•••
Kali ini kita tidak akan memulai dengan Haruto ataupun Junkyu, melainkan dengan Kim Doyoung; Dokter muda yang saat ini sedang tengah sibuk mondar-mandir untuk melakukan follow up.
Tidak ada alasan khusus baginya, melakukan follow up setiap pagi memang sudah kewajiban. Hal yang sudah biasa bagi koass dan dokter.
Tetapi yang berbeda disini, Doyoung agak sedikit kaget mendengar dokter Seongwoo yang mengajaknya pergi untuk visit di kamar VIP lorong merak.
Biasanya, yang diajak visit untuk kamar VIP bukanlah koass sepertinya. Kalaupun koass, pasti yang seperti Sunoo karena dia termasuk dalam koass yang cerdas. Bukan seperti Doyoung yang baru saja kembali ke rumah sakit.
"Dokter Seongwoo serius? Gak takut saya salah-salah?" tanya Doyoung tidak percaya diri.
"Cuma nemenin, Doyoung. Ya jangan salah-salah dong, kamu udah pernah jadi masuk stase penyakit dalam."
Doyoung menggaruk tengkuknya pelan, "iya sih... Tapi dokter Seongwoo ngajak yang lain, kan?"
"Saya ngajak Haruto sama Eunwoo kok. Udah pas, satu koass, satu residen, satu spesialis. Jangan protes, atau saya hasut dokter Sakura biar nilai mu C."
Tentu saja Doyoung langsung diam. Dia mengekori dokter Seongwoo untuk keluar lift, dan berbelok menuju lorong merak.
Lorong ini sepi, begitu pikir Doyoung. Benar-benar tidak ada satu manusia pun yang lewat, tetapi ketika Doyoung melirik sekilas di jendela, masih ada beberapa pasien yang berada.
Alia Doyoung berkerut. Apa lorong merak memang selalu sepi seperti ini? Memang disini tempat pasien kamar VIP, tapi tidak mungkin jika tidak ada orang yang lewat satupun?
"Dok, lorong ini memang selalu sepi?" tanya Doyoung.
Seongwoo menoleh sekilas, "iya. Saya gak tau kenapa, tapi emang selalu sepi."
"Masih ada pasien yang tinggal memang?"
"Ya masih, kalo gak ada ngapain kita kesini, Kim Doyoung??"
Mendengar penuturan kesal dokter Seongwoo, Doyoung hanya bisa cengengesan. "Hehe, maaf."
Lalu dokter Seongwoo hanya menggelengkan kepalanya beberapa kali. Koass yang satu ini memang agak aneh, mungkin sifatnya akan mirip dengan Haruto jika sudah menjadi residen.
Dokter subspesialis tersebut berhenti di sebuah pintu putih yang mau tak mau harus membuat Doyoung ikut berhenti melangkah.
Doyoung menatap kertas berwarna biru yang tertempel di pintu dengan sorot mata aneh. Pasiennya anak kecil, ya?
Tapi sepertinya tidak. Dari yang Doyoung lihat ketika dokter Seongwoo membuka pintu bukanlah anak kecil, melainkan seorang lelaki yang tengah tertawa riang di atas tempat tidurnya.
Didalam sana sudah ada Haruto dan Eunwoo. Mereka berdua sudah sampai lebih dahulu, sebab mereka tidak mendapat jadwal jaga malam. Penampilan mereka pun sudah rapi dan wangi.
"Junkyuuu, sudah sarapan belum?" sapa dokter Seongwoo ramah.
Atensi Junkyu teralihkan, senyumannya semakin melebar. "Udahh!! Tadi ditemenin dokter Hawu sama Dokter Enu!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/279566396-288-k519594.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
best part; harukyu [✓]
Fiksi Penggemar[short story: completed] ❝Kalau aja dikasih waktu sehari untuk buat kamu bahagia, saya bakal buat hari itu menjadi bagian terbaik yang pernah kamu rasakan di sepanjang hidupmu.❞ Tentang Kim Junkyu si pasien ceria dan Watanabe Haruto si residen yang...