-.simpan rindumu, sampai pada saatnya tuhan mengirimkan seseorang yang menerima dan merawat rindumu dengan sangat baik.-
🌫️HAPPY READING🌫️
Sean berjalan menyusuri rak buku diperpustakan seorang diri, ketiga sahabatnya tengah asik bermain di basecamp mereka.
berbeda dengan ketiga temannya yang masih bisa bersantai-santai, diusia mudanya Sean harus menanggung beban sebagai ahli waris perusahaan milik keluarganya.
karena itulah saat ini ia sibuk mencari refrensi bisnis diperpustakan, tapi tak disangka ia justru bertemu dengan Tasya yang duduk seorang diri disalah satu meja perpustakaan sambil mengerjakan sesuatu.
"Aduh...mau belajar disini tapi ada dia" Sean dilema
"Ah masa bodo, gue gak ada urusan sama dia" lelaki itu duduk dikursi yang berjarak satu meter dari posisi Tasya.
menyadari adanya kehidupan lain di ruangan itu Tasya melihat ke sekeliling, dilihatnya Sean yang sibuk dengan buku-buku tebalnya.
"rajin juga..." gumam Tasya sebelum kembali fokus pada pekerjaannya.
Sean yang tengah konsentrasi tiba-tiba frustrasi karena tinta pulpennya habis. Matanya menemukan sosok Tasya.
"ya kali gue pinjem ama dia..." pikir Sean gengsi
"cik, gak ada pilihan...mumpung otak gue lagi encer buat belajar..gue harus hilangin gengsi
Sean berjalan mendekati Tasya
"Eh.." panggilnya yang membuat Tasya mendongakkan kepala"hmmm?" Tasya menaikan satu alis Sean terlihat canggung
"ada pulpen?"
Tasya terdiam sesaat sebelum mengambil sebuah pulpen berwarna pink bertutup stroberi dari tempat pensilnya.
"pinjem ya.."
Tasya mengangguk, Sean berbalik untuk kembali ke mejanya...namun baru selangkah ia berjalan ia kembali berbalik
"oh ya....,kemarin gue sama temen-temen gue yang ngunciin Lo sama geng lo"
Tasya tetap fokus pada bukunya sambil mengangguk-angguk kecil tanda menyimak.
"udah tau..."
Sean tertegun
"sorry...""gak usah minta maaf kalau semuanya belum akan berhenti" Tasya menutup bukunya dan merapikan barang-barangnya.
Sean terdiam ditempatnya menatap Tasya yang kian menjauh
"Ahhh keburu bebal lagi otak gue" mengetuk kepalanya dengan pulpen stroberi Tasya
"ngapain juga gue minta maaf?" heran Sean sambil menatap pulpen pink ditangannya.
⛓️
Arga baru kembali dari toilet dengan senyum lega, langkah riangnya terhenti saat mendengar suara petikan gitar dari ruang musik.
Rasa penasaran membawa Arga mengintip ruang musik, Arga hanya mampu melihat dari belakang sosok perempuan berambut panjang yang tengah memetik gitar itu.
"Siapa ya? musiknya asik..." Arga penasaran
Arga berpikir sejenak
"cewek....?sendirian...?rambut panjang...? orang apa setan ya?"Arga dilema
"samperin enggak ya? Samperin tapi ngapain? gak disamperin...gue penasaran..ah bodo amat samperin aja"Arga memantapkan langkahnya memasuki ruang musik, petikan gitar gadis itu langsung terhenti.

KAMU SEDANG MEMBACA
BENCI JADI CINTA
عاطفية[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA] Cantik namun berbahaya....itulah QUBATATEAMS. Kecantikan mereka tidak diragukan lagi seantero sekolah, tapi dibalik wajah anggun mereka ada sisi yang berbahaya...mereka satu-satunya orang yang berani melawan VICTOR...