3

718 116 15
                                    

Srak

Halaman buku dibalik, menampilkan jejeran kalimat ilmiah yang mampu membuat Sang peminat buku penasaran.

Seorang pria cantik berambut pirang sedang berdiri di lorong perpustakaan. Angin sepoi masuk melalui jendela yang terbuka lebar, membelai rambut pirang indahnya dengan lembut.

"Kurapika!" Remaja berambut putih berteriak memanggil temannya. Beruntung perpustakaan saat itu sedang sepi sehingga bocah yang terlihat nakal itu tidak mendapat protes.

Merasa terpanggil, pria cantik itu menoleh ke arah temannya. "Yo, Killua. Aku sudah menemukan buku yang kucari."

"Benarkah? Bagus kalau begitu, aku sudah lelah keliling perpustakaan." Bocah berambut putih yang bernama Killua itu meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku.

"Ya, ayo kita pulang. Aku akan memasak untuk makan siang nanti. Tolong jemput Gon, ya."

"Tentu saja. Serahkan kepadaku!"

(A/N : keinget sama traveler (genshin))

Kurapika memeluk buku tadi dengan tangan kirinya. Kemudian, berjalan menuju arah pustakawan untuk meminjam buku yang ia inginkan.

"Evolusi suku Kuruta? Ternyata buku itu yang ingin kau cari." Killua membaca judul buku yang dibawa Kurapika. Lalu, ber-oh ria.

"Ya, aku ingin mencari mereka jika masih ada."

***


[Name] berjalan pelan menyusuri trotoar pinggir jalan. Sengaja di lambat-lambatkan karena gadis ini tidak ingin sampai di rumah terlalu cepat.

Gadis dengan rambut hitam legam itu melewati sebuah perpustakaan umum yang lumayan besar. Ia berencana ingin kesana suatu hari, namun tidak pernah kesampaian karna ayahnya yang selalu mengurung [Name] di kamar.

Peristiwa di chapter 1 itu hanya kebetulan terjadi.

Langkah kakinya yang terlalu lambat, membuat [Name] mengingat apa yang terjadi kemarin. Malam itu sebenarnya membuat ia sangat senang. Pertama kali dalam hidupnya setelah tinggal dengan ayahnya, ia tertidur nyenyak tanpa rasa takut yang menganggu.

Entah kenapa, sifat ayahnya menjadi seperti itu sejak ibunya meninggal. [Name] berpikir bahwa ayahnya itu hanya merasa terpuruk setelah ditinggal Sang istri tercinta. Namun, sepertinya tidak. Pasti ada alasan lain dibalik sifat ayahnya yang kasar itu.

Aku harus berterimakasih lagi nanti dengan, Chrollo-san. Begitu pikirnya.

Suara tawa menyenangkan mengalihkan indra pendengaran gadis bernetra (e/c) itu. Sekitar 5 meter di hadapannya, 2 orang laki-laki terlihat sedang berbincang ria. Apa mereka berteman? Aku ingin punya teman juga.. Aku bisa berteman dengan Chrollo-san tidak, ya?


"Hey, Kurapika. Aku ingin ke minimarket dulu. Mau beli chocorobo."

"Baiklah-"

Kurapika menolehkan kepalanya secara tiba-tiba. Terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat.

Sekilas aku melihatnya. Mata emas itu... Ternyata kerabat jauhku masih tersisa.

~~~


Ah, sial. [Name] mengumpat dalam hati. Sekitar 10 meter di depannya, terdapat neraka- rumah sederhana sedang menunggu tuan putrinya masuk.

REVENGE [Chrollo Lucilfer X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang