kinara
Malam kak
Boleh nanya fisika?
Read."Ini chatan sama Kak Jaemin berasa uji nyali njir," keluhnya pelan.
Kinara menatap nanar tumpukan soal di meja belajarnya. Ia menggeleng kecil. Kasihan kepalanya harus menanggung beban sebanyak ini sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead | Jaemin✓
Fanfiction"Perkenalkan, aku second lead yang menang." Started on September 4, 2021. © muppygurl, 2021