"Aku tidak menyangkah bisa bertemu denganmu lagi. Sudah sangat lama sejak terakhir kali pertemuan kita." Mikoto berujar senduh sambil menggenggam erat kedua tangan Naruto.
Saat ini mereka duduk di ruang keluarga Uchiha bersama Sasuke dan Itachi.
"Maaf karena sudah membiarkanmu berjuang sendirian selama ini." Naruto masih diam, sejak tadi ia tidak mengerti dengan perkataan Ibu Sasuke. Wanita parubaya ini terus saja merangkul dan memperlakukannya dengan sayang. Seakan pernah mengenal Naruto sebelumnya.
Naruto yang bingung melirik pada Sasuke yang fokus menatap interaksi ia dan sang ibu. Sadar bahwa Naruto meminta penjelasan tetapi tetap diam menunggu gadis itu untuk bertanya
"A-Ano Uchiha-sama, maafkan aku. Ta-Tapi, apakah kita pernah bertemu sebelumnya?"
Mikoto menatap sayang pada Naruto kemudian membelai lembut surai pirang gadis di hadapannya "Tentu sayang, kita perna bertemu.
"Naruto terdiam, berusaha mengingat momen dimana ia bertemu sang nyonya Uchiha, tetapi ia sungguh tidak mengingatnya "Saat itu kau berusia 5 tahun dan aku memperkenalkanmu pada Sasuke dan Itachi. Kami sekeluarga datang mengunjungi Minato dan Kushina yang baru saja tiba di Jepang."
Safir Naruto melebar saat Mikoto menyebutkan nama kedua orang tuanya "A-Apa nyonya kenal kedua orang tuaku?"
Mikoto tersenyum hangat "Kedua orang tuamu adalah temanku semasa kuliah. Kushina adalah sahabat terbaikku. Kami perna tinggal bersama. Aku sudah menganggapnya seperti saudariku sendiri."
Naruto diam mendengarkan
"Maaf karena tidak bisa datang saat pemakaman kedua orang tuamu. Saat itu aku dan Fugaku sedang mengurus bisnis di luar negeri. Tidak ada yang memberitahu kami dan saat kami pulang semuanya sudah terlambat"
Mikoto menunduk dan terlihat sedih.
"Aku sangat menyesal tidak bisa melihat saat-saat terakhir kedua sahabatku. Tetapi Minato dan Kushina telah meninggalkan wasiat untuk menjagamu jika terjadi sesuatu pada keduanya."
Mikoto menghela napas, meremat tangan Naruto dengan lebih keras "Kami berusaha mencarimu kemana mana. Bertahun tahun mencoba mencarimu tapi tak perna ketemu. Sebenarnya kau dimana nak? Apa hidupmu baik?"
"Aku tinggal di Konoha bersama kakek dan nenekku. Setelah lulus SMP aku pindah kesini untuk melanjutkan SMA. Bekerja paruh waktu dan terus berpindah tempat tinggal. Hingga sekarang aku sudah bekerja dan bisa menyewa apartement yang cukup layak.
Sasuke menyergit mengingat kondisi apartement Naruto saat ini 'Apartemen itu layak? Lalu selama ini seburuk apa tempat kau tinggal?'
Mendengar itu semua Mikoto merasa menyesal. Ia segera membawa Naruto ke pelukannya dan menangis tersedu
"Maaf Naruto. Maafkan aku. Maaf karena sudah membuatmu berjuang sendirian. Maafkan aku" sang nyonya Uchiha terus merancaukan kata maaf dan Naruto tidak tega akan hal itu.
"Tidak nyonya, itu bukan salahmu. Nyonya sudah berusaha dengan maksimal tetapi takdir berkata lain."
Naruto melonggarkan pelukan, kemudian menatap wajah cantik Mikoto dengan senyuman hangat andalannya
"Dan aku beryukur dengan apa yang sudah kulalui sampai saat ini. Itulah yang membuatku menjadi Uzumaki Naruto yang sekarang. Gadis mandiri dan kuat."
Naruto tersenyum kemudian meremas jemari Mikoto lembut
"Malah aku ingin berterima kasih kepada nyonya karena sudah membesarkan Sasuke dengan baik hingga aku bisa bertemu dengannya. Dia mungkin terkadang bertingkah menjengkelkan tetapi aku sangat mencintainya." Mikoto tersenyum mendengar hal itu, ia tahu bahwa Naruro dan Sasuke sudah terhubung bahkan saat mereka masih kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Handsome Cadger (END)
FanficKisah pertemuan antara gadis bodoh dan pemulung tampan. "Kau akan pulang kemana?" "Tentu saja kerumahku." "Ma-maksudmu pulang ke gubuk tua yang terletak di samping gang sempit itu?" "Hn?!"