Bagian dua: Pendekatan

2.5K 405 17
                                    

•••

"Dokter Hawuuu!!"

Haruto yang kala itu tengah mengunjungi Junkyu seketika tersenyum. Pekikan anak itu sangat lucu, apalagi ketika memanggil nama Haruto.

"Kok jadi Hawu sih? Haru harusnya."

Junkyu tersenyum lebar. "Kalo Hawu tuh lucu! Jadi Kyu panggilnya dokter Hawu aja!!"

Tangan besar Haruto terangkat, mengusak kepala dengan rambut yang mulai menipis itu pelan. "Terserah Kyu aja deh."

"Kyu mau jalan-jalan gak?" tanya Haruto, menarik satu kursi roda yang dia bawa dari luar.

Tadi dia meminta izin pada dokter Minhyun untuk membawa Junkyu berjalan-jalan di taman. Untung saja dia diberikan izin, dengan syarat harus membuat tubuh Junkyu tetap hangat dan tidak boleh kelelahan.

Dan jika Junkyu mimisan, cepat panggil dokter Minhyun atau dokter Seongwoo untuk datang.

"Boleh?" Junkyu balik bertanya, manik matanya berbinar.

"Boleh dong. Kan sama dokter Haru."

Junkyu menggeleng kecil. "Soalnya, kalo Kyu minta dokter Minhyun buat jalan-jalan selalu gak boleh. Padahal Kyu pengen keluar buat ketemu anak-anak kecil."

"Anak-anak kecil?"

"Iya." Tangannya terulur menunjuk luar jendela. "Di taman itu setiap jam segini selalu ramai anak kecil. Kyu pengen main."

Bibir Haruto membulat, kemudian tersenyum lagi. "Ayo, kita main sama anak kecil. Tapi janji dulu sama dokter Haru."

"Apa?"

"Janji gak boleh nakal. Harus tetap sama dokter Haru terus, bisa?"

Yang lebih muda mengangguk semangat. "Bisa bisa!! Yeiyy, akhirnya keluar kamar!!"

Senyuman Haruto melebar. Ia membantu Junkyu untuk duduk di kursi roda, dan meletakkan infus yang masih terpasang di tangan Junkyu.

Ia mengambil selimut, menyelimuti separuh tubuh Junkyu agar tetap hangat dan tidak kedinginan. Tak lupa dia memakaikan beanie hitam untuk menutupi rambut Junkyu.

Setelah memastikan semuanya aman dan Junkyu dalam keadaan nyaman. Haruto mulai mendorong kursi roda itu, membuka pintu kamar dan menutupnya kembali saat mereka sudah berada di luar.

Seperti biasa. Lorong merak masih saja sepi. Tidak ada yang berlalu-lalang seperti di lorong lainnya. Tapi hal tersebut menguntungkan Haruto untuk tidak berdesakan dengan orang lain.

"Dokter," panggil Junkyu ketika mereka berada di dalam lift.

"Saya?"

"Dokter Sunghoon sekarang lagi ada tugas gak?"

Haruto diam, namun tak berapa lama kemudian menjawab. "Ya tugas kayak biasa. Lagi jaga poli sama dokter Daniel. Memang kenapa, Kyu?"

"Kyu kangen dokter Sunghoon, biasanya dokter Sunghoon bakalan dateng sambil bawa origami banyak-banyak. Tapi Kyu udah lama gak liat dokter Sunghoon," keluhnya sebal.

Tugas mereka memang banyak akhir-akhir ini. Setiap ingin istirahat sebentar, pasti ada panggilan lain yang datang. Untuk makan siang saja hampir tidak ada waktu.

best part; harukyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang