Four

3K 578 154
                                    

Mama
Sini ke ruang bimbingan

Kinara yang baru saja mengunyah sesendok nasi, menutup kembali kotak bekal di hadapannya. Baru ini baca notifikasi dari mama sendiri seperti mendapat panggilan maut.

Menegangkan.

"Nggak jadi makan?" tanya seorang gadis yang baru saja mendudukkan tubuhnya di sebelah Kinara.

Kinara menggeleng lemah. "Lo makan sendiri ya, Rin. Gue bimbingan dulu."

Gadis bernama Karin itu mengerutkan dahinya. "Terus lo makannya kapan?"

"Nanti kalo inget," ujar Kinara yang sudah berjalan keluar kelas dengan buku soal yang tadi ia ambil dari laci meja.

Kinara sudah mengikuti bimbingan fisika lebih kurang dua bulan, mungkin lebih seperti kelompok belajar yang dibentuk mama nya sendiri. Sesuai perintah kepala sekolah tentunya.

Siapa yang membimbing? Guru lain.

Mama nya ngapain? Memanggil anggota bimbingan yang berjumlah sepuluh orang. Memastikan bimbingan berjalan lancar, mempersiapkan murid terbaik untuk mewakili sekolah setiap tahunnya.

Sekolah mereka memang semaniak itu dalam hal mengejar prestasi di luar sekolah.

"Tadi ada bahas soal sama Jaemin?" Pertanyaan dari Krystal menyambut Kinara yang baru saja duduk di kursi pojok ruang bimbingan.

"Ada."

"Nggak bohong?"

Kinara menggeleng. Ia mengeluarkan ponselnya dari saku rok. Lalu memutar suara Jaemin yang ia rekam tadi pagi.

"Pinter anak Mama," puji Krystal sembari mengusap pelan surai hitam anak satu-satunya itu.

Gadis itu hanya tersenyum kecil. Pujian yang ia dengar barusan ternyata semakin menambah beban di pundaknya.

Ah, Kinara lapar.

"Lun, langsung aja ya? Gabung aja sama anggota Jessica. Ini empat orang lagi ada kuis tambahan di kelas," kata Krystal setelah membaca beberapa pesan di ponselnya.

"Jam istirahat gini ada kuis?" tanya Luna, pembimbing grup Kinara.

"Tau sendiri Tiffany gimana."

Luna mengangguk paham, lalu menoleh ke ruangan di sebelah. "Jess, gabung aja!" ujarnya sedikit berteriak.

Tidak berapa lama, Jessica membawa dua anggotanya bergabung dengan empat anggota yang sudah duduk manis di ruangan, termasuk Kinara.

Kalau gini kan Kinara jadi semangat, hehe.

Tebak ada siapa?

Jisung!

Lelaki itu melambaikan tangannya malu-malu sembari tersenyum canggung. Ia memilih kursi di depan Kinara.

Duh, makin seneng.

Muak dengan rumus fisika, bisa dialihkan ke bahan cuci mata.

"Udah makan?"

Kinara membelalak. Kaget dong, mama nya aja nggak ada nanya, ini Jisung baru kenal udah perhatian banget.

"Udah tadi sesendok," jawab Kinara dengan cengirannya.

"Nanti selesai bimbingan, makan sama gue mau?"

Aww.

"Boleh."

Jisung tersenyum. Imut sekali.

"Satu bulan lagi ya. Kami hanya memilih satu anak terbaik sebagai perwakilan untuk bidang fisika. Mungkin mulai minggu ini pertemuan akan saya ubah menjadi dua kali seminggu. Semangat anak-anak," jelas Krystal diakhiri senyuman.

Second Lead | Jaemin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang