14

242 37 1
                                    

TW! Flashback yang akan diceritakan akan berbeda jauh dengan apa yang ada di anime. Jadi, semua ketikan di fanfic ini hanyalah imajinasi penulis belaka.

Selamat membaca!

~

Suasana tengah malam yang dingin dan sepi, beserta bunyi-bunyi serangga nokturnal menjadi latar obrolan mereka saat ini.

[Name] yang tidak hebat dalam menahan kantuk, menyeduh kopi susu panas untuk dirinya sendiri.

"Heh~ Onee-chan tidak jago begadang?" Goda Killua.

"Diam kau!"

"Payah."

Tak!

"Aaww! Sakit tahu!"

Killua adalah korban jitakan [Name] setelah Kurapika.

"Payah."

Haha, [Name] membalas dengan jawaban yang serupa. Killua yang kesal, seolah ada emoticon marah di dahi sebelah kirinya.

"Ehem, haruskah kita memulainya?" Shalnark meluruskan topik lagi. Supaya pertengkaran mereka berdua tidak berlanjut lebih dalam.

"Maaf, silahkan."

.

.

.

Tahun 20xx, Chrollo berusia 16 tahun

Sinar matahari yang begitu terik, seakan menusuk dan membakar ke dalam kulit. Oksigen yang tidak pernah bersih di kota ini, begitu menyiksa paru-paru yang ingin udara bersih.

Sejauh mata memandang hanya ada kegersangan, tumpukan sampah dari kota modern, serta gubuk reyot yang menjadi naungan para penduduk disini.

Seorang remaja dengan pakaian lusuh yang melekat di tubuhnya, sedang berada di jalan pulang. Jalannya terseret-seret, tubuhnya kurus lantaran kekurangan gizi dan air.

PRANG!!

"Dasar pelacur! Memangnya aku menyuruhmu untuk melahirkan anak itu!?"

"Tidak! Tapi setidak sukanya kah kau pada anak ini!? Chrollo bisa menjadi harapan kita!"

"Harapan apa yang kau maksud!? Tidak ada yang bisa di harapkan dari anak itu!"

"......!"

"....."

"..."

Aku lelah mendengar itu semua.

Dia membalikkan badan, kemudian jalan menjauh dari tempat itu. Namun, tak lama dia mendengar suara teriakan yang dilanjutkan dengan suara pecahan kaca. Suara pecahan kaca itu tidak hanya sekali, tapi berkali-kali.

Chrollo berlari sangat cepat, lalu melihat seorang wanita yang sedang dipukuli dengan botol minuman keras yang sudah kosong.

Sial. Seharusnya aku tidak berpaling. Karena itu ibu jadi mati.

Chrollo menusuk sang pembunuh ibu sampai tak bernyawa, "Sial sial sial sial sial!! Hidupkan ibuku kembali!" tak lain dan tak bukan, yaitu ayahnya sendiri.

REVENGE [Chrollo Lucilfer X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang