5

509 87 3
                                    

Rambut hitamnya yang terurai menari-nari sebab Sang gadis sedang berjalan begitu riangnya.

Suasana pasar yang ramai membuat [Name] antusias untuk mengunjungi tempat disana yang menjual berbagai macam hal.

Sedangkan Kurapika... Ia sibuk menetralkan panas yang menjalar di wajahnya. Mungkin gadis di sampingnya tidak sadar sedang menggenggam tangannya.

Sang gadis menariknya kesana-kemari jika melihat sesuatu yang membuatnya tertarik. Kurapika hanya bisa berdoa uangnya cukup untuk membelikan apa yang gadisnya inginkan.

Tunggu, gadisnya?

Lupakan. Pria bersurai pirang itu sepertinya sedang melindur.

Tapi sungguh, Kurapika sudah melihat mata emas Sang gadis berkali-kali. Dan itu membuatnya yakin sekali bahwa [Name] benar-benar kerabat yang selama ini ia cari.

Untuk melestarikan klan Kuruta, pernikahan adalah hal yang tepat, bukan? Hanya butuh waktu agar mereka saling mencintai.

Sementara itu, jauh dari mereka berdua, pria bersurai hitam itu mengedarkan pandangannya untuk mencari Sang gadis. Chrollo hanya menerka-nerka saja bahwa [Name] pergi kesini.

Lalu lalang orang-orang yang berada di pasar menyulitkan Chrollo untuk mencarinya. [Name] yang hanya memiliki tinggi badan sedang, bisa bersembunyi dengan mudah dibalik orang-orang yang melewatinya.

Kemudian, secara kebetulan Kurapika dan Chrollo mengalami eye contact satu sama lain. Tubuh yang tinggi memudahkan mereka untuk saling bertatapan. Chrollo menggeser netranya ke arah samping Kurapika, lalu ia melihat [Name] dan sepertinya tangan mereka saling bertautan.

Ramainya pasar sama sekali tidak terdengar oleh Chrollo. Dadanya terasa sangat sesak. Namun, jika mengingat Chrollo yang pernah berbuat hal kejam pada [Name] membuatnya sedikit ragu untuk menghampiri Sang pujaan hati.

Tap

Tap

Tap

Grep!

Walaupun begitu, Chrollo tetap berlari menghampiri [Name] dan memeluk pundaknya dari belakang, seolah gadis yang dipeluknya itu hanya miliknya seorang.

Genggaman tangan Kurapika dan [Name] sampai terlepas, sebegitu kerasnya Chrollo menarik Sang gadis ke dalam dekapannya.

Chrollo-san!? [Name] terkejut atas kehadiran Chrollo yang tiba-tiba. Wajahnya sedikit bersemu ketika sadar Chrollo sedang memeluknya saat ini.

Perlakuan yang ia dapatkan dari pria itu, membuatnya sangat tidak percaya bahwa Chrollo-lah yang telah membunuh Sang ibu.

"Bedebah! Lancang sekali kau menggenggam tangannya seperti itu..." Kesal dan marah terlihat jelas di wajah Chrollo.

Matanya menatap tajam ke arah Kurapika yang berdiri dengan santainya. Kedua tangannya masih setia memeluk Sang gadis, seolah tak ingin dilepas barang sedetik pun.

"Bukan aku. Dia sendiri yang telah memegang tanganku." Jawabnya santai dengan tangan yang mengibas-ngibas di udara. Tidak membenarkan pernyataan pria lebih tua di depannya.

REVENGE [Chrollo Lucilfer X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang