Naruto memperhatikan penampilannya di cermin, kini ia sudah rapi mengenakan kemeja berwarna baby blue dan rok hitam selutut. Rambut pirang sebahunya ia biarkan tergerai seperti biasa. Mengambil sisir kemudian menyisir pelan poni rata miliknya Naruto tersenyum puas, ia sudah siap untuk berangkat kerja.
Cuti selama 3 hari pasti akan membuat pekerjaannya menumpuk. Atau lebih tepatnya bukan pekerjaannya tetapi pekerjaan Shion sang sekretaris kurang berpengalaman. Menghela napas kemudian memasang senyum cerah "Naruto, tidak baik memulai pagi dengan wajah muram. Yoshh ganbatte!"
Dengan gerakan cepat Naruto menyambar tas serta coat miliknya kemudian bergegas menuju rak sepatu untuk mengenakan heels.
Ketika memastikan tidak ada lagi hal yang terlupa Naruto bergegas menuju pintu depan dan membukanya tetapi langkahnya terhenti oleh sosok tinggi yang berdiri tepat di depan pintu.
"Sa-Sasuke... -san?" Sasuke mengangkat alis "a-apa yang kau lakukan disini?"
"Aku sudah menunggumu di bawah, tetapi kau belum juga datang jadi aku memutuskan untuk kesini."
"Maksudku u-untuk apa kau datang kesini?" Naruto memandang wajah datar Sasuke bingung.
"Tentu saja untuk menemuimu. Bukankah sudah kukatakan kemarin aku akan datang?"
"Ta-Tapi bukankah ini masih sangat pagi? Aku harus ke kantor."
"Bagus, aku juga akan ke kantor. Aku akan mengangantarmu."
"Ta-Tapi.." Sasuke menoleh kemudian menatap iris Naruto "Tidak ada penolakan."
~☆~
Keadaan mobil terasa senyap, hanya ada suara radio pagi dengan volume minim. Sasuke fokus mengemudi sedangkan Naruto duduk di sebelah sibuk dengan pikirannya sendiri.
Naruto tau bahwa kedekatannya dengan Sasuke tidak salah, kini pria itu sudah tidak terikat pada hubungan apapun dan Sasuke telah mengatakan bahwa ia menyukai Naruto sama seperti apa yang gadis pirang itu rasakan. Tetapi semua ini terasa sangat baru bagi Naruto dan ia mulai merasa canggung.
Mungkin Sasuke sang pemulung yang ia kenal dan Sasuke sang presdir muda yang duduk di sampingnya saat ini adalah orang yang sama tetapi semua terasa berbeda dan membuat Naruto tak nyaman.
Sasuke melirik sekilas, menyadari bahwa gadis disampingnya sedang merasa tak nyaman "Kau sudah sarapan?"
"Aku akan sarapan di kantor"
"Aku ingin sarapan sekarang."
Naruto menoleh pada Sasuke yang masih fokus menyetir, kemudian sadar maksud dari kalimat pria itu "Ka-kalau begitu kau bisa menurunkanku di depan dan aku akan naik bis."
"Aku ingin sarapan bersamamu"
"Ta-tapi jamnya"
"Ini baru pukul 8 dan kantormu buka pukul 9 kan"
'eh? Sasuke tau?' Naruto memandang Sasuke "Tentu saja aku tau, aku sering memperhatikanmu"
Dan pandangan Naruto berubah menjadi aneh 'apa ia bisa membaca pikiranku?'
Sasuke menoleh sekilas kemudian terkekeh "Semuanya sangat jelas di wajahmu, dobe" kemudian kembali terkekeh, lebih renyah.
Membuat Naruto tak bisa manahan diri untuk tidak memerah melihat tawa tampan Sasuke saat menyebut nama spesial untuknya.
~☆~
"Kau merasa canggung padaku?"
"Hm?" Kunyahan Naruto berhenti, sejak tadi ia terus sibuk menyuapkan tiap sendok souffle pancake miliknya. Sangat lezat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Cadger (END)
ФанфикKisah pertemuan antara gadis bodoh dan pemulung tampan. "Kau akan pulang kemana?" "Tentu saja kerumahku." "Ma-maksudmu pulang ke gubuk tua yang terletak di samping gang sempit itu?" "Hn?!"