15

216 38 7
                                    

Sepertinya aku sedang bermimpi.

Kekasihku... Wanita yang sangat aku sayangi, tersenyum tanpa beban disini.

Aku mencintainya. Sampai sampai aku lupa bahwa seharusnya aku tidak mencintai dia sedalam ini...

***

Kaki yang dibalut sandal jepit itu sedang menyusuri trotoar jalan. Rambut yang di ikat pony tail, beserta baju santai yang melekat di tubuh mungilnya.

[Name] mengambil langkah pendek-pendek, supaya tidak sampai di rumah terlalu cepat. Awalnya Kurapika mau pergi ke minimarket sendiri, tapi [Name] menawarkan diri dan kini dia sedang dalam perjalanan pulang.

Oh, iya. Tadi pagi, pertama kali [Name] berkenalan dengan Gon. Katanya dia baru saja pulang dari kampung halamannya yang berada di Pulau Paus.

Hmm, apa bentuk pulaunya seperti ikan paus, ya?

Lupakan. Mari kita puja-puja saja keimutan Gon yang tiada duanya. Rambut hitam jabrik seperti buah nanas, iris coklat yang hangat, wajah yang selalu berseri-seri seperti sinar mentari yang menyilaukan. Dan juga... pipinya yang selembut mochi itu ingin [Name] cubit setiap waktu.

Apalagi saat Gon tersenyum dan tertawa. Ugh, rasanya jantung ini sudah tidak mampu bekerja dengan baik.

Aah, pokoknya imut!

Em, sepertinya sampai sini saja mendeskripsikan anak laki-laki yang baru ia lihat itu. Orang-orang yang berlalu lalang sudah memasang tampang heran melihat gadis itu senyam-senyum sendiri.

"Kamu yakin? Mempelajari nen tidaklah mudah."

Ah.. Perkataan Kurapika tadi pagi membuatnya berpikir dua kali. Apakah sesulit itu?

...mungkin memang sulit.

[Name] sedikit bingung dan juga takjub ketika Kurapika bilang bahwa tipe nen-nya bisa dibuat atau dibentuk menjadi sebuah rantai. Apa dia seorang pesulap?

Sim salabim jadi rantai prok prok prok!

Oke, cukup. Kasihan dia diejek terus.

Kembali ke topik pembicaraan. Tepat setelah membicarakan soal nen, Kurapika bilang bahwa soal hilangnya Chrollo itu harus di anggap serius. Bisa saja ada seseorang di balik ini semua yang mungkin bisa menyebabkan pertarungan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Haha, kalau begitu sudah jelas bukan apa yang akan gadis ini putuskan? Tentu saja dia akan mempelajarinya!

Lalu, kenapa Kurapika bisa berpikir seperti itu?

Dimulai dari penculikan yang [Name] alami, bom yang meledakkan rumah Chrollo, dan juga...

Sial, siapa yang membuntuti ku sih!?

~~~

Kresek

"Hm?"

Ah sial. Dasar kantong plastik menyebalkan!

Keringat dingin meluncur dari pelipis sang gadis. Mungkin sudah 5 menit lamanya dia bersembunyi dari si penguntit.

REVENGE [Chrollo Lucilfer X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang