04. Dijemput Abang

1.5K 186 1
                                    

Aksa miris sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa miris sekali. Dia sedang sakit tapi tidak ada yang merawatnya. Ah iya, Aksa lupa. Dia bukan siapa-siapa disini. Aksa mau menyerah tapi sudah terlalu jauh dan belum waktunya untuk menyerah begitu saja.

Dengan langkah pelan,dia berjalan keluar kamar. Wajahnya tidak mengeluarkan ekspresi apapun. Datar dan dingin. Tidak peduli atensi nenek dan kakek yang datang.

Mereka saja tidak peduli dengan keberadaannya. Lalu buat apa dia harus peduli? Aksa tersenyum miris. "Mending mati aja..." lirih Aksa yang terdengar menyedihkan. Ia membawa tubuhnya menuju kamar kembali. Bagaimana pun Aksa hidup dengan menyimpan banyak luka.

Aksa si penipu handal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksa si penipu handal. Ia menyembunyikan isi hatinya dibalik wajah hangat dan senyum ceria. Bagaimana orang-orang bisa tau keadaanya yang sebenarnya jika dia begitu baik menyembunyikan semuanya. Percuma, Aksa terlalu handal perihal sembunyi dan menyembunyikan perasaan.

Hari ini sang abang menjemput sekolah adiknya. Ia melihat Aksa baru saja keluar dari area sekolahnya. Melihat mobil abang nya, Aksa segera menghampirinya.

"Baru aja keluar kan? Maaf tadi abang ada matkul tambahan" Jelas Jerico.

"Ng-ngga papa. Kok tumben jemput?" Tanya Aksa.

"Ya emang ngga boleh jemput adek nya sendiri?"

"Ya...boleh aja si" Jawab Aksa lirih.

"Yaudah sini cepet masuk"

Kedua nya dilanda hening yang mencekik. Aksa yang tampak canggung saat berada dengan Jerico. Sedangkan Jerico yang bingung bagaimana memulai obrolan dengan sang adik.

Mereka memang tidak terlalu dekat. Karena Jerico jarang pulang ke rumah dan lebih memilih tidur di apartemen pribadinya. Jarak kampus dengan rumah nya memang lumayan jauh. Jadi Jerico memutuskan untuk menyewa apartemen dekat kampusnya.

"Canggung banget ya?" Jerico membuka suara.

Aksa yang sedikit kaget mendengar suara Jerico.
"Ya gitu deh"

"Maaf ya,abang jarang pulang ke rumah"

Aksa bergeming. Bingung harus merespon apa.

"Iya ngga papa bang. Biar abang bisa banggain bunda dan ayah, jangan kayak Aksa yang hanya bisa bikin bunda dan ayah kecewa"

Dan disisa perjalanan mereka menghabiskan untuk mendekatkan diri satu sama lain.

Dan disisa perjalanan mereka menghabiskan untuk mendekatkan diri satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana?
Mau dilanjut?
Votement juseyooo ♡

Aksara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang