12. Sejuta Maaf Untuk Aksa

1.7K 164 2
                                    

Rumah sakit di malam hari terlihat sangat sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah sakit di malam hari terlihat sangat sepi. Fani dan Dion masih menunggu Jerico keluar dari ruangan Aksa.

Ceklek

Derit pintu terdorong menyadarkan Dion dan Fani dari lamunan mereka. Wajahnya yang semula sendu berubah menjadi datar.

Sang bunda bergerak cepat mendekat meraih tangan Jerico,namun sang anak menepisnya.

"M-maafin bunda nak. Bunda salah,bunda menyesal" Sesal bundanya.

"Baru sadar? Kemarin kemana kalian kemana aja?" Sarkas Jerico.

"Jerico,ayah minta maaf sayang. Ayah selama ini salah." Suara sang ayah terdengar parau.

Jerico tertawa remeh,ia menatap kedua orang tuanya dengan tatapan sirat akan luka dan kecewa.

"Yang jadi korban disini adalah adik saya,Aksa. Seharusnya kalian minta maaf ke Aksa bukan ke saya"

Jerico melangkah pergi meninggalkan kedua orang tuanya. Ia harap semua kejadian ini hanya mimpi.

Dengan segenap keberanian Fani dan Dion masuk ke ruang ICU yang kini hanya dipenuhi suara dari monitor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan segenap keberanian Fani dan Dion masuk ke ruang ICU yang kini hanya dipenuhi suara dari monitor.

Ditengah ruangan,tempat dimana seseorang yang mereka ingin tuju berada.

Sejenak Fani memanglingkan wajahnya,menutup erat matanya sehingga menjatuhkan buliran kecil disana. Dada nya sesak melihat sang anak berbaring lemah dengan berbagai alat bantu penopang hidup.

"A-aksa...."

Tangisnya semakin pecah. Kini tangannya tak bergerak untuk menepis air matanya. Ia membiarkan semua sesaknya jatuh bersamaan dengan buliran cairan bening tersebut.

"Bunda...jahat sekali sama Aksa. Bunda minta maaf nak"

Dion hanya menatap sang istri dari sofa samping brankar Aksa. Ia tidak sanggup untuk mengatakan apapun.

Kemudian Fani menarik kursi dan duduk tepat disamping brankar Aksa. Diusapnya pelan infus yang menempel diatas tangan anaknya.

Kemudian pandangannya teralihkan,menatap sendu wajah manis anaknya. Perasaannya semakin dicabik,kini dirinya bisa melihat setiap inci wajah anaknya.

Diusapnya surai tipis anaknya. Kali ini,untuk pertama kalinya,Fani melakukannya untuk anak bungsunya. Saat ini rasanya Fani ingin kembali memutar waktu.

"Maafkan bunda ya sayang...kasih bunda kesempatan buat jadi ibu yang baik buat Aksa"

kasih bunda kesempatan buat jadi ibu yang baik buat Aksa"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Votement juseyoooo♡

Aksara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang