SAKUSA [ Woman ]

4.5K 491 164
                                    

Sakusa Kiyoomi [ Itachiyama ]
X
Reader

****

Warn : sedikit bumbu Mature

****

" Aku tidak akan menikah "

Deklarasi yang cukup mengagetkan terlontar sebagian dari bilahan bibir yang tertutupi masker. Dia memutar bola mata bosan, tiap mendengar pertanyaan yang sama. Kata-kata yang masuk ke telinga kanan dan keluar telinga kiri, bisa dibilang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi nya jika sudah pulang ke rumah kediaman Sakusa.

" Kau mau menjadi perjaka tua, Kiyoomi? "

Yang nama nya Sakusa Kiyoomi itu sama sekali tidak merasa tersindir oleh penuturan sang ibu yang menatap tajam ke arah nya.

" .... Lebih baik daripada harus dijodohkan, aku sibuk untuk memikirkan hal yang tidak penti—"

Wanita paruh baya yang sangat Sakusa hormati memotong ucapan anak laki-laki nya, " Itu penting! Menikah itu final dalam kehidupan mu, apa kau tidak memikirkan ingin mempunyai keturunan? Siapa yang akan mengurus mu jika kau sudah berumur di atas 60 tahun? "

" Tapi, bukan artinya aku di— "

" Cinta akan tumbuh seiring nya waktu. Usia mu sudah matang untuk ke jenjang pernikahan! " Sela ibu seorang atlit voli nasional.

Cinta ya. Lucu sekali kalau diingat-ingat tentang bagaimana proses perjodohan yang dilakukan ibu nya selama ini. Beberapa wanita kenalan yang di sodorkan ke Sakusa sudah berapa kali kena mental. Sifat pria dewasa berambut sedikit ikal itu kurang di sukai banyak wanita.

Sakusa meraup oksigen sebagai rileksasi semata, dia mencoba menenangkan pikiran agar tidak terlihat melawan perintah konyol sang ibu di hadapan nya itu. Mata yang sama milik wanita paruh baya tersebut menoleh,

" Untuk terakhir kali "

" Jika hasil nya sama seperti yang lain, maka jangan salahkan aku, jangan menuntut aku lagi. Seorang pria seperti ku juga bisa mencari wanita yang tepat, Bu " Sakusa menjelaskan begitu tegas.

" Itu karena kau tidak menurunkan ego mu, Kiyoomi " Ucap wanita berambut hitam yang diturunkan kepada Sakusa.

" Apa? " Alis tebal dengan dua tanda lahir di sekitar pelipis menukik ke atas, meminta penjelasan yang tepat maksud ucapan sang ibu yang duduk di sofa seberang nya.

" Jika kau tidak menutupi diri mu, mereka yang sudah aku kenali kepada mu tidak akan mundur dari perjodohan " Kata ibu Sakusa melipat tangan depan dada, menatap si putra satu-satunya yang masih dalam pengawasan walau umur Sakusa sudah dewasa.

Tidak masuk akal, cibir si atlit dalam batin.

Sakusa mendengus pelan, " Sebuah pernikahan terjadi karena mereka memahami satu sama lain, bukan satu pihak saja yang merasa tersiksa "

" Apa ibu pernah menyiksa mu soal perjodohan?! " Percikan bumbu emosi mulai terlibat dalam perdebatan anak dan ibu. Merasa suasana mencekik nafas antar mereka berdua, si anak hanya memilih diam dan menatap lamat kontur wajah ibu nya yang sedikit mengeras karena marah.

My Scenario || HaikyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang