Wkwkwk, gak jadi ganti ending ah. Ini ceritanya udah hampir seminggu setelah kejadian kisseu ya.
•••
Junkyu melamun, menatap ke arah luar jendela dengan pandangan kosong khasnya. Mata serupa koala itu memandang rintik hujan sendu.
Tubuhnya lemas, tidak ada yang bisa Junkyu lakukan selain berbaring dan memikirkan segala hal yang mungkin saja terjadi hari ini, besok, lusa, dan hari-hari selanjutnya.
Sakit, tubuh Junkyu sakit bukan main. Sampai rasanya, untuk memiliki harapan hidup setitik saja sudah hampir tiada.
Lalu mata indah itu terpejam, mendengarkan suara tetesan air hujan yang jatuh seperti mendengar sebuah lagu. Ah ya, suara tetesan air adalah suara terbaik yang pernah Junkyu dengar selama hidupnya.
Bisakah besok dia mendengar suara air hujan lagi? Atau masih bisakah esok hari ia menatap tetesan air hujan lagi seperti yang ia lakukan sekarang?
Junkyu tau semua hal tersebut mustahil untuk dia rasakan di beberapa bulan ke depan, di saat tubuhnya sudah enggan untuk berjuang dan memilih beristirahat untuk selamanya.
Mustahil. Junkyu sudah tidak memiliki harapan lagi tentang kehidupan.
Rasanya, Junkyu hanya ingin tidur dalam jangka waktu yang lama. Beristirahat dari peliknya kehidupan, dan akan kembali ketika ia rasa waktu beristirahat nya sudah cukup lama.
Tapi sepertinya tidak akan mungkin. Keadaan yang memungkinkan adalah, dia akan beristirahat untuk selamanya dan tidak akan kembali sampai kapanpun juga.
Dalam artian lain, dia akan meninggalkan dunia ini.
Ya, Junkyu rasa waktunya di dunia memang sudah cukup lama. 24 tahun... tidak salah jika dia ingin mengistirahatkan dirinya dari dunia ini.
ya...
tidak salah kan?
•••
"HEH PARK BRENGSEK JEONGWOO, LAPKAS GUE KETUMPAHAN AER MINUM LO LAGI, BRENGSEKKKK!!!"
"BUKAN AER MINUM GUE, TONOOOO!!!"
"JADI AER MINUM SIAPA KALO BUKAN PUNYA ELOOOO!!!"
Kemudian kepala keduanya di pukul kuat dari belakang, oknum yang menjadi tersangka atas hal tersebut adalah dokter Sakura yang terkenal galak di rumah sakit.
"Teriak lagi sana, sampe satu rumah sakit minggat juga gapapa," katanya kesal.
Haruto mencebik, dengan keberanian seadanya, dia mengadu pada dokter Sakura. "Jeongwoo tuh, lapkas saya di tumpahin air sama Jeongwoo."
Respon dokter Sakura hanya helaan napas. Dokter dengan rambut pendek yang di cepol asal-asalan itu mencubit lengan Jeongwoo kuat, mungkin akan menimbulkan bekas kebiruan nanti.
"Jeongwoo, udah kali ke berapa kamu numpahin lapkas Haruto pakai air? Capek saya denger kalian berisik," keluh dokter Sakura, hampir stress karena menghadapi tingkah laku kedua residen itu.
Jeongwoo cengengesan. "Baru yang ke empat kali, Dok. Tapi sumpah, saya gak sengaja!!"
"Gak sengaja gak sengaja, kalo lapkas kamu yang ketumpahan air gimana? Marah gak kamu? Jangan cuma bisa cengengesan tapi gak tanggung jawab," tegur wanita tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
best part; harukyu [✓]
Fanfiction[short story: completed] ❝Kalau aja dikasih waktu sehari untuk buat kamu bahagia, saya bakal buat hari itu menjadi bagian terbaik yang pernah kamu rasakan di sepanjang hidupmu.❞ Tentang Kim Junkyu si pasien ceria dan Watanabe Haruto si residen yang...