Bagian terakhir: Penutupan

2.5K 337 69
                                    

Yang masih bangun ayo absen, udah end nih.

•••

- 24 Agustus 2026
Seoul, South Korea

"HARUTO BRENGSEK, LO DIMANAA?!"

Haruto hanya diam. Matanya memang menatap danau tenang di depannya, tetapi pikirannya sedang melayang kemana-mana.

"HAR-"

"Gue di danau dekat apartemen. Kenapa?" jawabnya malas.

Jeongwoo di seberangnya sana menghela napas lelah. "Kok belum balik? Dokter Seongwoo nyariin lo, takut lo depresi kayak kemaren."

"Depresi pala lo, gue cuma nenangin pikiran doang kemaren."

"Iya, nenangin pikiran sampe niat mau loncat dari gedung RS kan lo."

Sementara Haruto hanya diam. Tangannya bergerak mencari kerikil kecil dekat danau, lalu melemparkannya kuat-kuat ke danau sampai menimbulkan percikan air.

Pikirannya bukan semakin membaik, malah semakin memburuk.

"To," panggil Jeongwoo pelan.

"Hng?"

Hening beberapa saat, "lo gak ngunjungin Junkyu?" tanya Jeongwoo hati-hati.

Jawaban Haruto hanya helaan napas ringan. Dia tampak tidak ingin berniat menjawab. Namun entah datang dari mana, ia malah menjawab pertanyaan Jeongwoo.

"Udah sore tadi," ucapnya lirih. Untung Jeongwoo masih bisa mendengar.

Suara Haruto memang agak serak, atau kata lainnya agak bindeng. Ia terdengar seperti orang baru saja menangis lama.

Semuanya terjadi begitu cepat. Sudah 3 tahun berlalu, namun semuanya masih tampak sama. Hanya beberapa hal yang berbeda, seperti jabatan Haruto mungkin.

Semenjak kejadian tersebut, hidup Haruto berubah total. Ia lebih sering menyendiri, murung, menangis, bahkan tidak fokus dalam mengerjakan tugas. Haruto berbeda.

Dalam kurun waktu 3 tahun, Haruto juga belum bisa memperbaiki dirinya. Tak jarang dia menghilang tiba-tiba hingga dokter-dokter senior mencarinya. Hal tersebut masih sering terjadi, bahkan saat ini juga dia sedang kabur.

Ah... Haruto masih tak menyangka ini terjadi...

Maksudnya- Hey, ini sudah mirip seperti drama. Karena kehilangan seseorang, ia sudah seperti ingin menghancurkan hidupnya sendiri. Haruto pikir itu hanya terjadi di drama, namun secara tak disangka-sangka ia sendiri yang mengalaminya.

Kehilangan seseorang ternyata benar-benar menyakitkan.

Ya... benar.

Dia kehilangan Kim Junkyu.

Lelaki manis tersebut memilih menyerah setelah sempat membuka mata sesaat. Ia hanya menatap wajah orang-orang dengan tatapan kosong, sebelum akhirnya menutup mata untuk selamanya.

Kondisi Haruto?

Dia sudah mirip orang gila setelah kejadian itu. Yang dia lakukan hanya menangis, menatap tangannya, lalu menangis kembali. Dia benar-benar hancur.

Haruto adalah orang terakhir yang Junkyu temui. Junkyu tak berkata apa-apa selain meminta tangan Haruto melalui gestur kecil. Tangannya bahkan masih digenggam oleh Junkyu hingga napas terakhir dihembuskan.

best part; harukyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang