Bagian Tiga Belas: Pernyataan

1.8K 334 39
                                    

Jangan pelit komen ya, aku suka liat komentar kalian... Kalo liat komentar gitu rasanya pengen cepet ngetik lagi trus di publish :((

•••

"DETAK JANTUNG PASIEN KAMAR 5 VIP MERAK MELEMAH! PANGGIL DOKTER MINHYUN!!!"

Para petugas medis dirumah sakit tersebut seketika berlarian. Ada yang mencari dimana dokter subspesialis, ada yang menyiapkan alat-alat medis, dan ada yang sibuk menelepon dokter karena ini sudah tengah malam.

Namun berbeda dengan Haruto yang sedang duduk menyendiri di ruangannya.

Entahlah, dia sudah terlihat putus asa. Dia tidak memiliki harapan lagi akan kesembuhan Junkyu.

Kim Junkyu kritis, dan musim dingin akan berhenti selama beberapa Minggu lagi setelah tahun baru.

Tandanya Haruto memang tidak bisa menaruh harapan kembali. Antara Euthanasia dan membiarkan Junkyu kesakitan lebih lama, Haruto tidak bisa memilih keduanya.

Dan ditambah kabar jika Junkyu hanya memiliki satu ginjal. Harapan Haruto sudah terlanjur pupus.

Ia mengambil ponsel, mencari kontak dokter konsultannya, menekan tombol panggilan. Lalu ia menempelkan ponsel itu ke telinganya.

"Ekhem— Halo? Kenapa, To?"

Haruto diam, ia memeluk kakinya yang terlipat semakin erat. "Detak jantung Junkyu melemah... dokter dimana?"

"Hah... ya— APA? SEJAK JAM BERAPA?"

"Barusan, kayaknya dokter Seongwoo udah nelpon tapi dokter Minhyun enggak angkat. Jadi saya telpon."

"SEKARANG KEADAANNYA GIMANA."

"Gatau... saya gak berani cek, takutnya salah-salah karena gak fokus..."

Diseberang sana terdengar suara pintu terbuka, disusul dengan suara orang menghidupkan mesin mobil. "Coba kamu telpon dokter Jisu, suruh dia yang cek. Saya ngebut, tunggu ya, jangan panik."

"Mn."

Telepon terputus. Dengan gerakan tak bersemangat, Haruto mencarinya nomor dokter Jisu yang kemarin Jeongwoo share di grup residen.

Bukannya Haruto tidak mau berusaha, tapi ia sudah putus asa. Jadilah ia hanya duduk di sofa sudut sambil memeluk kaki dan menangis.

Biarlah Jeongwoo yang berusaha, ia lelah.

"Dokter Jisu ada dimana?" tanyanya ketika sambungan terpasang.

"Saya udah sampai di rumah sakit, tadi Jeongwoo yang mengabari. Tunggu ya,"

"...iya."

"HARUTOOOOOOO, LO DIMANA!!!!"

"Woo, jangan teriak-teriak."

"WOY TONO, JANGAN KEK ORANG SAWAN DEH LO!! MUNCUL GAK?!!!"

Manik mata Haruto bergulir melirik luar jendela ruangan dengan jengah. Ia bisa melihat ada Jeongwoo yang mengamuk dan Sunghoon disebelahnya.

best part; harukyu [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang